Lab PCR di RSUD Wangaya Mulai Diujicoba
Waktu pengujian sampel swab hanya selama 6 jam, sehingga jika pagi sampel masuk, maka sore harinya hasilnya sudah keluar.
DENPASAR, NusaBali
Lab PCR atau swab di RSUD Wangaya, Denpasar mulai diujicoba, Senin (16/11) dan dilakukan hingga 23 November nanti. Ujicoba dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketepatan alat dalam mendeteksi virus Covid-19 (Virus Corona) sebelum uji sampel resmi dilakukan. Ujicoba saat ini masih dilakukan dengan uji sampel yang terdeteksi positif sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai. Menurutnya, uji coba ini dilaksanakan setelah dilakukan visitasi lanjutan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan dianggap layak. Alat untuk Lab PCR ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali dan Denpasar hanya mempersiapkan ruangan saja.
Sedangkan untuk biaya setting ruangan yang menggunakan salah satu ruang lantai III di RSUD Wangaya sebesar Rp 150 juta. Untuk keamanan, sampel yang masuk diterima di ruangan cool box. “Dinas Kesehatan Provinsi sudah mengarahkan ke kami, agar jangan orang dari Puskesmas atau dari luar langsung bawa sampel ke ruang lab, agar tidak terkontaminasi nanti. Nanti petugas lab yang akan mengambil sampelnya di ruang bawah,” katanya. Dewa Rai mengatakan, dalam sekali sesi atau shift diperlukan sebanyak 4 orang SDM mulai dari tenaga administrasi hingga analis. Di mana dalam satu shift ini bisa menguji hingga 90 sampel. Adapun waktu pengujian semua sampel itu selama 6 jam, sehingga jika pagi sampel masuk, maka sore harinya hasilnya sudah keluar.
“Rentang waktunya sekitar 6 jam dari pengujian, membaca hasil pengujian sampai proses report,” ungkapnya. Selain itu, untuk menambah shift, kini pihaknya tengah merekrut 4 orang tenaga. Sehingga dengan demikian dalam sehari bisa diterapkan sebanyak dua shift. Dengan adanya Lab PCR ini proses pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 bisa berjalan lebih maksimal. Hal ini dikarenakan, selama ini yang menjadi kendala, yakni waktu tunggu keluarnya hasil swab.
“Alatnya dapat bantuan dari Provinsi Bali. Sedangkan untuk biaya setting ruangannya Rp 150 juta. Dengan adanya lab ini akan lebih mempercepat proses dan kami bisa melakukan penanganan Covid-19 lebih bagus. Karena durasi keluarnya hasil tes sangat memengaruhi penangan Covid-19,” imbuhnya.
Dewa Rai menambahkan, selama ini, untuk pengujian, sampel harus dikirim terlebih dahulu ke RSUP Sanglah, RSBM, RSPTN Unud, maupun ke Lab di Universitas Warmadewa. Dan hasilnya pun keluar setelah 3 hari proses pengujian bahkan lebih dikarenakan masih menunggu antrian. Dengan adanya lab PCR di RSUD Wangaya ini, akan mempercepat proses keluarnya hasil. Otomatis juga akan mempercepat dan memperluas cakupan tracking jika terjadi kasus positif Covid-19. *mis
Lab PCR atau swab di RSUD Wangaya, Denpasar mulai diujicoba, Senin (16/11) dan dilakukan hingga 23 November nanti. Ujicoba dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketepatan alat dalam mendeteksi virus Covid-19 (Virus Corona) sebelum uji sampel resmi dilakukan. Ujicoba saat ini masih dilakukan dengan uji sampel yang terdeteksi positif sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai. Menurutnya, uji coba ini dilaksanakan setelah dilakukan visitasi lanjutan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan dianggap layak. Alat untuk Lab PCR ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali dan Denpasar hanya mempersiapkan ruangan saja.
Sedangkan untuk biaya setting ruangan yang menggunakan salah satu ruang lantai III di RSUD Wangaya sebesar Rp 150 juta. Untuk keamanan, sampel yang masuk diterima di ruangan cool box. “Dinas Kesehatan Provinsi sudah mengarahkan ke kami, agar jangan orang dari Puskesmas atau dari luar langsung bawa sampel ke ruang lab, agar tidak terkontaminasi nanti. Nanti petugas lab yang akan mengambil sampelnya di ruang bawah,” katanya. Dewa Rai mengatakan, dalam sekali sesi atau shift diperlukan sebanyak 4 orang SDM mulai dari tenaga administrasi hingga analis. Di mana dalam satu shift ini bisa menguji hingga 90 sampel. Adapun waktu pengujian semua sampel itu selama 6 jam, sehingga jika pagi sampel masuk, maka sore harinya hasilnya sudah keluar.
“Rentang waktunya sekitar 6 jam dari pengujian, membaca hasil pengujian sampai proses report,” ungkapnya. Selain itu, untuk menambah shift, kini pihaknya tengah merekrut 4 orang tenaga. Sehingga dengan demikian dalam sehari bisa diterapkan sebanyak dua shift. Dengan adanya Lab PCR ini proses pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19 bisa berjalan lebih maksimal. Hal ini dikarenakan, selama ini yang menjadi kendala, yakni waktu tunggu keluarnya hasil swab.
“Alatnya dapat bantuan dari Provinsi Bali. Sedangkan untuk biaya setting ruangannya Rp 150 juta. Dengan adanya lab ini akan lebih mempercepat proses dan kami bisa melakukan penanganan Covid-19 lebih bagus. Karena durasi keluarnya hasil tes sangat memengaruhi penangan Covid-19,” imbuhnya.
Dewa Rai menambahkan, selama ini, untuk pengujian, sampel harus dikirim terlebih dahulu ke RSUP Sanglah, RSBM, RSPTN Unud, maupun ke Lab di Universitas Warmadewa. Dan hasilnya pun keluar setelah 3 hari proses pengujian bahkan lebih dikarenakan masih menunggu antrian. Dengan adanya lab PCR di RSUD Wangaya ini, akan mempercepat proses keluarnya hasil. Otomatis juga akan mempercepat dan memperluas cakupan tracking jika terjadi kasus positif Covid-19. *mis
Komentar