Badung Terima Rp 472 M Dana Hibah Pariwisata
Total dana hibah pariwisata yang diterima Pemkab Badung sebesar Rp 948 miliar. Namun baru sebesar Rp 472 miliar yang sudah masuk ke kas daerah.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung sudah menerima transferan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 472 miliar. Dana tersebut merupakan dana hibah pariwisata tahap pertama yang dikucurkan langsung ke kas daerah. Selanjutnya, dana tersebut bakal ditransfer ke masing-masing penerima hibah pariwisata secara proporsional.
Dari hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Badung, total ada 753 hotel dan 235 restoran yang lolos verifikasi. Tambahan calon penerima tersebut menyusul diberlakukannya perpanjangan penyerahan berkas persyaratan sesuai petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Berdasarkan juknis yang ditetapkan pemerintah pusat, syarat penerima hibah pariwisata meliputi Izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), surat pernyataan masih beroperasi oleh pemilik, serta bukti pembayaran Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Tahun 2019, nama perusahaan, alamat perusahaan, nomor rekening, serta NPWP.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cokorda Raka Darmawan, mengatakan total dana hibah pariwisata yang diterima oleh Pemkab Badung sebesar Rp 948 miliar. Namun, sejauh ini baru sebesar Rp 472 miliar yang sudah masuk ke kas daerah. “Badung sudah terima transfer Rp 472 miliar dari pusat,” kata Raka Darmawan, Senin (16/11).
Mengenai pembagian kepada hotel dan restoran penerima bantuan hibah pariwisata, menurut Raka Darmawan, akan dilakukan setelah pelaku usaha melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). “Penandatanganan NPHD antara pelaku usaha dengan Bupati Badung secara simbolis sudah dilakukan hari ini (kemarin). Jadi tadi diwakili satu dari kalangan perhotelan dan satu lagi dari perwakilan salah satu restoran di Badung,” ujar Raka Darmawan yang juga Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Badung.
Pihaknya berharap dengan bantuan ini bisa memulihkan perekonomian di Badung yang saat ini lesu karena dampak pandemi Covid-19. “Jadi semua ini semata-mata untuk memulihkan ekonomi,” tandasnya.
Sementara, penandatanganan NPHD dilakukan secara simbolis usai Apel Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke–11 Mangupura, di Lapangan Puspem Badung, Senin kemarin.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana mengatakan sebanyak 753 hotel dan 235 restoran di Badung sudah dinyatakan lolos verifikasi hibah pariwisata. Saat ini tahapannya adalah penandatanganan NPHD. “Naskah perjanjian hibah daerah untuk pariwisata dilakukan memastikan yang bersangkutan atau pihak penerima berhak untuk dapat bantuan,” ujar Lihadnyana.
Lihadnyana yang juga Kepala BKD Provinsi Bali, menambahkan bantuan hibah pariwisata diberikan kepada pelaku usaha untuk mendorong pariwisata kembali bergairah, sehingga diharapkan ekonomi masyarakat ikut bergeliat. “Tidak hanya ekonomi di Badung saja, namun ekonomi di Bali juga berpengaruh karena yang bekerja semua masyarakat kabupaten yang ada di Bali, tidak hanya di Badung,” katanya.
“Kami sangat berharap dengan bantuan ini, pariwisata di Badung kembali pulih,” harap birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu. *asa
Pemerintah Kabupaten Badung sudah menerima transferan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 472 miliar. Dana tersebut merupakan dana hibah pariwisata tahap pertama yang dikucurkan langsung ke kas daerah. Selanjutnya, dana tersebut bakal ditransfer ke masing-masing penerima hibah pariwisata secara proporsional.
Dari hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Pariwisata Badung, total ada 753 hotel dan 235 restoran yang lolos verifikasi. Tambahan calon penerima tersebut menyusul diberlakukannya perpanjangan penyerahan berkas persyaratan sesuai petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Berdasarkan juknis yang ditetapkan pemerintah pusat, syarat penerima hibah pariwisata meliputi Izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP), surat pernyataan masih beroperasi oleh pemilik, serta bukti pembayaran Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Tahun 2019, nama perusahaan, alamat perusahaan, nomor rekening, serta NPWP.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cokorda Raka Darmawan, mengatakan total dana hibah pariwisata yang diterima oleh Pemkab Badung sebesar Rp 948 miliar. Namun, sejauh ini baru sebesar Rp 472 miliar yang sudah masuk ke kas daerah. “Badung sudah terima transfer Rp 472 miliar dari pusat,” kata Raka Darmawan, Senin (16/11).
Mengenai pembagian kepada hotel dan restoran penerima bantuan hibah pariwisata, menurut Raka Darmawan, akan dilakukan setelah pelaku usaha melakukan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). “Penandatanganan NPHD antara pelaku usaha dengan Bupati Badung secara simbolis sudah dilakukan hari ini (kemarin). Jadi tadi diwakili satu dari kalangan perhotelan dan satu lagi dari perwakilan salah satu restoran di Badung,” ujar Raka Darmawan yang juga Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Badung.
Pihaknya berharap dengan bantuan ini bisa memulihkan perekonomian di Badung yang saat ini lesu karena dampak pandemi Covid-19. “Jadi semua ini semata-mata untuk memulihkan ekonomi,” tandasnya.
Sementara, penandatanganan NPHD dilakukan secara simbolis usai Apel Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke–11 Mangupura, di Lapangan Puspem Badung, Senin kemarin.
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Badung I Ketut Lihadnyana mengatakan sebanyak 753 hotel dan 235 restoran di Badung sudah dinyatakan lolos verifikasi hibah pariwisata. Saat ini tahapannya adalah penandatanganan NPHD. “Naskah perjanjian hibah daerah untuk pariwisata dilakukan memastikan yang bersangkutan atau pihak penerima berhak untuk dapat bantuan,” ujar Lihadnyana.
Lihadnyana yang juga Kepala BKD Provinsi Bali, menambahkan bantuan hibah pariwisata diberikan kepada pelaku usaha untuk mendorong pariwisata kembali bergairah, sehingga diharapkan ekonomi masyarakat ikut bergeliat. “Tidak hanya ekonomi di Badung saja, namun ekonomi di Bali juga berpengaruh karena yang bekerja semua masyarakat kabupaten yang ada di Bali, tidak hanya di Badung,” katanya.
“Kami sangat berharap dengan bantuan ini, pariwisata di Badung kembali pulih,” harap birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu. *asa
Komentar