Duet Komang Takuaki dan Komang Nurjaya Pimpin Asita Bali
DENPASAR, NusaBali
Akhirnya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Asita Bali menghasilkan duet I Komang Takuaki Banuartha dan Komang Nurjaya Mahartha SS untuk kepengurusan periode 2020-2025.
DENPASAR, NusaBali
Akhirnya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Asita Bali menghasilkan duet I Komang Takuaki Banuartha dan Komang Nurjaya Mahartha SS untuk kepengurusan periode 2020-2025.
Hasil Musdalub yang dilangsungkan di Denpasar pada Sabtu (14/11) mempercayakan Komang Takuaki Banuartha sebagai Ketua Asita Bali, sedangkan Komang Nurjaya Mahartha didaulat sebagai Ketua Dewan Pengawas Tata Krama (Depeta) Asita Bali.
Terpilihnya dua sosok yang tidak asing di dunia pariwisata Pulau Dewata ini diharapkan makin berkontribusi dalam pemulihan pariwisata Bali di masa new normal. "Dengan adanya ketua dan pengurus yang baru, nanti harus segera tancap gas untuk pariwisata di Bali ini, terutama dalam menerima wisatawan mancanegara," kata Ketua Umum DPP Asita Nunung Rusmiati yang datang langsung ke Bali akhir pekan lalu.
Diakuinya memang membangkitkan kembali pariwisata bukan tugas yang mudah, namun akan menyenangkan jika dikerjakan dengan tulus ikhlas, apalagi ini juga berpengaruh terhadap kesejahteraan anggota Asita. “Untuk mempromosikan Bali yang sangat indah ini tidak sulit, karena tanpa promosi pun wisatawan asing sudah tahu. Hanya persoalan saat ini adalah terkait akses penerbangan,” kata Rusmiati.
Sejumlah terobosan diakui sudah dipikirkan oleh DPP Asita yang terus menjalin komunikasi dengan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio. Adapun soal akses transportasi, Rusmiati juga merancang fokus penerbangan bagaimana penerbangan langsung. Namun, jika sulit bisa dengan 'charter' pesawat.
Sementara itu komunikasi dengan Kedutaan Besar Malaysia juga sudah dilakukan dengan mengusulkan agar Indonesia bisa membuka travel bubble dengan Malaysia. "Itu karena kita satu rumpun dan banyak yang ingin datang ke Indonesia, khususnya Bali. Usulan ini sudah disambut baik oleh Mas Wishnu (Menparekraf, Red), mudah-mudahan suatu awal yang baik. Misalnya dari Bali untuk ke Malaysia, itu utamanya karena memang orang yang sudah rindu untuk berwisata," katanya.
Sementara itu I Komang Takuaki Banuartha yang dipercaya menjadi Ketua DPD Asita Bali menyatakan pihaknya siap berjuang bersama dengan pemerintah daerah dan pusat untuk pemulihan pariwisata Bali. "Dengan terpilihnya ketua definitif (Asita Bali-red) dan jajaran pengurus yang baru, tentu akan lebih memudahkan bersinergi dengan pemerintah untuk pemulihan pariwisata Bali," katanya.
Pihaknya juga siap menyambut jika benar-benar penerbangan internasional dibuka untuk Bali mulai 1 Desember 2020. "Travel agent sudah pasti siap untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara. Apalagi negara-negara lain juga sudah menunggu kapan Bali dibuka untuk asing," ujar Banuartha.
Optimisme juga dilontarkan oleh Komang Nurjaya Mahartha. Owner travel agent PT Bali Flamboyan Tour ini mengatakan kepengurusan Asita akan berupaya optimal dalam pemulihan pariwisata Bali. “Travel agent adalah ujung tombak pariwisata, karena langsung menghandle wisatawan,” kata Komang Nurjaya.*mao
Akhirnya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Asita Bali menghasilkan duet I Komang Takuaki Banuartha dan Komang Nurjaya Mahartha SS untuk kepengurusan periode 2020-2025.
Hasil Musdalub yang dilangsungkan di Denpasar pada Sabtu (14/11) mempercayakan Komang Takuaki Banuartha sebagai Ketua Asita Bali, sedangkan Komang Nurjaya Mahartha didaulat sebagai Ketua Dewan Pengawas Tata Krama (Depeta) Asita Bali.
Terpilihnya dua sosok yang tidak asing di dunia pariwisata Pulau Dewata ini diharapkan makin berkontribusi dalam pemulihan pariwisata Bali di masa new normal. "Dengan adanya ketua dan pengurus yang baru, nanti harus segera tancap gas untuk pariwisata di Bali ini, terutama dalam menerima wisatawan mancanegara," kata Ketua Umum DPP Asita Nunung Rusmiati yang datang langsung ke Bali akhir pekan lalu.
Diakuinya memang membangkitkan kembali pariwisata bukan tugas yang mudah, namun akan menyenangkan jika dikerjakan dengan tulus ikhlas, apalagi ini juga berpengaruh terhadap kesejahteraan anggota Asita. “Untuk mempromosikan Bali yang sangat indah ini tidak sulit, karena tanpa promosi pun wisatawan asing sudah tahu. Hanya persoalan saat ini adalah terkait akses penerbangan,” kata Rusmiati.
Sejumlah terobosan diakui sudah dipikirkan oleh DPP Asita yang terus menjalin komunikasi dengan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio. Adapun soal akses transportasi, Rusmiati juga merancang fokus penerbangan bagaimana penerbangan langsung. Namun, jika sulit bisa dengan 'charter' pesawat.
Sementara itu komunikasi dengan Kedutaan Besar Malaysia juga sudah dilakukan dengan mengusulkan agar Indonesia bisa membuka travel bubble dengan Malaysia. "Itu karena kita satu rumpun dan banyak yang ingin datang ke Indonesia, khususnya Bali. Usulan ini sudah disambut baik oleh Mas Wishnu (Menparekraf, Red), mudah-mudahan suatu awal yang baik. Misalnya dari Bali untuk ke Malaysia, itu utamanya karena memang orang yang sudah rindu untuk berwisata," katanya.
Sementara itu I Komang Takuaki Banuartha yang dipercaya menjadi Ketua DPD Asita Bali menyatakan pihaknya siap berjuang bersama dengan pemerintah daerah dan pusat untuk pemulihan pariwisata Bali. "Dengan terpilihnya ketua definitif (Asita Bali-red) dan jajaran pengurus yang baru, tentu akan lebih memudahkan bersinergi dengan pemerintah untuk pemulihan pariwisata Bali," katanya.
Pihaknya juga siap menyambut jika benar-benar penerbangan internasional dibuka untuk Bali mulai 1 Desember 2020. "Travel agent sudah pasti siap untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara. Apalagi negara-negara lain juga sudah menunggu kapan Bali dibuka untuk asing," ujar Banuartha.
Optimisme juga dilontarkan oleh Komang Nurjaya Mahartha. Owner travel agent PT Bali Flamboyan Tour ini mengatakan kepengurusan Asita akan berupaya optimal dalam pemulihan pariwisata Bali. “Travel agent adalah ujung tombak pariwisata, karena langsung menghandle wisatawan,” kata Komang Nurjaya.*mao
Komentar