Pembagian Masker Tahap III Tunggu Instruksi Ketua Satgas
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 150.000 lembar masker kain pengadaan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng tahap III sudah dibikin puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Buleleng.
Hanya saja pembagiannya masih menunggu instruksi Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, Kamis (5/11), mengatakan saat ini ratusan ribu masker kain itu sudah berada di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. “Masker sudah selesai, tetapi setiap pengadaan kami kebiasaan audit dulu. Setelah ada barang audit lagi, BPBD mohonkan diperiksa inspektorat dan sudah selesai. Tinggal menunggu persetujuan Pak Bupati kapan dibagikan dan skema pembagiannya simbolis atau langsung,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Pengadaan masker yang sumber dananya dari Belanja Tidak Langsung (BTT) sebesar Rp 99 juta mengikuti arahan BNPB yang dikaji berdasarkan jumlah penduduk di Buleleng. Dari kajian BNPB pemenuhan masker di Buleleng yang diadakan pemerintah minimal 550 ribu pcs dari 820.000 penduduk Buleleng. Jumlah yang direkomendasikan itu sudah mendekati jika diakumulasi dari pengadaan masker tahap I dan II selama pandemi Covid-19 ini yakni 165.000 masing-masing di tahap I dan II.
Pemenuhan masker bagi masyarakat Buleleng cukup penting. meskipun belum semua terbagi rata. Penerapan wajib masker yang diperkuat penerapan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2020 dan Perbup Nomor 41 Nomor 2020 tentang Disiplin Penerapan Protokol Kesehatan cukup berpengaruh pada perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng. Bahkan hingga Kamis (5/11) persentase kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 91,09 persen dari total 1.055 kasus konfirmasi positif. “Wajib masker dan penerapan3 M sangat kelihatan sekali hasilnya. Secara signifikan dalam jangka waktu lebih dari 1 bulan kasus sangat menurun,” kata mantan Kepala Disdikpora Buleleng ini.
Hanya saja Buleleng yang kini berada pada zona kuning dengan risiko potensi penularan rendah, masih sulit untuk menggapai zona hijau. Menurut Suyasa, dalam ketentuan BNPB zona hijau diberikan kepada daerah yang tidak ada kasus konfirmasi baru dalam waktu tertentu. “Kalau masih ada 2,3, 5 dalam seharinya walaupun sudah sedikit tetapi menyulitkan untuk bisa zona hijau,” jelas dia.
Meski demikian Sekda Suyasa berharap disiplin penerapan prokes Covid-19 melalui 3 M tetap dipatuhi masyarakat Buleleng. Sehingga peluang untuk menihilkan kasus konfirmasi baru bisa diraih Buleleng kembali.
Sementara itu perkembangan kasus Covid-19 teranyar Kamis (5/11) tercatat ada 5 kasus konfirmasi baru yang 4 orang di antaranya berasal dari Kecamatan Sawan dan 1 orang lainnya dari Kecamatan Buleleng. Di hari yang sama dua pasien dari Kecamatan Banjar juga dinyatakan sembuh.
Perkembangan data Covid-19 itu membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif menjadi 1.055 kasus. Sebanyak 961 orang pasien di antaranya dinyatakan sembuh, 53 orang meninggal dunia dan 41 orang masih menjalani perawatan. *k23
Komentar