Kayonan Band Cari Panggung di Dunia Maya
TABANAN, NusaBali
Sejak terbentuk tahun 2005 lalu, Kayonan Band sudah merilis dua album berbahasa Bali. Awalnya hanya untuk menjalankan hobi, mengcover lagu yang disenangi dan dimainkan di studio musik.
Mereka juga tidak pernah menjajal panggung musik. Pada tahun 2010, Gung Yan (vokalis) dan Dewa Disna (lead gitar) membuat lagu ‘Overdosis Cinta’. Saat itulah Kayonan Band sepakat merekam lagu ke studio rekaman. Single ‘Overdosis Cinta’ dikirim ke radio di Tabanan dan request pendengar cukup bagus.
Mendapat respon bagus, Kayonan Band sepakat buat album di tahun 2011 berisikan 11 lagu. Album perdana itu diberi tajuk ‘Salam Overdosis’. Single ‘Setulus Hati’ paling sering diputar di sejumlah radio. Lagu itu diperkuat oleh suara tinggi Ayu Tiari. Durasi lagu ini cukup panjang, sekitar 7 menit. Ketika itu, Kayonan Band hanya fokus perkenalkan lagu ke radio dan tidak ada ide buat video klip. Empat tahun kemudian, Kayonan Band merilis album kedua ‘Semeton Overdosis’ berisikan delapan lagu.
Gung Yan menjelaskan, overdosis adalah semangat menggebu-gebu agar bisa terus berkarya. Kayonan Band tidak ingin setelah melepas album, melempem dan tak berkarya lagi. Tanggapan pendengar di album kedua pun cukup bagus terbukti single ‘Muani Kuangan’ sering diputar di sejumlah radio. Tema lagu ini tentang percintaan, sebagai seorang lelaki tidak boleh hanya bermodalkan cinta. Mengusung semangat overdosis atau semangat berlipat ganda, Kayonan Band yang diperkuat Gung Yan (vocal), Dewa Disna (lead gitar), dan Pande Revan (drum) tetap berkarya walaupun kehilangan panggung.
Kayonan Band awalnya menikmati manggung di Tabanan Fiesta, Yeh Gangga Festival, dan pentas periodik lainnya. Termasuk mencari job akustik di rumah makan di kawasan Tabanan. Namun pandemi Covid-19 ‘merampas’ kesempatan mereka mencari rezeki tampil periodik. Gung Yan cs pun mencari panggung lain di dunia maya. “Dulu kami tak terpikirkan buat video klip, tapi sekarang kami mulai buat video klip dan bagikan di youtube,” ungkap Gung Yan. *k21
Mendapat respon bagus, Kayonan Band sepakat buat album di tahun 2011 berisikan 11 lagu. Album perdana itu diberi tajuk ‘Salam Overdosis’. Single ‘Setulus Hati’ paling sering diputar di sejumlah radio. Lagu itu diperkuat oleh suara tinggi Ayu Tiari. Durasi lagu ini cukup panjang, sekitar 7 menit. Ketika itu, Kayonan Band hanya fokus perkenalkan lagu ke radio dan tidak ada ide buat video klip. Empat tahun kemudian, Kayonan Band merilis album kedua ‘Semeton Overdosis’ berisikan delapan lagu.
Gung Yan menjelaskan, overdosis adalah semangat menggebu-gebu agar bisa terus berkarya. Kayonan Band tidak ingin setelah melepas album, melempem dan tak berkarya lagi. Tanggapan pendengar di album kedua pun cukup bagus terbukti single ‘Muani Kuangan’ sering diputar di sejumlah radio. Tema lagu ini tentang percintaan, sebagai seorang lelaki tidak boleh hanya bermodalkan cinta. Mengusung semangat overdosis atau semangat berlipat ganda, Kayonan Band yang diperkuat Gung Yan (vocal), Dewa Disna (lead gitar), dan Pande Revan (drum) tetap berkarya walaupun kehilangan panggung.
Kayonan Band awalnya menikmati manggung di Tabanan Fiesta, Yeh Gangga Festival, dan pentas periodik lainnya. Termasuk mencari job akustik di rumah makan di kawasan Tabanan. Namun pandemi Covid-19 ‘merampas’ kesempatan mereka mencari rezeki tampil periodik. Gung Yan cs pun mencari panggung lain di dunia maya. “Dulu kami tak terpikirkan buat video klip, tapi sekarang kami mulai buat video klip dan bagikan di youtube,” ungkap Gung Yan. *k21
1
Komentar