Sopir Truk Tewas Terkena Ledakan Ban Serep
Korban I Wayan Yedi Suadnyana menghembuskan napas terakhir ketika baru beberapa menit dirawat di RSUD Klungkung
Musibah Saat Pergantian Ban Kempes di Jalan Raya Uma Salakan Desa Takmung
SEMARAPURA, NusaBali
Kematian tragis menimpa I Wayan Yedi Suadnyana, 41, sopir Truk DK 9542 GZ asal Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Sopir berusia 41 tahun ini tewas mengenaskan akibat ledakan ban serep yang dipasangnya di Jalan Jalan Raya Uma Salakan Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Selasa (25/10) malam.
Saat musibah maut terjadi, Selasa malam sekitar pukul 21.30 Wita, korban Wayan Yudi Suadnyana hendak menganti ban Truk DK 9542 GZ yang dikemudikannya, karena kempes ketikamelintas di Jalan Jalan Raya Uma Salakan Desa Takmung. Sebelum kempes ban, Truk DK 9542 GZ yang dikemudikan korban melaju dari arah timur sepulang dari mengambil muatan pasir di Galian C Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem untuk dibawa ke Tabanan.
Nah, begitu melintas di Jalan Raya Umasalakan Desa Takmung, tepatnya di tikungan sekitar 100 meter sebelah timur Goa Jepang, tiba-tiba ban bagian belakang kiri kempes. Karena kempes ban, korban pun menghentikan laju Truk untuk mengganti ban menggunakan serep.
Hanya dalam hitungan beberapa menit, ban serep akhirnya terpasang. Namun, naas karena saat korban Wayan Yedi Suadnyana menurunkan dongkrak, tiba-tiba ban serep yang sudah terpasang meledak. Akibatnya, tubuh korban terpental hingga tak sadarkan diri.
Bagitu mendengar suara ledakan dahsyat, pengendara lain yang melintas di lokasi malam itu langsung menghentikan laju kendaraannya. Warga sekitar juga berdatangan ke lokasi TKP untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata, warga menemukan korban Yedi Suadnyana tergeletak pingsan di aspal.
Korban Yedi Suadnyana pun langsung dilarikan warga ke IGD RSUD Klungkung di Semarapura untuk mendapatkan penanganan medis. Sayangnya, setelah sempat beberapa menit menjalani perawatan, spoir Truk asal Desa Kukuh ini akhirnya menghembuskan napas terakhir di IGD RSUD Klungkung, Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Sementara, petugas kepolisian malam itu terjun ke lokasi kejadian di sebelah timur Goa Jepang untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Menurut Kapolsek Banjarangkan, AKP Ni Luh Wirati, berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, disimpulkan korban Yedsi Suadnyana tewas murni karena karena kecelakaan terkena ledakan ban serep yang baru dipasang. “Korban terkena ledakan ban di bagian wajah dan dada,” ungkap Kapolsek Luh Wirati saat dikonfirmasi, Rabu (26/10).
Jenazah korban Wayan Yedi Suadnyana sendiri telah dipulangkan dari RSUD Klu-ngkung, Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Jenazah korban dibawa keluarganya pulang ke rumag duka di Banjar Adat Menalun, Desa Pakraman Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan untuk selanjutnya diprateka. Rencananya, jenazah korban akan diabenkan di Setra Desa Pakraman Kukuh pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (28/10) besok.
Korban Wayan Yedi Suadnyana berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta, Ni Wayan Mariasih, 38, serta tiga anak perempuan yang masih kecil-kecil. Si sulung berusia 14 tahun yang jini duduk di Kelas II SMP, sementara anak nomor dua berusia 8 tahun masih duduk di bangku Kelas II SD, sedangkan si bungsu masih berusia 2 bulan.
Saat NusaBali berkunjung ke rumah duka, Rabu kemarin, terlihat suasana duka men-dalam. Istri korban, Ni Wayan Mariasih, 38, sangat shock dan tiada henti menangis ketika disapa krama melayat ke rumah duka. Namun, pihak keluarga enggan memberikan keterangan pers, dengan alasan masih berduka.
