Balai Arkeologi Bantu SMPN 6 Amlapura
AMLAPURA, NusaBali
Balai Arkeologi Bali membantu 50 buku bacaan untuk SMPN 6 Amlapura. Buku bacaan itu berupa hasil penelitian beberapa pura di Karangasem.
Pembaca diharapkan bisa mengetahui sejarah pura yang ada di sekitarnya. Bantuan buku diserahkan oleh utusan Balai Arkeologi Bali Nyoman Narma diterima Kasek SMPN 6 Amlapura I Komang Suda di sekolah setempat, Banjar Tinjalas, Desa Seraya Timur, Karangasem, Sabtu (22/11).
Nyoman Narma berharap di SMPN 6 Amlapura ada pelajaran muatan lokal yang secara khusus mengenalkan sejarah pura di Karangasem “Harapan kami, siswa sejak dini memahami sejarah pura yang ada di Karangasem melalui pelajaran muatan lokal,” ungkap Nyoman Narma. Kasek SMPN 6 Amlapura, I Komang Suda mengapresiasi bantuan buku bacaan dari Balai Arkeologi Bali untuk menambah koleksi buku di perpustakaan desa.
Komang Suda menyebutkan, meningkatkan kebiasaan membaca juga untuk meningkatkan pendidikan literasi. Diimbangi pula dengan berlatih verval (komunikasi), meningkatkan kemampuan analisa dan berpikir. Literasi juga mengasah untuk meningkatkan konsentrasi belajar, mampu meningkatkan kemampuan merangkai kata dan menulis, mengembangkan budi pekerti, meningkatkan nilai kepribadian, dan menambah wawasan. “Setelah mulai belajar tatap muka, bisa dibuatkan jadwal rutin mengunjungi perpustakaan sehingga siswa wajib baca buku,” kata Komang Suda. *k16
Nyoman Narma berharap di SMPN 6 Amlapura ada pelajaran muatan lokal yang secara khusus mengenalkan sejarah pura di Karangasem “Harapan kami, siswa sejak dini memahami sejarah pura yang ada di Karangasem melalui pelajaran muatan lokal,” ungkap Nyoman Narma. Kasek SMPN 6 Amlapura, I Komang Suda mengapresiasi bantuan buku bacaan dari Balai Arkeologi Bali untuk menambah koleksi buku di perpustakaan desa.
Komang Suda menyebutkan, meningkatkan kebiasaan membaca juga untuk meningkatkan pendidikan literasi. Diimbangi pula dengan berlatih verval (komunikasi), meningkatkan kemampuan analisa dan berpikir. Literasi juga mengasah untuk meningkatkan konsentrasi belajar, mampu meningkatkan kemampuan merangkai kata dan menulis, mengembangkan budi pekerti, meningkatkan nilai kepribadian, dan menambah wawasan. “Setelah mulai belajar tatap muka, bisa dibuatkan jadwal rutin mengunjungi perpustakaan sehingga siswa wajib baca buku,” kata Komang Suda. *k16
Komentar