BPBD Bali Ikuti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
DENPASAR, NusaBali
Di tengah kesibukan berjibaku dalam suasana pandemi Covid-19, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali tak mau mengendurkan wawasan kebangsaan.
Hal ini dibuktikan saat 30 orang dari berbagai bagian mengikuti ‘Sosialisasi Empat Pilar MPR RI’ yang dilangsungkan di Aula BPBD Bali pada Sabtu (14/11) siang.
Sebagai pemateri adalah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, didampingi narasumber lainnya I Gusti Ayu Diah Yuniti dan Ketut Witarka Yudiata. “Kegiatan ini sesuai amanah UU MD3 di mana setiap anggota harus melakukan sosialisasi empat pilar di dapil masing-masing,” kata Rai Wirajaya.
Disebutkan, setiap tahun setidaknya dilakukan sebanyak enam kali sosialisasi memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Sosialisasi di BPBD sangat tepat dalam situasi pandemi saat ini karena menjadi lembaga terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 pasti mampu menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan ini,” kata Rai Wirajaya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, Made Rentin, menyambut dilangsungkannya sosialisasi. Diakui oleh Rentin bahwa empat pilar itu harus terus digaungkan dan perlu di-refresh oleh setiap orang. Oleh karena itu dia pun antusias dengan menghadirkan jajaran BPBD Bali mengikuti sosialisasi. “Para peserta spesial karena diikuti pejabat manggala yang notabene Eselon III dan IV, termasuk staf teknis terkait di BPBD,” kata Rentin.
Rentin pun menyebutkan bahwa selain dilaksanakan secara tatap muka, sosialisasi juga ditayangkan secara virtual bagi anggota BPBD Bali dan masyarakat umum lainnya dari seluruh Indonesia bisa menyimak langsung. “Seperti diketahui saat ini masih situasi pandemic sehingga kami mengedepankan protokol kesehatan tanpa mengurangi makna sosialisasi,” kata Rentin yang juga Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali ini.
Dia berharap, peserta sosialisasi nantinya bisa meneruskan pengetahuan yang diperoleh terkait empat pilar kebangsaan kepada masyarakat secara lebih luas. Sehingga, pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bisa menyentuh hingga bawah dan mengakar di hati masyarakat. *mao
Sebagai pemateri adalah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, didampingi narasumber lainnya I Gusti Ayu Diah Yuniti dan Ketut Witarka Yudiata. “Kegiatan ini sesuai amanah UU MD3 di mana setiap anggota harus melakukan sosialisasi empat pilar di dapil masing-masing,” kata Rai Wirajaya.
Disebutkan, setiap tahun setidaknya dilakukan sebanyak enam kali sosialisasi memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Sosialisasi di BPBD sangat tepat dalam situasi pandemi saat ini karena menjadi lembaga terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 pasti mampu menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan ini,” kata Rai Wirajaya.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali, Made Rentin, menyambut dilangsungkannya sosialisasi. Diakui oleh Rentin bahwa empat pilar itu harus terus digaungkan dan perlu di-refresh oleh setiap orang. Oleh karena itu dia pun antusias dengan menghadirkan jajaran BPBD Bali mengikuti sosialisasi. “Para peserta spesial karena diikuti pejabat manggala yang notabene Eselon III dan IV, termasuk staf teknis terkait di BPBD,” kata Rentin.
Rentin pun menyebutkan bahwa selain dilaksanakan secara tatap muka, sosialisasi juga ditayangkan secara virtual bagi anggota BPBD Bali dan masyarakat umum lainnya dari seluruh Indonesia bisa menyimak langsung. “Seperti diketahui saat ini masih situasi pandemic sehingga kami mengedepankan protokol kesehatan tanpa mengurangi makna sosialisasi,” kata Rentin yang juga Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali ini.
Dia berharap, peserta sosialisasi nantinya bisa meneruskan pengetahuan yang diperoleh terkait empat pilar kebangsaan kepada masyarakat secara lebih luas. Sehingga, pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bisa menyentuh hingga bawah dan mengakar di hati masyarakat. *mao
Komentar