Diduga Korsleting, 10 Motor dan 1 Mobil di Dalam Gudang di Kerobokan Terbakar
MANGUPURA, NusaBali
Satu unit gudang di Jalan Raya Kerobokan tepatnya di depan simpang Umalas, kawasan Banjar Umalas Kangin, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, ludes terbakar pada Senin (23/11) siang.
Penyebab kebakaran itu diduga kuat dipicu hubungan pendek arus listrik (korsleting). Dalam insiden kebakaran itu, gudang plus 10 unit sepeda motor dan satu mobil hangus. Salah seorang saksi di lapangan, Agung Billy, 30, menerangkan bahwa tidak ada yang mengetahui secara pasti awal mula kebakaran. Namun saat api sudah mulai membesar, kondisi di sekitar tempat tinggalnya itu terasa panas. Sehingga, dia mengecek kondisi sekitar dan mendapati adanya kobaran api dari gudang UD Fany (menjual aneka bantal, bed cover, sprei, dan lain-lain). Tempat tinggalnya berada sebelah utara dari lokasi kejadian, dan jaraknya tidak jauh. Karena mendapati asap mengepul dari gudang itu, saksi langsung menghubungi petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.
“Memang hawa panas saat kebakaran itu sangat terasa. Makanya curiga dan mengecek. Nah, ternyata memang benar ada kebakaran dan kondisi asap sudah mengepul dengan warna hitam pekat,” kata Agung Billy.
Sementara Miftahul Huda, 27, yang tinggal di sebuah kamar lantai II di lokasi kejadian mengaku bahwa saat itu dirinya sedang istirahat di kamar. Namun, dia sempat mendengar ledakan seperti ledakan petasan dari arah gudang. Kemudian, saksi turun dan memeriksa kondisi itu dan menemukan api sudah membesar dari dalam gudang. Karena panik, saksi yang juga karyawan UD Fany ini berlarian dan berteriak minta tolong, pun saksi bersama beberapa warga berusaha memadamkan api. Namun, upaya mereka gagal lantaran api sudah membesar.
“Sempat dilakukan pemadaman dengan alat seadanya. Warga juga sempat membantu menyiram api dengan air menggunakan selang. Tapi, kondisi api sudah membesar dan menjalar ke seluruh gudang,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, menerangkan tim piket mendapat laporan adanya insiden kebakaran pada pukul 12.02 Wita. Kemudian, tim langsung bergerak ke lokasi dan tiba di TKP pada pukul 12.09 Wita. Setibanya di lokasi, api sudah membesar. “Laporan dan respons dari kami sangat cepat. Namun kondisi bangunan yang mudah terbakar membuat api cepat membesar. Sehingga, kami kesulitan memadamkan api dengan cepat,” kata Wirya.
Dalam proses pemadaman itu, pihaknya mengerahkan sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dan puluhan personel. Pasalnya, lokasi atau titik kebakaran itu berada di tengah pemukiman padat penduduk. Sehingga api ditakutkan menjalar ke bangunan yang ada di sekitarnya. Dalam proses pemadaman itu, pihaknya tidak bisa menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam gudang berupa 10 unit sepeda motor dan 1 mobil. Hal ini disebabkan api di dalam gudang sudah membesar, dan saat tim tiba di lokasi sebagian kendaraan sudah terbakar.
Dalam insiden kebakaran itu, pihaknya membutuhkan waktu 2 jam 10 menit untuk menjinakkan api. Baru setelah itu, tim dari kepolisian dan pihaknya melakukan penyelidikan mendalam termasuk mendata penghuni di lokasi. Untungnya, dalam insiden itu tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. Mengenai penyebab kebakaran, pihaknya memperkirakan dipicu hubungan pendek arus listrik. “Untuk penyebab pastinya dalam penyelidikan kepolisian. Namun, dugaan kami karena korsleting listrik,” imbuh Wirya. *dar
“Memang hawa panas saat kebakaran itu sangat terasa. Makanya curiga dan mengecek. Nah, ternyata memang benar ada kebakaran dan kondisi asap sudah mengepul dengan warna hitam pekat,” kata Agung Billy.
Sementara Miftahul Huda, 27, yang tinggal di sebuah kamar lantai II di lokasi kejadian mengaku bahwa saat itu dirinya sedang istirahat di kamar. Namun, dia sempat mendengar ledakan seperti ledakan petasan dari arah gudang. Kemudian, saksi turun dan memeriksa kondisi itu dan menemukan api sudah membesar dari dalam gudang. Karena panik, saksi yang juga karyawan UD Fany ini berlarian dan berteriak minta tolong, pun saksi bersama beberapa warga berusaha memadamkan api. Namun, upaya mereka gagal lantaran api sudah membesar.
“Sempat dilakukan pemadaman dengan alat seadanya. Warga juga sempat membantu menyiram api dengan air menggunakan selang. Tapi, kondisi api sudah membesar dan menjalar ke seluruh gudang,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya, menerangkan tim piket mendapat laporan adanya insiden kebakaran pada pukul 12.02 Wita. Kemudian, tim langsung bergerak ke lokasi dan tiba di TKP pada pukul 12.09 Wita. Setibanya di lokasi, api sudah membesar. “Laporan dan respons dari kami sangat cepat. Namun kondisi bangunan yang mudah terbakar membuat api cepat membesar. Sehingga, kami kesulitan memadamkan api dengan cepat,” kata Wirya.
Dalam proses pemadaman itu, pihaknya mengerahkan sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dan puluhan personel. Pasalnya, lokasi atau titik kebakaran itu berada di tengah pemukiman padat penduduk. Sehingga api ditakutkan menjalar ke bangunan yang ada di sekitarnya. Dalam proses pemadaman itu, pihaknya tidak bisa menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam gudang berupa 10 unit sepeda motor dan 1 mobil. Hal ini disebabkan api di dalam gudang sudah membesar, dan saat tim tiba di lokasi sebagian kendaraan sudah terbakar.
Dalam insiden kebakaran itu, pihaknya membutuhkan waktu 2 jam 10 menit untuk menjinakkan api. Baru setelah itu, tim dari kepolisian dan pihaknya melakukan penyelidikan mendalam termasuk mendata penghuni di lokasi. Untungnya, dalam insiden itu tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. Mengenai penyebab kebakaran, pihaknya memperkirakan dipicu hubungan pendek arus listrik. “Untuk penyebab pastinya dalam penyelidikan kepolisian. Namun, dugaan kami karena korsleting listrik,” imbuh Wirya. *dar
1
Komentar