PNS Nekat Bunuh Diri di Ruang Kerja
Musibah di Kantor PMD Kabupaten Karangasem
Kematian I Ketut Suparma pertama kali diketahui istrinya, Ni Ketut Arsani, yang datang ke kantor karena curiga korban tak kunjung pulang
AMLAPURA, NusaBali
Seorang PNS Bagian Kewaspadaan dan Lembaga Kemasyarakatan (KLK)) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Karangasem, I Ketut Suparma, 45, ditemukan tewas gantung diri di ruang kerjanya, Rabu (11/11) sore. Dugaan sementara, korban Ketut Suparma nekat bunuh diri karena masalah keluarga.
Korban Ketut Suparma ditemukan menggantung dengan leher terjerat tali plastik warna biru yang dikaitkan palang beton bangunan di ruang kerjanya, Bagian KLK Badan PMD Karangasem, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Rabu sore sekitar pukul 15.30 Wita. PNS yang tinggal di BTN Wahyu Subagan Blok O Kav I Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini nekat gantung diri masih mengenakan seragam dinas.
Informasi di lapangan, kematian tragis korban Ketut Suparma pertama kali diketahui istrinya, Ni Ketut Arsani, 45. Saksi Ketut Arsani sengaja datang ke Kantor Badan PMD Karangasem melakukan pengecekan, karena suaminya belum kunjung pulang. Padahal, biasanya korban sudah pulang kantor sore pukul 15.00 Wita.
Kemarin sore, Ketut Arsani mencoba menghubungi suaminya melalui HP, namun tidak mendapat respons. Seketika itu Ketut Arsani mendapatkan firasat kurang baik menimpa sang suami. Perempuan berusia 45 tahun ini pun langsung bergegas menuju kantor suaminya di Jalan Ahmad Yani Amlapura.
Tiba di Kantor Badan PMD Karangasem sore pukul 15.30 Wita, Ketut Arsini langsung menuju ke ruang kerja suaminya di Bagian KLK. Ternyata, pintu depan ruangan terkunci. Selanjutnya, Ketut Arsani mencoba masuk dari pintu belakang. Dia terkejut menemukan sang suami sudah dalam posisi menggantung.
Dalam kondisi panik, Ketut Arsani langsung menghubungi tetangganya di BTN Wahyu Subagan, I Gusti Ngurah Budhiawan Putra, 48, untuk datang ke lokasi TKP. Begitu tiba di Kantor Badan PMD Karangasem, IGN Budhiawan Putra langsung bantu Ketut Arsini menurunkan korban Ketut Suparma. Selanjutnya, korban yang masih bernapas dibawa ke RS BaliMed Amlapura, dengan harapan nyawanya bisa tertolong.
Sayangnya, nyawa PNS Badan PMD Karangasem yang nekat gantung diri ini gagal diselamatkan. Petugas medis yang menanganinya di RS BaliMed, dr Sony Astana Putri, menyatakan korban Ketut Suparma meninggal Rabu sore sekitar pukul 16.27 Wita atau berselang 1 jam setelah ditemukan gantung diri.
Kasus ulahpati PNS Badan PMD Karangasem ini kemarin sore langsung dilaporkan ke Polsek Karangasem. Laporan diulakukan I Wayan Sinarta, 43, seorang polisi yang tinggal di BTN Wahyu Subagan Permai, Kelurahan Subagan.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Karangasem yang dipimpin Kapolsek Kompol I Ketut Suartika Adnyana langsung terjun ke lokasi kejadian di Kantor Badan PMD Karangasem, untuk melakukan olah TKP. Polisi juga memeriksa kondisi korban Ketut Suparma.
Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Hanya bagian leher korban mengalami luka lebam bekas terjerat tali plastik, akibat gantung diri. “Ini murni bunuh diri,” jelas Kompol Suartika Adnyana.
Kompol Suartika Adnyana menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban Ketut Sukarma diduga nekat ulahpati dengan jalan gantung diri, karena dipicu masalah keluarga. Namun, tidak disebutkan detail masalah keluarga dimaksud.
Istri korban, Ketut Arsani, juga mengakui memang ada masalah. Namun, masalah itu dipendam sendiri, karena suaminya ini orangnya memang tertutup. “Suami saya memang punya masalah keluarga, tapi tidak pernah menceritakannya ke saya. Selama ini masalahnya dipendam sendiri,” cerita Ketut Arsini.
Menurut Ketut Arsini, bukan sekali ini suaminya befrbuat nekat. Sebelumnya, korban Ketut Suparma juga pernah nekat mencoba bunuh diri. “Beruntung, saya memergokinya dan berhasil menggagalkan upaya bunuh diri saat itu,” kenang Ketut Arsini.
Sementara itu, Kepala Badan PMD Karangasem, I Nengah Mindra, mengaku tidak mengetahui persoalan yang dialami korban Ketut Suparma, hingga nekat gantung diri di ruang kerjanya. "Selama ini, almarhum baik-baik saja di kantor, tidak pernah saya dengar ada masalah," papar Nengah Mindra saat dikonfirmasi NusaBali di Am-lapura, tadi malam.
Nengah Mindra sendiri mengaku sempat ke RS BaliMed Amlapura, di mana jenazah korban Ketut Suparma dititipkan, Rabu sore. Dalam kunjungan itu, dia tidak mendapatkan informasi mengenai masalah yang dialami stafnya.
