Goa Misterius Ditemukan di Desa Suwug-Buleleng
Krama Desa Pakraman Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng heboh oleh temuan sebuah goa misterius.
Menurut Bendesa Wayan Nawa, suasana di dalam goa sangat gelap. Namun, di tengah padatnya tanah yang menutupi goa, ada celah berdiameter sekitar 20 cm yang memperlihatkan arah goa yang panjang. Bendesa Wayan Nawa mengatakan, penggalian goa misterius ini akan terus dilakukan.
“Siapa tahu nanti ditemukan ada peninggalan sejarah di dalam goa. Desa Suwug ini kan sangat kental dengan nuansa sejarah Raja Jaya Pangus, yang merupakan keturunan Raja Singasari,” kata Wayan Nawa.
Ditambahkan Wayan Nawa, jika dikaitkan dengan salah satu palinggih di Utama Mandala Pura Lebah, yakni Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo, keberadaan goa misterius ini sepertinya ada hubungan. Sebab, Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo bentuknya juga seperti goa. Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo ini berlokasi di sebelah utara goa misterius yang baru ditemukan. Tinggi dan ukuran palinggih juga tampak sama dengan goa misterius.
Wayan Nawa mengisahkan, Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo baru dibangun sekitar tahun 1997. Sebelum dibangun palinggih tersebut, titik tersebut merupakan goa yang dijadikan salah satu tempat untuk menghaturkan pakelem ketika upacara piodalan di Pura Lebah.
Berdasarkan keyakinan krama setempat, kata Wayan Nawa, goa yang dijadikan Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo ini tembus hingga ke kawasan Solo, Jawa Tengah. Hanya saja, benar atau tidaknya keyakinan tersebut, belum bisa dipastikan. “Yang jelas, krama menghaturkan pakelem, goa yang kemudian dibangun palinggih tersebut tidak ada ujungnya. Sarana pakelem yang dihaturkan di sana pun tidak pernah kembali,” katanya.
Misteri ini juga dibenarkan Pamangku Pura Lebah, Desa Pakraman Suwug, Jro Mangku Ketut Wirada. Menurut Jro Mangku Widrada, keluarganya ngayah secara trurun temurun di Pura Lebah. Sejak dulu, sudah diketahui ada goa di titik Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo tersebut.
“Keyakinan bahwa goa di palinggih tersebut tembus ke Solo, tidak hanya mitos. Namun, dulu para tetua juga mendapatkan wangsit (petunjuk gaib) bahwa pakelem yang dilepaskan di goa Pura Lebah tersebut haturanya sampai ke Solo,” papar Jro Mangku Wirada, Minggu kemarin.
Namun, terkait dengan goa misterius yang baru ditemukan di sebelah selatan Pura Lebah, Jro Mangku Wirada mengakui sebagai hal yang mengejutkan. Sebab, goa berdiameter 2 meter ini tidak pernah ada yang tahu sebelumnya. Jro Mangku Wirada dan leluhurnya selaku pengayah di Pura Lebah, juga tidak pernah tahu keberadaan goa misterius ini.
Menurut Jro Mangku Wirada, prajuru Desa Pakraman Suwug hingga kini masih meneruskan upaya penggalian tanah dalam goa misterius ini, dengan mengerahkan krama setempat bergotong royong. “Kami akan coba dulu semampu kami, sambil mencari kaitan-kaitan sejarah dengan desa tetangga di Buleleng. Siapa tahu nantinya dapat membuka tabir sejarah Desa Suwug,” harap Jro Mangku Wirada. k23
“Siapa tahu nanti ditemukan ada peninggalan sejarah di dalam goa. Desa Suwug ini kan sangat kental dengan nuansa sejarah Raja Jaya Pangus, yang merupakan keturunan Raja Singasari,” kata Wayan Nawa.
Ditambahkan Wayan Nawa, jika dikaitkan dengan salah satu palinggih di Utama Mandala Pura Lebah, yakni Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo, keberadaan goa misterius ini sepertinya ada hubungan. Sebab, Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo bentuknya juga seperti goa. Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo ini berlokasi di sebelah utara goa misterius yang baru ditemukan. Tinggi dan ukuran palinggih juga tampak sama dengan goa misterius.
Wayan Nawa mengisahkan, Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo baru dibangun sekitar tahun 1997. Sebelum dibangun palinggih tersebut, titik tersebut merupakan goa yang dijadikan salah satu tempat untuk menghaturkan pakelem ketika upacara piodalan di Pura Lebah.
Berdasarkan keyakinan krama setempat, kata Wayan Nawa, goa yang dijadikan Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo ini tembus hingga ke kawasan Solo, Jawa Tengah. Hanya saja, benar atau tidaknya keyakinan tersebut, belum bisa dipastikan. “Yang jelas, krama menghaturkan pakelem, goa yang kemudian dibangun palinggih tersebut tidak ada ujungnya. Sarana pakelem yang dihaturkan di sana pun tidak pernah kembali,” katanya.
Misteri ini juga dibenarkan Pamangku Pura Lebah, Desa Pakraman Suwug, Jro Mangku Ketut Wirada. Menurut Jro Mangku Widrada, keluarganya ngayah secara trurun temurun di Pura Lebah. Sejak dulu, sudah diketahui ada goa di titik Palinggih Taksu Agung Pengayatan Ratu Dalem Solo tersebut.
“Keyakinan bahwa goa di palinggih tersebut tembus ke Solo, tidak hanya mitos. Namun, dulu para tetua juga mendapatkan wangsit (petunjuk gaib) bahwa pakelem yang dilepaskan di goa Pura Lebah tersebut haturanya sampai ke Solo,” papar Jro Mangku Wirada, Minggu kemarin.
Namun, terkait dengan goa misterius yang baru ditemukan di sebelah selatan Pura Lebah, Jro Mangku Wirada mengakui sebagai hal yang mengejutkan. Sebab, goa berdiameter 2 meter ini tidak pernah ada yang tahu sebelumnya. Jro Mangku Wirada dan leluhurnya selaku pengayah di Pura Lebah, juga tidak pernah tahu keberadaan goa misterius ini.
Menurut Jro Mangku Wirada, prajuru Desa Pakraman Suwug hingga kini masih meneruskan upaya penggalian tanah dalam goa misterius ini, dengan mengerahkan krama setempat bergotong royong. “Kami akan coba dulu semampu kami, sambil mencari kaitan-kaitan sejarah dengan desa tetangga di Buleleng. Siapa tahu nantinya dapat membuka tabir sejarah Desa Suwug,” harap Jro Mangku Wirada. k23
1
2
Komentar