Utsawa Dharma Gita Digelar di Studio RPKD
DENPASAR, NusaBali
Tak seperti penyelenggaraan sebelumnya, Utsawa Dharma Gita yang biasaya digelar di areal terbuka, untuk tahun 2020 dilakukan di ruang tertutup.
Penyebabnya adalah antisipasi penyebaran pandemi Covid-19. Dikhawatirkan jika digelar di tempat terbuka akan menciptakan kerumunan, Hal ini mengingat bahwa dalam perlombaan Utsawa biasanya keluarga dari peserta turut hadir melihat kebolehan anggota keluarganya dan memberikan semangat.
Alhasil untuk tahun ini digelar di studio Radio Publik Kota Denpasar (RPKD) di Dharma Negara Alaya Denpasar. Minimal seluruh masyarakat Kota Denpasar tahu dan kemudian mendengarkan sastra-sastra ini. Jadi bagi masyarakat Denpasar, lewat radio ini kita lihat pelestarian-pelestarian seperti ini,” kata Made Suarta Wijaya, Ketua Widya Sabha Kota Denpasar, selaku penyelenggara.
Lomba Utsawa Dharma Gita digelar selama tiga hari serangkaian dengan Denpasar Festival resmi dimulai pada Jumat (20/11). Di hari pertama, sebanyak enam pasang peserta mendatangi RPKD Denpasar.
Keenam pasang peserta ini merupakan peserta yang mengikuti tiga kategori lomba, yakni Macepat Remaja, Kakawin Dewasa, dan Palawakya Dewasa. Ini merupakan tiga dari empat kategori yang dilombakan, dengan satu kategori lagi yaitu Sloka Remaja.
“Macepat Remaja ini, karena situasi Covid sekarang kami coba menggali materi yang isinya kurang lebih menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan ruang untuk anak-anak melaksanakan pelestarian budaya ini,” ujar Suarta Wijaya.
Dengan adanya protokol kesehatan yang diterapkan, maka tidak semua peserta dan pengurus Widya Sabha Kota Denpasar yang dikerahkan di hari pertama lomba ini. “Hanya beberapa orang, perwakilan daripada masing-masing kecamatan yang ditunjuk sebagai anggota Widya Sabha Kota Denpasar,” lanjutnya.
Adapun, waktu pelaksanaan lomba ini terbatas selama dua jam saja setiap harinya, dari pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita. Utsawa Dharma Gita pada 2018 digelar di Wantilan Pura Dalem Kahyangan Badung, sedangkan 2019 digelar di Wantilan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Peguyangan.*cr74
Alhasil untuk tahun ini digelar di studio Radio Publik Kota Denpasar (RPKD) di Dharma Negara Alaya Denpasar. Minimal seluruh masyarakat Kota Denpasar tahu dan kemudian mendengarkan sastra-sastra ini. Jadi bagi masyarakat Denpasar, lewat radio ini kita lihat pelestarian-pelestarian seperti ini,” kata Made Suarta Wijaya, Ketua Widya Sabha Kota Denpasar, selaku penyelenggara.
Lomba Utsawa Dharma Gita digelar selama tiga hari serangkaian dengan Denpasar Festival resmi dimulai pada Jumat (20/11). Di hari pertama, sebanyak enam pasang peserta mendatangi RPKD Denpasar.
Keenam pasang peserta ini merupakan peserta yang mengikuti tiga kategori lomba, yakni Macepat Remaja, Kakawin Dewasa, dan Palawakya Dewasa. Ini merupakan tiga dari empat kategori yang dilombakan, dengan satu kategori lagi yaitu Sloka Remaja.
“Macepat Remaja ini, karena situasi Covid sekarang kami coba menggali materi yang isinya kurang lebih menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan ruang untuk anak-anak melaksanakan pelestarian budaya ini,” ujar Suarta Wijaya.
Dengan adanya protokol kesehatan yang diterapkan, maka tidak semua peserta dan pengurus Widya Sabha Kota Denpasar yang dikerahkan di hari pertama lomba ini. “Hanya beberapa orang, perwakilan daripada masing-masing kecamatan yang ditunjuk sebagai anggota Widya Sabha Kota Denpasar,” lanjutnya.
Adapun, waktu pelaksanaan lomba ini terbatas selama dua jam saja setiap harinya, dari pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita. Utsawa Dharma Gita pada 2018 digelar di Wantilan Pura Dalem Kahyangan Badung, sedangkan 2019 digelar di Wantilan Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Peguyangan.*cr74
Komentar