Manusia Goa Persembahkan 'Jalan Raya'
DENPASAR, NusaBali
Wibhi Laksana alias Manusia Goa memulai debutnya dalam dunia musik dengan merilis album bertajuk Jalan Raya.
Album ini berisikan empat lagu yakni Entah, Ourselves, Menembus Lamunan, dan Sun Will Rise Again. Album ini ibarat anak muda dalam mencari jati diri. Menurut Wibhi, Jalan Raya menjadi sebuah ungkapan atas kebingungan dalam pencarian makna diri dan kehidupan.
Jalan Raya tak ubahnya waktu yang terus berjalan menuju tujuan akhir. Dalam perjalanannya acapkali menemukan banyak hal. “Memang secara gagasan awal, upaya untuk mencari jati diri sebenarnya, dalam dunia permusikan Bali pada umumnya,” ungkap musisi yang juga jurnalis ini saat jumpa pers di Kubu Kopi, Sabtu (14/11).
Di keempat lagu ini, unsur-unsur elemen folk, sufi, dan blues dalam balutan psychedelic menjadi genre-genre yang khas dibawakan oleh Manusia Goa. “Psychedelic itu cukup seru menurut saya. Mungkin beda dengan orang lain, tapi yang saya rasakan itu raungan dari dalam. Raungnya itu dapet banget,” lanjut pria asal Pekalongan ini.
Nama alter Manusia Goa sendiri merupakan nama yang terinspirasi dari sebuah kiasan milik filsuf yunani, Plato, yang mengemukakan bahwa kebenaran masih bersifat subjektif tergantung siapa yang mengalami, layaknya orang yang melihat bayangan mereka dari api di dinding goa, tanpa pernah keluar. Maka Wibhi berkarya atas hal-hal yang dirinya alami.
Proses produksi dalam menggarap Jalan Raya berlangsung selama sekitar dua bulan. Dengan berbagai sumbangsih ide, arasemen serta gagasan akhirnya tercipta lagu-lagu yang kini dapat didengarkan di berbagai platform digital, seperti Spotify, Joox, dan Itunes.
Musisi yang juga seorang mahasiswa Filsafat di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar ini juga mengungkapkan niatnya untuk lanjut berkarya lagi, baik dalam menggarap video musik dari lagu-lagu di Jalan Raya, ataupun merilis karya berikutnya. *cr74
1
Komentar