Barca Acak-acak Madrid di Bernabeu
Benitez salah starting XI, dan tanpa ampun Barcelona membabat habis Los Bloncos hingga tuntutan agar Presiden Real Madrid lengser.
MADRID, NusaBali
Barcelona tampil sebagai pemenang pada edisi perdana El Clasico musim ini. Tidak hanya menang, mereka menang dengan mutlak; tampil dominan dan tak membiarkan sang rival mencetak gol. Skor akhir: Barca 4, Madrid 0. Luar biasanya, kemenangan itu diraih di Santiago Bernabeu, kandang Madrid!
Dengan hasil ini, Barca kini mengoleksi nilai 30. Mereka kokoh di puncak klasemen La Liga dengan keunggulan enam poin atas Madrid. "Kemenangan yang megah, terutama dalam hal bagaimana prosesnya. Kami adalah tim yang lebih baik dan kemenangan ini memang buah kerja kami sendiri," kata pelatih Barca, Luis Enrique.
Los Blancos sendiri sebenarnya tampil dengan kekuatan penuh. Trio BBC Karim Benzema-Gareth Bale-Cristiano Ronaldo) bermain sejak awal, demikian pula James Rodriguez. Keempatnya ditopang oleh Luka Modric dan Toni Kroos sebagai gelandang.
Pelatih Real Madrid, Rafael Benitez pun mengakui bahwa starting XI yang dipilihnya tidak menjalankan rencana dengan baik. "Jika melihatnya setelah pertandingan berakhir, jelas itu tidak berjalan dengan baik," ujarnya seperti dilansir Marca.
Kroos dan Modric sejatinya bukanlah gelandang bertahan murni. Sudah demikian, keduanya diplot Benitez untuk naik tinggi sampai ke depan kotak penalti lawan. Tujuannya adalah untuk memotong sesegera mungkin aliran bola Barca sejak masih di lini pertahanan mereka. Nyatanya, rencana itu tak berjalan dengan baik. Alih-alih memotong aliran bola Barca, lini tengah Madrid malah kosong melompong. "Kami ingin merebut bola secepat mungkin di sepertiga akhir lapangan dan mencoba mendominasi penguasaan bola, tapi kami gagal menerapkannya," kata Benitez.
Kesalaahan ini pun dimanfaatkan Barca dengan baik. Lewat Sergi Roberto dari sisi kanan dan Neymar di sisi kiri, Barca sering mengancam pertahanan Madrid lewat tusukan dari sisi sayap. Hasilnya, baru 10 menit pertandingan berjalan, Barca sudah unggul 1-0. Sergi Roberto, yang begerak dari kanan, menusuk ke tengah sebelum akhirnya melepaskan umpan terobosan kepada Luis Suarez. Penyerang asal Uruguay itu lantas menyelesaikannya dengan sepakan kaki kanan terarah.
Dua dari tiga gol Barca berikutnya adalah kombinasi dari kecepatan dan kejelian mereka mematahkan perangkap offside Madrid. Satu lainnya, yakni gol dari Andres Iniesta, adalah gaya khas lama mereka: Kombinasi operan satu-dua cepat untuk mengelabui lawan. Dalam hal ini, Iniesta bekerjasama dengan Neymar, yang mengembalikan bola kepadanya dengan tumit sebelum Iniesta sendiri menyelesaikannya dengan keras.
"Kami tampil amat sempurna di segala hal. Kami terus mencoba untuk mendominasi," ujar Iniesta seperti dilansir Football Espana. "Kami jarang membiarkan mereka membuat peluang," lanjutnya.
Kekalahan yang diterima Real Madrid dari Barcelona berbuntut tidak enak bagi Presiden Los Blancos, Florentino Perez. Oleh pendukung Madrid, Perez disuruh mundur. Seperti dikabarkan oleh Marca, banyak suporter menyerukan ‘Florentino out!’ menjelang babak pertama berakhir. Seruan yang sama juga terdengar menjelang babak kedua selesai.
Perez adalah pria yang menjabat sebagai presiden Madrid sejak 2009. Ia juga yang menjadikan Madrid berlabel 'Los Galacticos' dengan membeli banyak pemain bintang pada awal era 2000-an dulu. Bersama Perez jugalah Madrid berhasil mendatangkan Gareth Bale, Toni Kroos, hingga James Rodriguez. Ia juga menjadi presiden di mana Madrid sukses memenangi gelar ke-10 Liga Champions alias La Decima.
1
Komentar