Kementerian PPPA Peringati Hari Anak Internasional
DENPASAR, NusaBali
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memperingati 30 Tahun ratifikasi Konvensi Hak Anak dan Peringatan Hari Anak Internasional.
Dalam acara peringatan yang dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Jumat (20/11), hadir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Acara yang berlangsung secara semi virtual, 19-20 November 2020, turut mengenalkan masyarakat pada Panca Main Indonesia, atau yang juga dikenal dengan permainan tradisional.
Panca Main Indonesia merupakan konsep yang bertujuan untuk membumikan permainan tradisional, yang memiliki beragam manfaat dan juga dinilai memiliki nilai-nilai Pancasila di dalamnya. “Kalau melihat dari Konvensi Hak Anak, hak yang pertama dari anak itu adalah hak untuk bermain,” ujar Lenny Rosalin, Plt Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA.
Beberapa manfaat yang didapatkan dari melakukan permainan tradisional, yakni manfaat kesehatan, di mana dengan bermain anak akan bergerak. Kemudian, bermain bersama teman, anak juga dapat meningkatkan rasa sosialnya dengan bekerja sama.
Turut hadir memeriahkan acara ini, yaitu maestro dongeng Made Taro, yang bersama anak didiknya dari Sanggar Hung Bali menampilkan permainan berjudul ‘Lawan Corona’. Permainan ini mengajarkan masyarakat mengenai edukasi Covid-19 yang dikemas dalam permainan tradisional anak-anak.*cr74
Acara yang berlangsung secara semi virtual, 19-20 November 2020, turut mengenalkan masyarakat pada Panca Main Indonesia, atau yang juga dikenal dengan permainan tradisional.
Panca Main Indonesia merupakan konsep yang bertujuan untuk membumikan permainan tradisional, yang memiliki beragam manfaat dan juga dinilai memiliki nilai-nilai Pancasila di dalamnya. “Kalau melihat dari Konvensi Hak Anak, hak yang pertama dari anak itu adalah hak untuk bermain,” ujar Lenny Rosalin, Plt Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA.
Beberapa manfaat yang didapatkan dari melakukan permainan tradisional, yakni manfaat kesehatan, di mana dengan bermain anak akan bergerak. Kemudian, bermain bersama teman, anak juga dapat meningkatkan rasa sosialnya dengan bekerja sama.
Turut hadir memeriahkan acara ini, yaitu maestro dongeng Made Taro, yang bersama anak didiknya dari Sanggar Hung Bali menampilkan permainan berjudul ‘Lawan Corona’. Permainan ini mengajarkan masyarakat mengenai edukasi Covid-19 yang dikemas dalam permainan tradisional anak-anak.*cr74
Komentar