3.409 DPT di Jembrana Belum Rekam e-KTP
NEGARA, NusaBali
Jumlah warga yang belum rekam e-KTP jelang Pilkada Jembrana 2020, masih cukup tinggi.
Sesuai catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana hingga akhir pekan lalu, ada 3.409 warga di dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang belum rekam kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Saat penetapan DPT oleh KPU Jembrana pada 15 Oktober 2020, sebenarnya ada 4.067 orang di dalam DPT yang belum rekam e-KTP. Sementara dalam selang waktu sebulan sejak penetapan DPT itu hingga Jumat (6/11), sementara terdata baru ada 658 orang yang mengikuti perekaman. Baik itu yang mengikuti perekaman langsung di kantor Dinas Dukcapil Jembrana ataupun mengikuti perekaman jemput bola yang dijadwalkan di kecamatan.
Kepala Seksi (Kasi) Pengolahan dan Penyajian Data Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data pada Dinas Dukcapil Jembrana I Gede Sudiadiarta, mengatakan untuk perekaman jemput bola di kecamatan, masih akan berlanjut. Perekaman jemput bola yang dilaksanakan secara bertahap itu sudah berjalan di 3 kecamatan. Yakni, di Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana, dan Kecamatan Pekutatan. “Masih ada dua kecamatan yang belum. Di Kecamatan Melaya dan Kecamatan Mendoyo,” ujar Sudiadiarta, Minggu (8/11).
Sesuai jadwal, kata Sudiadiarta, perekaman jemput bola itu dilaksanakan selama 5 hari di masing-masing kecamatan. Jadwal perekaman jemput bola selanjutnya, akan dilaksanakan di Kecamatan Melaya pada Senin (9/11) hingga Jumat (13/11) mendatang. Setelah itu, berlanjut ke Kecamatan Mendoyo pada Senin (16/11) hingga Jumat (20/11). “Setiap turun ke kecamatan, kami siapkan dua alat perekaman. Kami layani mulai pagi sampai pukul 15.00 (pukul 03.00 sore),” ucapnya.
Meski belum terlalu banyak, Sudiadiarta melihat warga yang mengikuti perekaman dari upaya jemput bola itu, sudah meningkat dibanding saat baru awal-awal pelaksanaan di Kecamatan Negara. Saat turun ke Kecamatan Melaya dan terakhir ke Kecamatan Mendoyo nanti, diharapkan makin banyak warga yang memanfaatkan layanan jemput bola di kecamatan masing-masing. “Kalau memang ada yang tidak bisa ikut perekaman saat kami turun ke kecamatan, bisa langsung perekaman di dinas. Layanan rekam di dinas tetap dibuka selama jadwal perekaman jemput bola,” kata Sudiadiarta. *ode
Saat penetapan DPT oleh KPU Jembrana pada 15 Oktober 2020, sebenarnya ada 4.067 orang di dalam DPT yang belum rekam e-KTP. Sementara dalam selang waktu sebulan sejak penetapan DPT itu hingga Jumat (6/11), sementara terdata baru ada 658 orang yang mengikuti perekaman. Baik itu yang mengikuti perekaman langsung di kantor Dinas Dukcapil Jembrana ataupun mengikuti perekaman jemput bola yang dijadwalkan di kecamatan.
Kepala Seksi (Kasi) Pengolahan dan Penyajian Data Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data pada Dinas Dukcapil Jembrana I Gede Sudiadiarta, mengatakan untuk perekaman jemput bola di kecamatan, masih akan berlanjut. Perekaman jemput bola yang dilaksanakan secara bertahap itu sudah berjalan di 3 kecamatan. Yakni, di Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana, dan Kecamatan Pekutatan. “Masih ada dua kecamatan yang belum. Di Kecamatan Melaya dan Kecamatan Mendoyo,” ujar Sudiadiarta, Minggu (8/11).
Sesuai jadwal, kata Sudiadiarta, perekaman jemput bola itu dilaksanakan selama 5 hari di masing-masing kecamatan. Jadwal perekaman jemput bola selanjutnya, akan dilaksanakan di Kecamatan Melaya pada Senin (9/11) hingga Jumat (13/11) mendatang. Setelah itu, berlanjut ke Kecamatan Mendoyo pada Senin (16/11) hingga Jumat (20/11). “Setiap turun ke kecamatan, kami siapkan dua alat perekaman. Kami layani mulai pagi sampai pukul 15.00 (pukul 03.00 sore),” ucapnya.
Meski belum terlalu banyak, Sudiadiarta melihat warga yang mengikuti perekaman dari upaya jemput bola itu, sudah meningkat dibanding saat baru awal-awal pelaksanaan di Kecamatan Negara. Saat turun ke Kecamatan Melaya dan terakhir ke Kecamatan Mendoyo nanti, diharapkan makin banyak warga yang memanfaatkan layanan jemput bola di kecamatan masing-masing. “Kalau memang ada yang tidak bisa ikut perekaman saat kami turun ke kecamatan, bisa langsung perekaman di dinas. Layanan rekam di dinas tetap dibuka selama jadwal perekaman jemput bola,” kata Sudiadiarta. *ode
Komentar