Pembangunan Candi Bentar Dapat Bantuan Dana
JAKARTA, NusaBali
Yayasan Vidya Kertajaya, kota Tangerang, provinsi Banten menyalurkan bantuan kepada panitia pembangunan Pura Agung Datu Magintir di desa Labuhan, kabupaten Hulu Sungai Tengah, provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bantuan berupa dana tunai sebesar Rp. 80 juta untuk pembangunan candi bentar. "Dana kami peroleh dari sumbangan umat Hindu Banten dan sekitarnya untuk membantu pembangunan candi bentar Pura Agung Datu Magintir," ujar Ketua Yayasan Vidya Kertajaya Jono kepada NusaBali, Selasa (17/11).
Untuk mendapatkan dana sebesar itu, Jono membuka donasi. Dia juga gencar menginformasikan kepada umat Hindu di Banten dan sekitarnya selama tiga minggu. Hasilnya banyak umat Hindu tertarik berpartisipasi. Mereka rela menyumbangkan sebagian rezeki demi membantu umat Hindu yang berada jauh di desa Labuhan, kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel.
Menurut Ketut Jono, hampir saja pembangunan candi bentar terhenti karena terganjal masalah dana. Namun berkat komunikasi panitia pembangunan Pura Agung Datu Magintir dengan Yayasan Vidya Kertajaya pembangunan kembali berjalan.
"Kami mendorong agar panitia jangan ragu melakukan pembangunan, karena kami akan melakukan penggalangan dana dan mencari donatur," papar Ketut Jono.
Bantuan dari Yayasan Vidya Kertajaya pun telah diterima oleh perwakilan panitia pembangunan Suan dan Ketua PHDI Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Irpani.
Bahkan mereka mengabadikannya dengan foto bersama umat Hindu setempat. "Kami sangat berterimakasih kepada Yayasan Vidya Kertajaya. Sumbangan mereka sangat membantu sekali. Berkat sumbangan itu, kami bisa membangun candi bentar," imbuh salah satu panitia pembangunan Erwanto.
Erwanto mengatakan, jika tidak ada sumbangan itu candi bentar tidak akan terwujud. Sebab, mereka membutuhkan dana sekitar Rp. 100 juta. Kini dana sudah terkumpul Rp 80 juta. Kekurangannya akan mereka cari lewat penggalangan dana.
Berdasarkan rencana, pembangunan candi bentar akan dilakukan akhir bulan November. Tukang bangunan candi didatangkan dari Jembrana, Bali.
"Mudah-mudahan candi bentar selesai Januari nanti agar dapat melengkapi fasilitas Pura Agung Datu Magintir. Ini merupakan Pura pertama di tengah suku Dayak Kaharingan, Hulu Sungai Tengah. Sebelum ada Pura, kami beribadah di Balai Pawanangan," kata Erwanto. *k22
Untuk mendapatkan dana sebesar itu, Jono membuka donasi. Dia juga gencar menginformasikan kepada umat Hindu di Banten dan sekitarnya selama tiga minggu. Hasilnya banyak umat Hindu tertarik berpartisipasi. Mereka rela menyumbangkan sebagian rezeki demi membantu umat Hindu yang berada jauh di desa Labuhan, kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel.
Menurut Ketut Jono, hampir saja pembangunan candi bentar terhenti karena terganjal masalah dana. Namun berkat komunikasi panitia pembangunan Pura Agung Datu Magintir dengan Yayasan Vidya Kertajaya pembangunan kembali berjalan.
"Kami mendorong agar panitia jangan ragu melakukan pembangunan, karena kami akan melakukan penggalangan dana dan mencari donatur," papar Ketut Jono.
Bantuan dari Yayasan Vidya Kertajaya pun telah diterima oleh perwakilan panitia pembangunan Suan dan Ketua PHDI Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Irpani.
Bahkan mereka mengabadikannya dengan foto bersama umat Hindu setempat. "Kami sangat berterimakasih kepada Yayasan Vidya Kertajaya. Sumbangan mereka sangat membantu sekali. Berkat sumbangan itu, kami bisa membangun candi bentar," imbuh salah satu panitia pembangunan Erwanto.
Erwanto mengatakan, jika tidak ada sumbangan itu candi bentar tidak akan terwujud. Sebab, mereka membutuhkan dana sekitar Rp. 100 juta. Kini dana sudah terkumpul Rp 80 juta. Kekurangannya akan mereka cari lewat penggalangan dana.
Berdasarkan rencana, pembangunan candi bentar akan dilakukan akhir bulan November. Tukang bangunan candi didatangkan dari Jembrana, Bali.
"Mudah-mudahan candi bentar selesai Januari nanti agar dapat melengkapi fasilitas Pura Agung Datu Magintir. Ini merupakan Pura pertama di tengah suku Dayak Kaharingan, Hulu Sungai Tengah. Sebelum ada Pura, kami beribadah di Balai Pawanangan," kata Erwanto. *k22
Komentar