Sayangnya, Kepala Bagian KLK Badan PMD, I Wayan Wendra Ariawan, selaku atasan langsung korban Ketut Suparma, belum berhasil dikonfirmasi terkait aksi ulahpati stafnya. Beberapa kali dihubungi pertelepon tadi malam, terdengar ada nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat. *K16
Seorang PNS Bagian Kewaspadaan dan Lembaga Kemasyarakatan (KLK)) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Karangasem, I Ketut Suparma, 45, ditemukan tewas gantung diri di ruang kerjanya, Rabu (11/11) sore. Dugaan sementara, korban Ketut Suparma nekat bunuh diri karena masalah keluarga.
Korban Ketut Suparma ditemukan menggantung dengan leher terjerat tali plastik warna biru yang dikaitkan palang beton bangunan di ruang kerjanya, Bagian KLK Badan PMD Karangasem, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Rabu sore sekitar pukul 15.30 Wita. PNS yang tinggal di BTN Wahyu Subagan Blok O Kav I Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini nekat gantung diri masih mengenakan seragam dinas.
Informasi di lapangan, kematian tragis korban Ketut Suparma pertama kali diketahui istrinya, Ni Ketut Arsani, 45. Saksi Ketut Arsani sengaja datang ke Kantor Badan PMD Karangasem melakukan pengecekan, karena suaminya belum kunjung pulang. Padahal, biasanya korban sudah pulang kantor sore pukul 15.00 Wita.
Kemarin sore, Ketut Arsani mencoba menghubungi suaminya melalui HP, namun tidak mendapat respons. Seketika itu Ketut Arsani mendapatkan firasat kurang baik menimpa sang suami. Perempuan berusia 45 tahun ini pun langsung bergegas menuju kantor suaminya di Jalan Ahmad Yani Amlapura.
Tiba di Kantor Badan PMD Karangasem sore pukul 15.30 Wita, Ketut Arsini langsung menuju ke ruang kerja suaminya di Bagian KLK. Ternyata, pintu depan ruangan terkunci. Selanjutnya, Ketut Arsani mencoba masuk dari pintu belakang. Dia terkejut menemukan sang suami sudah dalam posisi menggantung.
Dalam kondisi panik, Ketut Arsani langsung menghubungi tetangganya di BTN Wahyu Subagan, I Gusti Ngurah Budhiawan Putra, 48, untuk datang ke lokasi TKP. Begitu tiba di Kantor Badan PMD Karangasem, IGN Budhiawan Putra langsung bantu Ketut Arsini menurunkan korban Ketut Suparma. Selanjutnya, korban yang masih bernapas dibawa ke RS BaliMed Amlapura, dengan harapan nyawanya bisa tertolong.
Sayangnya, nyawa PNS Badan PMD Karangasem yang nekat gantung diri ini gagal diselamatkan. Petugas medis yang menanganinya di RS BaliMed, dr Sony Astana Putri, menyatakan korban Ketut Suparma meninggal Rabu sore sekitar pukul 16.27 Wita atau berselang 1 jam setelah ditemukan gantung diri.
Kasus ulahpati PNS Badan PMD Karangasem ini kemarin sore langsung dilaporkan ke Polsek Karangasem. Laporan diulakukan I Wayan Sinarta, 43, seorang polisi yang tinggal di BTN Wahyu Subagan Permai, Kelurahan Subagan.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Karangasem yang dipimpin Kapolsek Kompol I Ketut Suartika Adnyana langsung terjun ke lokasi kejadian di Kantor Badan PMD Karangasem, untuk melakukan olah TKP. Polisi juga memeriksa kondisi korban Ketut Suparma.
Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Hanya bagian leher korban mengalami luka lebam bekas terjerat tali plastik, akibat gantung diri. “Ini murni bunuh diri,” jelas Kompol Suartika Adnyana.
Kompol Suartika Adnyana menyebutkan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban Ketut Sukarma diduga nekat ulahpati dengan jalan gantung diri, karena dipicu masalah keluarga. Namun, tidak disebutkan detail masalah keluarga dimaksud.
Istri korban, Ketut Arsani, juga mengakui memang ada masalah. Namun, masalah itu dipendam sendiri, karena suaminya ini orangnya memang tertutup. “Suami saya memang punya masalah keluarga, tapi tidak pernah menceritakannya ke saya. Selama ini masalahnya dipendam sendiri,” cerita Ketut Arsini.
Menurut Ketut Arsini, bukan sekali ini suaminya befrbuat nekat. Sebelumnya, korban Ketut Suparma juga pernah nekat mencoba bunuh diri. “Beruntung, saya memergokinya dan berhasil menggagalkan upaya bunuh diri saat itu,” kenang Ketut Arsini.
Sementara itu, Kepala Badan PMD Karangasem, I Nengah Mindra, mengaku tidak mengetahui persoalan yang dialami korban Ketut Suparma, hingga nekat gantung diri di ruang kerjanya. "Selama ini, almarhum baik-baik saja di kantor, tidak pernah saya dengar ada masalah," papar Nengah Mindra saat dikonfirmasi NusaBali di Am-lapura, tadi malam.
Nengah Mindra sendiri mengaku sempat ke RS BaliMed Amlapura, di mana jenazah korban Ketut Suparma dititipkan, Rabu sore. Dalam kunjungan itu, dia tidak mendapatkan informasi mengenai masalah yang dialami stafnya.
Sayangnya, Kepala Bagian KLK Badan PMD, I Wayan Wendra Ariawan, selaku atasan langsung korban Ketut Suparma, belum berhasil dikonfirmasi terkait aksi ulahpati stafnya. Beberapa kali dihubungi pertelepon tadi malam, terdengar ada nada sambung, namun ponselnya tidak diangkat. *K16
Komentar