Wisata Air Panas Banjar Terapkan Tiket Elektronik
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menerapkan sistem tiket elektronik atau e-tiket di Destinasi Tujuan Wisata (DTW) Pemandian Air Panas Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng.
Tujuannya, untuk transparansi dan pemanfaatan big data atau memudahkan pengumpulan informasi wisatawan yang berkunjung.
Lewat sistem tiket elektronik ini nantinya juga memudahkan wisatawan dengan bisa membeli tiket menggunakan metode apapun. Wisatawan akan mendapatkan barcode untuk dipindai di pintu masuk tempat wisata. Sistem tiket elektronik ini dirancang bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mengatakan, Pemandian Air Panas Desa Banjar dipilih menjadi lokasi pertama penerapan tiket elektronik. Alasannya, karena destinasi ini telah mendapatkan sertifikasi aman Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Bali.
Menurutnya, ada banyak keuntungan dari penerapan tiket elektronik ini. "Ini kan lebih efisien, tidak perlu lagi memproduksi tiket manual. Dari sisi untuk pelaporan juga lebih mudah, sudah langsung terekap otomatis. Tidak perlu lagi rekonsiliasi, menghitung karcis lagi satu per satu," kata Gede Sugiartha, Jumat (20/11).
Selain itu, destinasi ini ditarget meraih retribusi terbesar. "Hampir 40 persen target retribusi dari DTW dibebankan kepada Air Panas Banjar," kata Gede Sugiartha Widiada, Jumat (20/11) usai peresmian kerja sama Pemkab Buleleng dengan BPD Bali.
Diungkapkan sejatinya ada 10 DTW yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Seluruhnya DTW tersebut dirancang menerapkan sistem tiket elektronik seperti di Pemandian Air Panas Desa Banjar. "Tahun ini, jika seluruhnya sudah siap, juga akan diterapkan tiket elektronik," imbuh Gede Sugiartha.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebutkan pentingnya perbaikan infrastruktur di DTW-DTW yang ada. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kunjungan wisatawan pada objek wisata yang ada di Kabupaten Buleleng, pasca pandemi Covid-19.
Kata dia, dengan pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sedang diusulkan, kualitas DTW akan ditingkatkan secara bertahap. Sehingga, retribusi yang ada bisa meningkat sekaligus menambah jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Termasuk meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar DTW. Ini yang utama," katanya.
Agus Suradnyana mengimbuhkan, modal percepatan akselerasi perekonomian adalah infrastruktur. Jika infrastruktur seperti jalan sudah bagus, perekonomian bisa ditingkatkan. Jalan yang bagus juga bisa mempercepat distribusi. Masyarakat di desa membawa hasil pertanian menjadi lancar.
Hal tersebut, lanjutnya, juga akan terus dilakukan pada bidang pariwisata. Infrastruktur perbaikan di setiap DTW akan terus dikebut oleh Pemerintah Daerah. "Seperti yang akan kami lakukan di Danau Buyan. Sehingga bisa mengakselerasi ekonomi, khususnya pendapatan masyarakat," tutup Agus Suradnyana.*cr75
Lewat sistem tiket elektronik ini nantinya juga memudahkan wisatawan dengan bisa membeli tiket menggunakan metode apapun. Wisatawan akan mendapatkan barcode untuk dipindai di pintu masuk tempat wisata. Sistem tiket elektronik ini dirancang bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng, Gede Sugiartha Widiada mengatakan, Pemandian Air Panas Desa Banjar dipilih menjadi lokasi pertama penerapan tiket elektronik. Alasannya, karena destinasi ini telah mendapatkan sertifikasi aman Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Bali.
Menurutnya, ada banyak keuntungan dari penerapan tiket elektronik ini. "Ini kan lebih efisien, tidak perlu lagi memproduksi tiket manual. Dari sisi untuk pelaporan juga lebih mudah, sudah langsung terekap otomatis. Tidak perlu lagi rekonsiliasi, menghitung karcis lagi satu per satu," kata Gede Sugiartha, Jumat (20/11).
Selain itu, destinasi ini ditarget meraih retribusi terbesar. "Hampir 40 persen target retribusi dari DTW dibebankan kepada Air Panas Banjar," kata Gede Sugiartha Widiada, Jumat (20/11) usai peresmian kerja sama Pemkab Buleleng dengan BPD Bali.
Diungkapkan sejatinya ada 10 DTW yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Seluruhnya DTW tersebut dirancang menerapkan sistem tiket elektronik seperti di Pemandian Air Panas Desa Banjar. "Tahun ini, jika seluruhnya sudah siap, juga akan diterapkan tiket elektronik," imbuh Gede Sugiartha.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebutkan pentingnya perbaikan infrastruktur di DTW-DTW yang ada. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kunjungan wisatawan pada objek wisata yang ada di Kabupaten Buleleng, pasca pandemi Covid-19.
Kata dia, dengan pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sedang diusulkan, kualitas DTW akan ditingkatkan secara bertahap. Sehingga, retribusi yang ada bisa meningkat sekaligus menambah jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Termasuk meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar DTW. Ini yang utama," katanya.
Agus Suradnyana mengimbuhkan, modal percepatan akselerasi perekonomian adalah infrastruktur. Jika infrastruktur seperti jalan sudah bagus, perekonomian bisa ditingkatkan. Jalan yang bagus juga bisa mempercepat distribusi. Masyarakat di desa membawa hasil pertanian menjadi lancar.
Hal tersebut, lanjutnya, juga akan terus dilakukan pada bidang pariwisata. Infrastruktur perbaikan di setiap DTW akan terus dikebut oleh Pemerintah Daerah. "Seperti yang akan kami lakukan di Danau Buyan. Sehingga bisa mengakselerasi ekonomi, khususnya pendapatan masyarakat," tutup Agus Suradnyana.*cr75
Komentar