Usada Arak Bali Kini Jadi Aromatherapy
DENPASAR, NusaBali
Setelah beberapa bulan lalu viral soal terapi arak bagi para pasien Covid-19, kini penggunaan bahan dasar arak sebagai pengobatan tradisional (usada) Bali kian dimodernisasi.
Produk usada arak asal Denpasar yang diberi label Usada Barak ini sejak September lalu sudah dirilis dan kini sudah meramaikan berbagai marketplace di tanah air. “Bahan dasarnya memang arak, tapi bukan sembarang arak melainkan arak yang sudah distandarisasi untuk usada,” kata Apoteker Hendra Darmawan, dari Usada Barak belum lama ini.
Hendra menyebutkan bahwa Usada Barak yang dikemas dalam botol 30 ml ini merupakan rentetan dari terapi arak yang dilakukan terhadap para pasien Covid-19. Bahkan Gubernur Bali I Wayan Koster pun menyatakan bahwa terapi arak mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 tanpa gejala (asimtomatik).
Hendra mengkonfirmasi bahwa penggunaan bahan dasar arak sejatinya bersumber dari pustaka lontar warisan leluhur Bali dan kini dikembangkan dengan inovasi kekinian. “Ada lontar Cukil Daki, menyebutkan bahwa minuman beralkohol (arak) bisa dipakai untuk meringankan gejala infeksi virus di pernafasan seperti pilek, batuk dan sesak nafas. Hal itulah yang menginisiasi Prof Gelgel yang sekaligus pendiri Usada Barak untuk menggali potensi arak Bali di bidang kesehatan,” ujar Hendra.
Diakui bahwa produk ini tidak mengklaim untuk Covid-19, tetapi menggunakan Usada Barak dikatakan sangat bermanfaat. Menurut Hendra, uji efektivitas terapi ini telah dilakukan pada 1-31 Juli 2020, di mana sebanyak 1.723 pasien OTG dinyatakan sembuh yang dikonfirmasi dengan hasil swab test. “Dari hasil penelitian diketahui hanya 1 persen pasien yang dirujuk ke rumah sakit, berarti 99 persen pasien dinyatakan sembuh,” urainya.
Cara penggunaan usada yang dibandrol sekitar Rp 75.000 dan telah mengantongi izin edar dari BPOM ini dibantu dengan sebuah alat spray dibanderol sekitar Rp 50.000 yang dapat mengubah cairan Usada Barak menjadi uap/kabut. Uap itulah yang dihirup sebagai terapi.
Selain berbahan dasar arak, kandungan Usada Barak dikombinasikan dengan ekstrak Citrus Hystrix dan Oleum Eucalyptus. Produk kearifan local Bali itu pun kini menyebar ke Nusantara lewat distributor Darma Nusantara Sehat. Bahkan kabarnya pasar luar negeri juga sudah melirik. “Dari Malaysia, Thailand dan Vatikan yang sudah mengkonfirmasi,” pungkas Hendra. *mao
Hendra menyebutkan bahwa Usada Barak yang dikemas dalam botol 30 ml ini merupakan rentetan dari terapi arak yang dilakukan terhadap para pasien Covid-19. Bahkan Gubernur Bali I Wayan Koster pun menyatakan bahwa terapi arak mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 tanpa gejala (asimtomatik).
Hendra mengkonfirmasi bahwa penggunaan bahan dasar arak sejatinya bersumber dari pustaka lontar warisan leluhur Bali dan kini dikembangkan dengan inovasi kekinian. “Ada lontar Cukil Daki, menyebutkan bahwa minuman beralkohol (arak) bisa dipakai untuk meringankan gejala infeksi virus di pernafasan seperti pilek, batuk dan sesak nafas. Hal itulah yang menginisiasi Prof Gelgel yang sekaligus pendiri Usada Barak untuk menggali potensi arak Bali di bidang kesehatan,” ujar Hendra.
Diakui bahwa produk ini tidak mengklaim untuk Covid-19, tetapi menggunakan Usada Barak dikatakan sangat bermanfaat. Menurut Hendra, uji efektivitas terapi ini telah dilakukan pada 1-31 Juli 2020, di mana sebanyak 1.723 pasien OTG dinyatakan sembuh yang dikonfirmasi dengan hasil swab test. “Dari hasil penelitian diketahui hanya 1 persen pasien yang dirujuk ke rumah sakit, berarti 99 persen pasien dinyatakan sembuh,” urainya.
Cara penggunaan usada yang dibandrol sekitar Rp 75.000 dan telah mengantongi izin edar dari BPOM ini dibantu dengan sebuah alat spray dibanderol sekitar Rp 50.000 yang dapat mengubah cairan Usada Barak menjadi uap/kabut. Uap itulah yang dihirup sebagai terapi.
Selain berbahan dasar arak, kandungan Usada Barak dikombinasikan dengan ekstrak Citrus Hystrix dan Oleum Eucalyptus. Produk kearifan local Bali itu pun kini menyebar ke Nusantara lewat distributor Darma Nusantara Sehat. Bahkan kabarnya pasar luar negeri juga sudah melirik. “Dari Malaysia, Thailand dan Vatikan yang sudah mengkonfirmasi,” pungkas Hendra. *mao
Komentar