"Kami benar-benar tidak menyangka kejadian ini. Tapi, mohon maaf, karena masih berduka, kami tidak mau memberikan informasi. Kami sudah mengikhlaskan kepergian almarhum,” ujar salah seorang keluarga korban. wa,cr61
SEMARAPURA, NusaBali
Kematian tragis menimpa I Wayan Yedi Suadnyana, 41, sopir Truk DK 9542 GZ asal Banjar Lodalang, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Sopir berusia 41 tahun ini tewas mengenaskan akibat ledakan ban serep yang dipasangnya di Jalan Jalan Raya Uma Salakan Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Selasa (25/10) malam.
Saat musibah maut terjadi, Selasa malam sekitar pukul 21.30 Wita, korban Wayan Yudi Suadnyana hendak menganti ban Truk DK 9542 GZ yang dikemudikannya, karena kempes ketikamelintas di Jalan Jalan Raya Uma Salakan Desa Takmung. Sebelum kempes ban, Truk DK 9542 GZ yang dikemudikan korban melaju dari arah timur sepulang dari mengambil muatan pasir di Galian C Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Karangasem untuk dibawa ke Tabanan.
Nah, begitu melintas di Jalan Raya Umasalakan Desa Takmung, tepatnya di tikungan sekitar 100 meter sebelah timur Goa Jepang, tiba-tiba ban bagian belakang kiri kempes. Karena kempes ban, korban pun menghentikan laju Truk untuk mengganti ban menggunakan serep.
Hanya dalam hitungan beberapa menit, ban serep akhirnya terpasang. Namun, naas karena saat korban Wayan Yedi Suadnyana menurunkan dongkrak, tiba-tiba ban serep yang sudah terpasang meledak. Akibatnya, tubuh korban terpental hingga tak sadarkan diri.
Bagitu mendengar suara ledakan dahsyat, pengendara lain yang melintas di lokasi malam itu langsung menghentikan laju kendaraannya. Warga sekitar juga berdatangan ke lokasi TKP untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata, warga menemukan korban Yedi Suadnyana tergeletak pingsan di aspal.
Korban Yedi Suadnyana pun langsung dilarikan warga ke IGD RSUD Klungkung di Semarapura untuk mendapatkan penanganan medis. Sayangnya, setelah sempat beberapa menit menjalani perawatan, spoir Truk asal Desa Kukuh ini akhirnya menghembuskan napas terakhir di IGD RSUD Klungkung, Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Sementara, petugas kepolisian malam itu terjun ke lokasi kejadian di sebelah timur Goa Jepang untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Menurut Kapolsek Banjarangkan, AKP Ni Luh Wirati, berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, disimpulkan korban Yedsi Suadnyana tewas murni karena karena kecelakaan terkena ledakan ban serep yang baru dipasang. “Korban terkena ledakan ban di bagian wajah dan dada,” ungkap Kapolsek Luh Wirati saat dikonfirmasi, Rabu (26/10).
Jenazah korban Wayan Yedi Suadnyana sendiri telah dipulangkan dari RSUD Klu-ngkung, Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita. Jenazah korban dibawa keluarganya pulang ke rumag duka di Banjar Adat Menalun, Desa Pakraman Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan untuk selanjutnya diprateka. Rencananya, jenazah korban akan diabenkan di Setra Desa Pakraman Kukuh pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (28/10) besok.
Korban Wayan Yedi Suadnyana berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta, Ni Wayan Mariasih, 38, serta tiga anak perempuan yang masih kecil-kecil. Si sulung berusia 14 tahun yang jini duduk di Kelas II SMP, sementara anak nomor dua berusia 8 tahun masih duduk di bangku Kelas II SD, sedangkan si bungsu masih berusia 2 bulan.
Saat NusaBali berkunjung ke rumah duka, Rabu kemarin, terlihat suasana duka men-dalam. Istri korban, Ni Wayan Mariasih, 38, sangat shock dan tiada henti menangis ketika disapa krama melayat ke rumah duka. Namun, pihak keluarga enggan memberikan keterangan pers, dengan alasan masih berduka.
"Kami benar-benar tidak menyangka kejadian ini. Tapi, mohon maaf, karena masih berduka, kami tidak mau memberikan informasi. Kami sudah mengikhlaskan kepergian almarhum,” ujar salah seorang keluarga korban. wa,cr61
Komentar