Petarung Bali Termotivasi Hasil PON 2016
Sekum Pengprov Kodrat Bali AA Bagus Tricandra Arka bertekad terus meningkatkan kesuksesan tim Tarung Derajat Bali pada even-even nasional.
MANGUPURA, NusaBali
Sebab, petarung asal Pulau Dewata kini menjadi rival berat di level nasional. Buktinya, di PON Jabar, dari 9 petarung yang diutus, 3 di antarnya masuk final. Dan, dua petarung menggondol medali perunggu. "Itu prestasi membanggakan bagi tim Kodrat Bali," ucap Tricandra Arka, Kamis (27/10).
Bahkan dia menyebut hampir saja dapat 3 medali emas di Jabar kalau petarung Sudika berhasil meraih emas di di final. Itu artinya, dengan sukses raihan meraih 2 emas di PON XIX lalu, juga menjadi pelecut bagi petarung muda untuk menunjukkan kualitasnya agar bisa menjadi penerus pendahulunya. "Dua emas itu harus bisa dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan empat tahun ke depan di PON Papua. Maka dari itu, mulai sekarang kami getol mencari kader pelapis," tegas Tricandra Arka.
Apalagi, tiga petarung PON lalu sudah pensiun menjadi atlet. Ini adalah tugas berat Kodrat Bali ke depan. Pria yang disapa Gung Cok itu mengakui, jika untuk peminat nomor seni gerak atau getar (gerak tarung) selama ini di event internal di Bali seperti Porsenijar, Kejurda dan Porprov Bali.
Dengan kondisi itu, Bali memang jarang mengirimkan atlet di nomor seni. Pasalnya, sejak dulu Kodrat Bali memang fokus mengirim atlet di kelas tarung. Dia berharap mudah-mudahan ada petarung khusus di nomor seni bisa menjadi andalan Bali ke depannya. "Semua itu memang minim peminat. Petarung Bali memang pilih turun di kelas tarung," beber Tricandra Arka.
Kata dia, memang hanya beberapa saja yang ikut serta, terutama di kategori putra untuk nomor seni jika dihelat di Bali. Tapi lambat laun dia optimis akan ada perkembangan di katagori seni. dek
Sebab, petarung asal Pulau Dewata kini menjadi rival berat di level nasional. Buktinya, di PON Jabar, dari 9 petarung yang diutus, 3 di antarnya masuk final. Dan, dua petarung menggondol medali perunggu. "Itu prestasi membanggakan bagi tim Kodrat Bali," ucap Tricandra Arka, Kamis (27/10).
Bahkan dia menyebut hampir saja dapat 3 medali emas di Jabar kalau petarung Sudika berhasil meraih emas di di final. Itu artinya, dengan sukses raihan meraih 2 emas di PON XIX lalu, juga menjadi pelecut bagi petarung muda untuk menunjukkan kualitasnya agar bisa menjadi penerus pendahulunya. "Dua emas itu harus bisa dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan empat tahun ke depan di PON Papua. Maka dari itu, mulai sekarang kami getol mencari kader pelapis," tegas Tricandra Arka.
Apalagi, tiga petarung PON lalu sudah pensiun menjadi atlet. Ini adalah tugas berat Kodrat Bali ke depan. Pria yang disapa Gung Cok itu mengakui, jika untuk peminat nomor seni gerak atau getar (gerak tarung) selama ini di event internal di Bali seperti Porsenijar, Kejurda dan Porprov Bali.
Dengan kondisi itu, Bali memang jarang mengirimkan atlet di nomor seni. Pasalnya, sejak dulu Kodrat Bali memang fokus mengirim atlet di kelas tarung. Dia berharap mudah-mudahan ada petarung khusus di nomor seni bisa menjadi andalan Bali ke depannya. "Semua itu memang minim peminat. Petarung Bali memang pilih turun di kelas tarung," beber Tricandra Arka.
Kata dia, memang hanya beberapa saja yang ikut serta, terutama di kategori putra untuk nomor seni jika dihelat di Bali. Tapi lambat laun dia optimis akan ada perkembangan di katagori seni. dek
Komentar