Pemilik Kebun 1 Ha Dapat Bedah Rumah
Di Gianyar utara masih banyak warga memiliki rumah tak layak huni
GIANYAR, NusaBali
Tahun 2021, Pemkab Gianyar akan melanjutkan program Bedah Rumah 144 unit, Rehab Rumah 126 unit, dan Jamban Keluarga atau MCK (mandi cuci kakus) 32 unit.
Dari 144 penerima bantuan Bedah Rumah, salah satu penerimanya pemilik kebun 1 hektare. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Permukiman, Penataan Rumah Kumuh dan Pertanahan (PPRKP) Gianyar Gusti Ngurah Suastika, beberapa waktu lalu. Kata dia, bantuan itu digelontor bertahap sesuai prioritas dan anggaran. Dia mengharapkan, seluruh perbekel dan lurah bisa mengajukan proposal untuk bantuan.
Dia mengakui, di lapangan terutama di Gianyar utara masih banyak warga memiliki rumah tak layak huni. "Di pelosok-pelosok desa masih banyak warga rumahnya tak layak huni, ini tercecer," ungkapnya.
Namun, jelas dia, ada warga rumahnya tidak layak huni, namun memiliki kebun satu hektare. ‘’Walau demikin, warga ini tetap kami bantu untuk mendapatkan rumah layak huni. Sambil mengubah mind set agar lebih giat mengelola lahan," bebernya. Namun tak dijelaskan secara rinci dimana warga tersebut.
Sedangkan bantuan yang diberikan sama sekali tidak bisa berupa titipan dari siapa pun. Mengingat setelah pengajuan proposal, dilakukan verifikasi ke lapangan. "Yang kami bantu rumah tidak layak huni, sesuai kriteria. Kalau tidak sesuai, otomatis gugur," ujar Suastika.
Dia menjelaskan tahun 2021, selain gelontoran dari Pemkab Gianyar, pemerintah pusat juga ada bantuan DAK (dana alokasi khusus) untuk perangsang pembangunan rumah layak 152 unit. "Satu unit dana perangsang pembangunan rumah dari pusat senilai Rp 17,5 juta. Ini sebagai perangsang saja. Selebihnya diusahakan penerima bantuan," jelas Gusti Suastika.
Untuk bantuan perumahan tahun 2020, pembangunannya sudah rampung dan serah terima. Bedah Rumah yang digelontor 144 unit, Rehab Rumah 176 unit dan bantuan Jamban Keluarga 40 unit. "Bantuan perumahan tahun 2020, semua sudah tuntas. Sehingga awal Januari 2021 nanti sudah mulai bantuan tahun 2021," ungkapnya. *nvi
Dia mengakui, di lapangan terutama di Gianyar utara masih banyak warga memiliki rumah tak layak huni. "Di pelosok-pelosok desa masih banyak warga rumahnya tak layak huni, ini tercecer," ungkapnya.
Namun, jelas dia, ada warga rumahnya tidak layak huni, namun memiliki kebun satu hektare. ‘’Walau demikin, warga ini tetap kami bantu untuk mendapatkan rumah layak huni. Sambil mengubah mind set agar lebih giat mengelola lahan," bebernya. Namun tak dijelaskan secara rinci dimana warga tersebut.
Sedangkan bantuan yang diberikan sama sekali tidak bisa berupa titipan dari siapa pun. Mengingat setelah pengajuan proposal, dilakukan verifikasi ke lapangan. "Yang kami bantu rumah tidak layak huni, sesuai kriteria. Kalau tidak sesuai, otomatis gugur," ujar Suastika.
Dia menjelaskan tahun 2021, selain gelontoran dari Pemkab Gianyar, pemerintah pusat juga ada bantuan DAK (dana alokasi khusus) untuk perangsang pembangunan rumah layak 152 unit. "Satu unit dana perangsang pembangunan rumah dari pusat senilai Rp 17,5 juta. Ini sebagai perangsang saja. Selebihnya diusahakan penerima bantuan," jelas Gusti Suastika.
Untuk bantuan perumahan tahun 2020, pembangunannya sudah rampung dan serah terima. Bedah Rumah yang digelontor 144 unit, Rehab Rumah 176 unit dan bantuan Jamban Keluarga 40 unit. "Bantuan perumahan tahun 2020, semua sudah tuntas. Sehingga awal Januari 2021 nanti sudah mulai bantuan tahun 2021," ungkapnya. *nvi
Komentar