Pasar Banyuasri Digaransi Anti Banjir
SINGARAJA, NusaBali
Proyek revitalisasi Pasar Banyuasri yang hampir rampung didukung proyek drainase dan trotoar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
Proyek drainase dan trotoar itu memanjang dari depan Pasar Banyuasri dari timur ke barat bermuara langsung di sungai Banyumala.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adhipta Eka Putra Minggu (22/11) mengatakan proyek drainase dan trotoar yang dikerjakan pemerintah pusat adalah solusi jangka panjang Pasar Banyuasi yang didesain menjadi pasar semi modern. “Ada suport Kementerian PUPR untuk mengantisipasi banjir dengan timing pengerjaan pas sekali dengan proyek Pasar Banyuasri,” jelas Adhipta.
Selain dijaminkan bebas banjir, Pasar Banyuasri yang kini dalam progress pengerjaan fisik 96 persen, juga dilengkapi dengan AC dan exhaust fan. Fasilitas AC akan dipasang di pasar daging, sehingga tidak akan ada bau-bau amis seperti di pasar tradisional. Sedangkan di ruang pasar utama pada lantai 1 dan 2 juga dipasangi exhaust fan untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung.
Fasilitas lainnya juga disediakan lift barang dan lift orang yang disetting berbeda. Selain juga ada eskalator dan tangga biasa memperbanyak akses keluar masuk pasar. Setelah diserahterimakan asetnya dari rekanan kepada Pemkab Buleleng akhir Desember mendatang selanjutnya dari Pemkab akan diserahkan pengelolaannya kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng.
“Nanti akan dikelola PD Pasar atau pihak ketiga. Dengan kelengkapan fasilitas tentu biaya operasionalnya cukup tinggi, sehingga pengelola harus berhitung cermat berapa cost yang dikeluarkan untuk biaya operasional,” jelas dia.
Sementara itu hingga Minggu (22/11) kemarin progress pembangunan fisik sudah mencapai 96 persen. Pemkab Buleleng pun optimis sisa pekerjaan 4 persen dapat tuntas pada awal Desember ini. Empat persen pekerjaan fisik yang belum selesai meliputi instalasi kelistrikan kecil seperti pemasangan sakral, letter box, taman, kerusakan kecil yang harus ganti. Setelah dinyatakan selesai Dinas PUTR, menurut Kadis Adhipta, ada waktu tiga mingguan untuk melakukan evalausi pekerjaan rekanan. Rekanan pun masih bertanggungjawab selama dua tahun untuk melakukan pemeliharaan gedung secara total. “Jika ada kerusakan sepanjang tidak dilakukan dengan sengaja pasti akan diperbaiki,” tegas dia.
Sebelum diresmikan bangunan pasar baru itu akan dipelaspas terlebih dahulu. Hasil koordinasi sementara upacara pamelaspas pasar baru akan mengambil hari baik pada bulan Januari 2021 mendatang. “Di awal memang banyak kendala sebenarnya, baik terbentur hari raya seperti Idul Fitri, Galungan Kuningan dan pandemi ini. Kendala anggaran di awal pengerjaan juga sempat terhambat tetapi dari koordinasi yang baik kita dengan TAPD, Dinas PU dan penyedia semua berjalan sesuai target,” ucap Kadis Adhipta. *k23
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adhipta Eka Putra Minggu (22/11) mengatakan proyek drainase dan trotoar yang dikerjakan pemerintah pusat adalah solusi jangka panjang Pasar Banyuasi yang didesain menjadi pasar semi modern. “Ada suport Kementerian PUPR untuk mengantisipasi banjir dengan timing pengerjaan pas sekali dengan proyek Pasar Banyuasri,” jelas Adhipta.
Selain dijaminkan bebas banjir, Pasar Banyuasri yang kini dalam progress pengerjaan fisik 96 persen, juga dilengkapi dengan AC dan exhaust fan. Fasilitas AC akan dipasang di pasar daging, sehingga tidak akan ada bau-bau amis seperti di pasar tradisional. Sedangkan di ruang pasar utama pada lantai 1 dan 2 juga dipasangi exhaust fan untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung.
Fasilitas lainnya juga disediakan lift barang dan lift orang yang disetting berbeda. Selain juga ada eskalator dan tangga biasa memperbanyak akses keluar masuk pasar. Setelah diserahterimakan asetnya dari rekanan kepada Pemkab Buleleng akhir Desember mendatang selanjutnya dari Pemkab akan diserahkan pengelolaannya kepada Perusahaan Daerah (PD) Pasar Buleleng.
“Nanti akan dikelola PD Pasar atau pihak ketiga. Dengan kelengkapan fasilitas tentu biaya operasionalnya cukup tinggi, sehingga pengelola harus berhitung cermat berapa cost yang dikeluarkan untuk biaya operasional,” jelas dia.
Sementara itu hingga Minggu (22/11) kemarin progress pembangunan fisik sudah mencapai 96 persen. Pemkab Buleleng pun optimis sisa pekerjaan 4 persen dapat tuntas pada awal Desember ini. Empat persen pekerjaan fisik yang belum selesai meliputi instalasi kelistrikan kecil seperti pemasangan sakral, letter box, taman, kerusakan kecil yang harus ganti. Setelah dinyatakan selesai Dinas PUTR, menurut Kadis Adhipta, ada waktu tiga mingguan untuk melakukan evalausi pekerjaan rekanan. Rekanan pun masih bertanggungjawab selama dua tahun untuk melakukan pemeliharaan gedung secara total. “Jika ada kerusakan sepanjang tidak dilakukan dengan sengaja pasti akan diperbaiki,” tegas dia.
Sebelum diresmikan bangunan pasar baru itu akan dipelaspas terlebih dahulu. Hasil koordinasi sementara upacara pamelaspas pasar baru akan mengambil hari baik pada bulan Januari 2021 mendatang. “Di awal memang banyak kendala sebenarnya, baik terbentur hari raya seperti Idul Fitri, Galungan Kuningan dan pandemi ini. Kendala anggaran di awal pengerjaan juga sempat terhambat tetapi dari koordinasi yang baik kita dengan TAPD, Dinas PU dan penyedia semua berjalan sesuai target,” ucap Kadis Adhipta. *k23
Komentar