Ngurah Agung Jelaskan Posisinya dalam Kasus AWK
DENPASAR, NusaBali
Terlihat dalam berbagai kesempatan mendampingi anggota DPD RI Dapil Bali, Arya Wedakarna, posisi Anak Agung Ngurah Agung menuai pertanyaan publik. Panglingsir Puri Gerenceng itu pun menegaskan bahwa posisinya adalah lebih menginginkan kondusivitas kembali dirasakan di Pulau Dewata.
“Saya tidak memihak siapa-siapa. Yang saya inginkan Bali kembali damai,” kata Ngurah Agung, Jumat (6/11). “Saya bukan tim AWK, saya mendampingi hanya sebatas teman saja, sebagai sahabat,” begitu Ngurah Agung mengkonfirmasi.
Sebelumnya, Ngurah Agung sendiri terlihat mendampingi Arya Wedakarna sepanjang pekan lalu. Pertama, Ngurah Agung mendampingi AWK saat menerima kedatangan Ketut Putra Ismaya (Yayasan Keris) di Istana Mancawarna Gianyar pada Selasa (27/10) lalu. Sehari kemudian, tokoh Persaudaraan Hindu Muslim ini juga mendampingi AWK saat terjadi demo massa di Gedung DPD RI Bali di Jalan Cok Agung Tresna Denpasar.
Dan Ngurah Agung kembali mendampingi AWK saat klarifikasi kegaduhan yang terjadi sekaligus konferensi pers di Ruang Pancasila DPD RI Bali pada Jumat (30/10). “Sebagai teman, karena diminta mendampingi ya saya damping. Saya tidak melihat benar atau salahnya, seperti ketika di jalan kita melihat ada yang punya masalah kan kita tidak tanya-tanya dulu,” jelas Ngurah Agung.
“Kayak cerita Arjuna kesusahan, masa Kresna tidak membantunya,” begitu analogi dari Ngurah Agung. Dia pun berharap daripada terjadi ribut-ribut, sebaiknya memang duduk bersama. “Ribut tidak akan menyelesaikan masalah,” ujar sosok yang sempat menyeruak masuk dalam bursa Walikota Denpasar ini.
Soal kapasitasnya di luar sebagai ‘teman’, diakui bahwa posisinya sebagai orang puri yang ditokohkan juga menggerakkannya ikut mendampingi AWK. “Saya berteman lama dengan AWK, setiap dia punya acara saya usahakan hadir. Begitu juga jika saya punya acara dia selalu hadir,” kata Ngurah Agung. “Apalagi saya sebagai orang yang ditokohkan, juga harus memberi pengayoman pada semua pihak,” lanjutnya.
Pada bagian lain, sosok yang baru saja menjadi narasumber webinar Komitmen Merawat Kebangsaan yang diselenggarakan NUisme dan juga menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, menyatakan sependapat jika dalam kegaduhan ini para Muspida Bali harus ikut mendamaikan. “Yang menyelesaikan ya bukan saya, tapi ada bapak Polri dan Muspida yang tinggi,” sebut Ngurah Agung.
Di akhir penjelasannya, Ngurah Agung mengimbau agar semua pihak bisa saling menahan diri sebagaimana semboyan yang diusungnya selama ini. “Dari Nusantara NKRI, di Bali kita menyamabraya,” pungkasnya. *mao
Komentar