Duo Queen Angel Berani Tampil Beda
Usung paduan musik pop dan hip hop, rilis single duet ‘Bianglala’
MANGUPURA, NusaBali
Musik hip hop di kalangan penyanyi remaja di Bali sepertinya masih jarang.
Namun Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Seni 36 (Mi La) Yayasan Symphony Kasih berani mengambil langkah berbeda. Sebuah single perpaduan pop dan hip-hop belum lama ini dirilis ke publik. Single duet tersebut berjudul ‘Bianglala’ yang dinyanyikan oleh Ni Putu Shandyagita Mila Putri (Shandy) dan Putu Alodia Vannaya Maheswari Setiady (Vannaya) yang tergabung dalam duo Queen Angel.
Saat launching single ‘Bianglala’ di Warung Pepe, Kuta, Badung, 22 November 2020 lalu, sang pencipta lagu, I Ketut Alit Jatendra mengaku konsep lagu ini menggabungkan dua jenis genre musik yang berbeda yaitu pop dan hip hop.
Lewat lagu ini, Alit ingin membuktikan bahwa lagu Bali juga bisa dibawakan dengan gaya genre musik hip-hop dengan tempo nge-rap yang cepat. Single ini diaransemen oleh Dek Artha dan penggarapan video klip dipercayakan pada Yasa Sega.
“Awalnya project lagu Bianglala ini untuk dinyanyikan sendiri. Cuma saat bagian rap, dinyanyikan sendiri jadi kurang menarik. Sehingga muncul ide untuk menduetkan lagu ini. Sempat berganti pasangan duet, kemudian Vannaya yang membantu kami last minute, hanya seminggu sebelum launching,” jelas Alit.
Meski sukses dilaunching, namun awalnya Alit sempat pesimistis karena tempo pada saat nge-rap dalam lagu itu terlalu cepat. Sehingga artikulasi penyanyi jadi kurang jelas. Tapi pesimistis itu terhapuskan berkat kerja keras dari Queen Angel.
“Selama seminggu mereka (Queen Angel) berlatih lagu ini dengan baik. Di Bali, belum pernah ada lagu Bali yang rap-nya cepat,” ungkap Alit.
Bianglala sendiri berarti pelangi. Lagu ini menceritakan keindahan alam yang diciptakan Tuhan, dimana pelangi yang turun setelah hujan memiliki kombinasi warna yang menarik dan indah dipandang.
Lagu Bianglala dipilih agar bisa dinyanyikan mulai dari anak kecil hingga dewasa. Kombinasi suara antara Shandy dan Vannaya dinilai pas dalam lagu itu.
“Mereka berdua memiliki keunikan suara masing-masing. Shandy suara festival, sedangkan Vannaya memiliki karakter suara yang komersil. Saya coba padukan, dan bagi saya lagu Bianglala menjadi unik,” imbuhnya.
Sementara itu, Shandy mengaku memilih Vannaya sebagai rekan duetnya karena sudah lama saling mengenal. Selain itu, Shandy merasa suaranya cocok berpadu dengan suara Vannaya. “Kami sudah kenal lama. Ngerasa cocok suaranya sama Vannaya. Meski seminggu saja latihan, suara kami masuk saat duet,” cerita Shandy.
Di sisi lain, Vannaya mengaku beruntung mendapatkan kesempatan menyanyi lagu duet. Meski diakui dia hanya menghafal lirik sehari saja, dan berlatih selama seminggu. Bagian rap merupakan bagian tersulit, namun hal itu menantang dirinya untuk terus berlatih.
“Kesulitannya itu saat nge-rap. Kami berdua nge-rapnya. Liriknya cuma dihafalin 1 hari, dan kami latihan sendiri-sendiri di rumah. Cuma beberapa kali latihan ke studio,” tutup Vannaya. *ind
Saat launching single ‘Bianglala’ di Warung Pepe, Kuta, Badung, 22 November 2020 lalu, sang pencipta lagu, I Ketut Alit Jatendra mengaku konsep lagu ini menggabungkan dua jenis genre musik yang berbeda yaitu pop dan hip hop.
Lewat lagu ini, Alit ingin membuktikan bahwa lagu Bali juga bisa dibawakan dengan gaya genre musik hip-hop dengan tempo nge-rap yang cepat. Single ini diaransemen oleh Dek Artha dan penggarapan video klip dipercayakan pada Yasa Sega.
“Awalnya project lagu Bianglala ini untuk dinyanyikan sendiri. Cuma saat bagian rap, dinyanyikan sendiri jadi kurang menarik. Sehingga muncul ide untuk menduetkan lagu ini. Sempat berganti pasangan duet, kemudian Vannaya yang membantu kami last minute, hanya seminggu sebelum launching,” jelas Alit.
Meski sukses dilaunching, namun awalnya Alit sempat pesimistis karena tempo pada saat nge-rap dalam lagu itu terlalu cepat. Sehingga artikulasi penyanyi jadi kurang jelas. Tapi pesimistis itu terhapuskan berkat kerja keras dari Queen Angel.
“Selama seminggu mereka (Queen Angel) berlatih lagu ini dengan baik. Di Bali, belum pernah ada lagu Bali yang rap-nya cepat,” ungkap Alit.
Bianglala sendiri berarti pelangi. Lagu ini menceritakan keindahan alam yang diciptakan Tuhan, dimana pelangi yang turun setelah hujan memiliki kombinasi warna yang menarik dan indah dipandang.
Lagu Bianglala dipilih agar bisa dinyanyikan mulai dari anak kecil hingga dewasa. Kombinasi suara antara Shandy dan Vannaya dinilai pas dalam lagu itu.
“Mereka berdua memiliki keunikan suara masing-masing. Shandy suara festival, sedangkan Vannaya memiliki karakter suara yang komersil. Saya coba padukan, dan bagi saya lagu Bianglala menjadi unik,” imbuhnya.
Sementara itu, Shandy mengaku memilih Vannaya sebagai rekan duetnya karena sudah lama saling mengenal. Selain itu, Shandy merasa suaranya cocok berpadu dengan suara Vannaya. “Kami sudah kenal lama. Ngerasa cocok suaranya sama Vannaya. Meski seminggu saja latihan, suara kami masuk saat duet,” cerita Shandy.
Di sisi lain, Vannaya mengaku beruntung mendapatkan kesempatan menyanyi lagu duet. Meski diakui dia hanya menghafal lirik sehari saja, dan berlatih selama seminggu. Bagian rap merupakan bagian tersulit, namun hal itu menantang dirinya untuk terus berlatih.
“Kesulitannya itu saat nge-rap. Kami berdua nge-rapnya. Liriknya cuma dihafalin 1 hari, dan kami latihan sendiri-sendiri di rumah. Cuma beberapa kali latihan ke studio,” tutup Vannaya. *ind
1
Komentar