Siswa Meninggal Usai Ikuti Lomba Gerak Jalan Sumpah Pemuda
Lomba gerak jalan berjarak 28 kilometer (km) serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Gianyar, digelar Koni Gianyar, Selasa (25/10), memakan korban.
GIANYAR, NusaBali
I Made Dita Ariguna,16, alias Dita, salah seorang anggota regu gerak jalan dari SMKN 1 Tegallalang, Gianyar, meninggal dalam perawatan di ICU RSUP Sanglah, Denpasar, Jumat (28/10), sekitar pukul 18.00 Wita.
Sebelumnya, Dita sempat koma alias kritis pasca ambruk saat sedang berlomba gerak jalan itu. Ditemui di depan Ruang ICU RSUP Sanglah, ayah Dita, I Ketut Sojar mengatakan, sebelum kematian anaknya itu, dokter setempat menyatakan Dita mengalami kerusakan ginjal hingga jantungnya tidak berfungsi normal. Menurut dokter, kata Sojar, sakit anak ini akibat kekurangan cairan pada tubuh karena olahraga berat. "Anak kedua saya ini sangat tekun belajar, tapi sekarang kenapa jadi seperti ini (meninggal, Red)," ujarnya sedih.
Sojar menyesalkan keikutsertaan anaknya dalam lomba itu. Padahal luka kakinya yang sebelumnya didapat saat mengikuti gerak jalan 17 Agustus lalu, belum sembuh. "Apa yang dia lakukan ini kok jadi merugikan diri sendiri, dan malah seperti ini," sesalnya. Jumat malam kemarin di depan ICU itu, terlihat beberapa guru SMKN 1 Tegallalang menengok jenazah Dita. Kedua orangtunya sambil menangis tampak terpukul berat atas kematian anaknya ini.
Jenazah Dita dititipkan di Kamar Jenazah Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah. Rencananya pada Rabu (2/11), jenazah akan dibawa ke rumah duka, Banjar Cebok, Desa Kedisan, Tegallalang. Rencananya, Rabu itu, jenazah Dita akan dikubur di Setra (kuburan) Desa Adat Kedisan, Tegalalang, Gianyar, menunggu Ngaben Massal di desa setempat.
Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Lomba Gerak Jalan 28 km, Pande Made Purwatha mengaku belum mengetahui kondisi Dita terakhir. ‘’Maaf, dari pagi saya ada kegiatan. Saya belum sempat menghubungi keluarganya,’’ jelas dia.
Purwatha mengakui Dita masuk dalam regu SMKN 1 Tegallalang, pada lomba gerak jalan, Selasa (25/10) itu, regunya memasuki garis finish. Namun Dita, pingsan. Ia langsung dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar oleh tim medis. Setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD Sanjiwani Gianyar, Dita dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar, didampingi tim medis.
SELANJUTNYA . . .
Sebelumnya, Dita sempat koma alias kritis pasca ambruk saat sedang berlomba gerak jalan itu. Ditemui di depan Ruang ICU RSUP Sanglah, ayah Dita, I Ketut Sojar mengatakan, sebelum kematian anaknya itu, dokter setempat menyatakan Dita mengalami kerusakan ginjal hingga jantungnya tidak berfungsi normal. Menurut dokter, kata Sojar, sakit anak ini akibat kekurangan cairan pada tubuh karena olahraga berat. "Anak kedua saya ini sangat tekun belajar, tapi sekarang kenapa jadi seperti ini (meninggal, Red)," ujarnya sedih.
Sojar menyesalkan keikutsertaan anaknya dalam lomba itu. Padahal luka kakinya yang sebelumnya didapat saat mengikuti gerak jalan 17 Agustus lalu, belum sembuh. "Apa yang dia lakukan ini kok jadi merugikan diri sendiri, dan malah seperti ini," sesalnya. Jumat malam kemarin di depan ICU itu, terlihat beberapa guru SMKN 1 Tegallalang menengok jenazah Dita. Kedua orangtunya sambil menangis tampak terpukul berat atas kematian anaknya ini.
Jenazah Dita dititipkan di Kamar Jenazah Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah. Rencananya pada Rabu (2/11), jenazah akan dibawa ke rumah duka, Banjar Cebok, Desa Kedisan, Tegallalang. Rencananya, Rabu itu, jenazah Dita akan dikubur di Setra (kuburan) Desa Adat Kedisan, Tegalalang, Gianyar, menunggu Ngaben Massal di desa setempat.
Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Lomba Gerak Jalan 28 km, Pande Made Purwatha mengaku belum mengetahui kondisi Dita terakhir. ‘’Maaf, dari pagi saya ada kegiatan. Saya belum sempat menghubungi keluarganya,’’ jelas dia.
Purwatha mengakui Dita masuk dalam regu SMKN 1 Tegallalang, pada lomba gerak jalan, Selasa (25/10) itu, regunya memasuki garis finish. Namun Dita, pingsan. Ia langsung dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar oleh tim medis. Setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD Sanjiwani Gianyar, Dita dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar, didampingi tim medis.
SELANJUTNYA . . .
Komentar