Buleleng Recycle Carnaval, Edukasi Siswa Sadar Lingkungan
Puluhan costum karnaval dengan berbagai warna cerah dan desain unik, nampak sudah dipakai oleh siswa dari berbagai sekolah yang ada di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka memamerkan kreatifitas desain kostum karnavalnya di lapangan Ngurah Rai dalam ajang Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng, Sabtu (29/10) sore. Istimewanya puluhan kostum karnaval tersebut didesain menggunakan bahan daur ulang.
Puluhan peserta karnaval dari masing-masing sekolah tampil all out, dengan kreatifitas karyanya. Seakan tidak ada yang mau kalah antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Kostum yang cantik dan elegan itu, dibuat dari berbagai bahan daur ulang. Mulai dari bahan organik, seperti kaun kering, kulit kayu hingga sabut kelapa. Sebagian juga menggunakan bahan daur ulang lainnya seprti koran bekas, botol bekas, plastik hingga bungkus makanan bekas.
Seperti yang ditampilkan oleh peserta dari SMKN 1 Seririt. Dengan mengambil tema kecantikan burung, mereka membawakan enam kostum karnaval dari bahan daur ulang yang didesain langsung oleh siswa jurusan tata busananya. Seorang siswa yang juga desainer baju karnaval, Kadek Perdani mengaku menyiapkan keenam kostum karnaval tersebut bersama delapan orang temannya di satu jurusan. “Persiapannya selama satu bulan,” katanya.
Kadisdik Buleleng, Gede Suyasa mengatakan pelaksanaan BRC ini adalah yang pertama kalinya. “Ini sebagai sikap peduli lingkungan sekaligus peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober,” kata Suyasa. BRC untuk pertama kalinya ini diikuti oleh 45 SMA/SMK yang ada di Buleleng serta 30 sekolah TK, SD dan SMP yang juga tampil dalam exhibition. * k23
Mereka memamerkan kreatifitas desain kostum karnavalnya di lapangan Ngurah Rai dalam ajang Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng, Sabtu (29/10) sore. Istimewanya puluhan kostum karnaval tersebut didesain menggunakan bahan daur ulang.
Puluhan peserta karnaval dari masing-masing sekolah tampil all out, dengan kreatifitas karyanya. Seakan tidak ada yang mau kalah antara satu sekolah dengan sekolah lainnya. Kostum yang cantik dan elegan itu, dibuat dari berbagai bahan daur ulang. Mulai dari bahan organik, seperti kaun kering, kulit kayu hingga sabut kelapa. Sebagian juga menggunakan bahan daur ulang lainnya seprti koran bekas, botol bekas, plastik hingga bungkus makanan bekas.
Seperti yang ditampilkan oleh peserta dari SMKN 1 Seririt. Dengan mengambil tema kecantikan burung, mereka membawakan enam kostum karnaval dari bahan daur ulang yang didesain langsung oleh siswa jurusan tata busananya. Seorang siswa yang juga desainer baju karnaval, Kadek Perdani mengaku menyiapkan keenam kostum karnaval tersebut bersama delapan orang temannya di satu jurusan. “Persiapannya selama satu bulan,” katanya.
Kadisdik Buleleng, Gede Suyasa mengatakan pelaksanaan BRC ini adalah yang pertama kalinya. “Ini sebagai sikap peduli lingkungan sekaligus peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober,” kata Suyasa. BRC untuk pertama kalinya ini diikuti oleh 45 SMA/SMK yang ada di Buleleng serta 30 sekolah TK, SD dan SMP yang juga tampil dalam exhibition. * k23
1
Komentar