Maestro Seni I Made Wianta Dikremasi
SINGARAJA, NusaBali
Jenazah maestro seni I Made Wianta menjalani prosesi kremasi di Yayasan Pangayom Umat Hindu (YPUH) Buleleng, Senin (16/11) sore.
Prosesi kremasi sekaligus pengabenan di YPUH Jalan Kalimantan Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng itu diikuti sejumlah keluarga besar dari Banjar/Desa Apuan Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan.
Jenazah maestro lukis yang tutup usia saat berumur 70 tahun pada Jumat (13/11) lalu, diberangkatkan dari rumah duka pada pukul 13.30 Wita dan sampai di tempat kremasi pada pukul 15.00 Wita.
Keluarga inti, istrinya Intan Kirana, dan dua putrinya Buratwangi dan Sanjiwani terlihat tegar. Keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian Wianta.
Intan Kirana mengaku tak ada pesan yang disampaikan oleh suaminya yang sudah tiga tahun banyak duduk di kursi roda ini. “Karena mendadak tidak ada pesan apa-apa, sehingga setelah kejadian kita juga sangat shock,” ucapnya.*k23
Jenazah maestro lukis yang tutup usia saat berumur 70 tahun pada Jumat (13/11) lalu, diberangkatkan dari rumah duka pada pukul 13.30 Wita dan sampai di tempat kremasi pada pukul 15.00 Wita.
Keluarga inti, istrinya Intan Kirana, dan dua putrinya Buratwangi dan Sanjiwani terlihat tegar. Keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian Wianta.
Intan Kirana mengaku tak ada pesan yang disampaikan oleh suaminya yang sudah tiga tahun banyak duduk di kursi roda ini. “Karena mendadak tidak ada pesan apa-apa, sehingga setelah kejadian kita juga sangat shock,” ucapnya.*k23
Komentar