Siswa SMA PGRI Amlapura Perbaiki Nilai UTS

Pertemuan dengan siswa berlangsung hanya 30 menit di 10 ruang kelas.  Kasek SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik didampingi Wakasek Kesiswaan I Gede Aries Pidrawan dan Wakasek Humas I Ketut Sujana mengatakan, siswa yang diundang mengalami berbagai kendala selama ikut UTS daring. Ada yang terkendala jaringan, ada nilainya kurang optimal sehingga ikut remedial, dan sebagainya. Siswa yang dipanggil masing-masing dikoordinasikan wali kelas melalui WA grup. Mereka ke sekolah wajib menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.

SMA PGRI Amlapura mengundang siswa sejak Senin (2/11). Pada tanggal 4-5 November tidak mendatangkan siswa, akan mengundang siswa kembali mulai 7 November. “Bagi siswa yang remedial, kembali ambil soal UTS di sekolah, kemudian dikerjakan di rumah masing-masing. Selesai mengerjakan soal, jawabannya dikumpul ke sekolah,” jelas Ketut Jelantik. Usai pertemuan di ruang kelas, para siswa lebih banyak temu kangen dengan rekan-rekan sekelas karena sejak Maret 2020 tidak pernah bertemu. Mereka rindu suasana sekolah, banyak yang menginginkan belajar tatap muka karena jauh lebih efektif dibandingkan daring.

Ketut Jelantik menegaskan, belum memungkinkan belajar tatap muka karena masih pandemi Covid-19, Karangasem masih masuk zona oranye. Di depan setiap ruang kelas telah dipasang tempat cuci tangan lengkap dengan kran dan sabun. Prokes ketat diberlakukan sejak Maret 2020 agar sekolah tidak jadi klaster Covid-19. Aries Pidrawan membenarkan, siswa yang diundang hanya yang mengalami kendala selama ikut UTS daring. “Tidak semua siswa datang ke sekolah, hanya yang mengalami kendala saat ikut UTS daring saja,” kata guru yang juga cerpenis ini. *k16