Penulisan 'Alun-alun Gianyar' Salah
Karena kekeliruan penulisan aksara Bali ramai menuai kritik, maka aksara ‘Alun-alun Gianyar’ itu langsung diselubung, Selasa (24/11).
GIANYAR, NusaBali
Aksara Bali pada plang nama 'Alun-alun Gianyar' sebagai bagian dari proyek penataan Lapangan Astina Gianyar, menuai kritikan warga. Warga menilai pemilihan aksara Bali ini kurang tepat, terutama pada penulisan ‘Gianyar’. Penilaian ini diutarakan sejumlah warga yang paham tata titi (tata bahasa) aksara Bali.
Kritik warga terlontar liar pasca Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra memposting sejumlah foto progres proyek penataan lapangan tersebut yang hampir rampung, antara lain nama ‘Alun-alun Gianyar’, Minggu (22/11). Koordinator Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Provinsi Bali I Wayan Suarmaja, Selasa (24/11), mengakui beberapa rekannya meragukan ketepatan penulisan ‘Alun-alun Gianyar’. "Beberapa teman kami berdiskusi setelah melihat postingan tulisan nama lapangan itu di medsos," ungkapnya.
Dikatakan, ada kekeliruan dalam penulisan aksara Bali pada uger-uger (tata cara penulisan,Red) kata ‘Gianyar’. ‘’Harusnya ‘Gianyar’ itu menggunakan nania (gantungan, Red) di bagian Gia. Kalau dalam satu kata ada i dan a diganti dengan nania," katanya. Terkait tulisan ‘Alun-alun’ yang terbaca ‘Halun-alun’, Suarmaja menilai hal itu tidak menjadi persoalan. "Karena nama, jadi boleh saja. Tinggal ‘Gianyar’-nya saja yang perlu diperbaiki," jelasnya.
Menyikapi kekeliruan tulisan itu, Bupati Mahayastra mengaku akan berkoordinasi dengan PBB untuk penulisan aksara Bali yang tepat. Dikatakan, bila terjadi kekeliruan dalam penulisan aksara Bali segera akan dikoreksi. "Saya sudah konsultasikan ke Penyuluh Bahasa Bali. Karena salah akan segera dikoreksi, " katanya saat dikonfirmasi.
Menurut Mahayastra, kekeliruan ini hanya masalah sepele, apalagi penataan Lapangan Astina belum diresmikan karena pengerjaan masih dilakukan oleh kontraktor PT Tunas Jaya Sanur, hingga Desember 2020. Sejumlah buruh proyek juga masih tampak bekerja.
Untuk diketahui, proyek penataan Lapangan Astina Gianyar dan Padestrian Kota Gianyar akan rampung Desember 2020. Karena proyek itu, plang nama ‘Lapangan Astina Gianyar’ diganti jadi ‘Alun-Alun Gianyar’. Plang nama baru sudah dipasang pihak kontraktor. Namun, karena kekeliruan penulisan aksara Bali ramai menuai kritik, maka aksara ‘Alun-alun Gianyar’ itu langsung diselubung, Selasa (24/11).
Proyek penataan Lapangan Astina ini dimulai sejak 20 Mei 2020, berlangsung selama 210 hari kalender dengan anggaran Rp 22,2 miliar. Sisi utara lapangan juga dipasangi patung Panca Pandawa, ada air mancur, dan taman.
Namun sejumlah warga sudah berkunjung saat seluruh lampu lapangan itu diujioiba diidupkan. Namun masyarakat belum boleh masuk areal lapangan karena sedang ada proyek.*nvi
Aksara Bali pada plang nama 'Alun-alun Gianyar' sebagai bagian dari proyek penataan Lapangan Astina Gianyar, menuai kritikan warga. Warga menilai pemilihan aksara Bali ini kurang tepat, terutama pada penulisan ‘Gianyar’. Penilaian ini diutarakan sejumlah warga yang paham tata titi (tata bahasa) aksara Bali.
Kritik warga terlontar liar pasca Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra memposting sejumlah foto progres proyek penataan lapangan tersebut yang hampir rampung, antara lain nama ‘Alun-alun Gianyar’, Minggu (22/11). Koordinator Penyuluh Bahasa Bali (PBB) Provinsi Bali I Wayan Suarmaja, Selasa (24/11), mengakui beberapa rekannya meragukan ketepatan penulisan ‘Alun-alun Gianyar’. "Beberapa teman kami berdiskusi setelah melihat postingan tulisan nama lapangan itu di medsos," ungkapnya.
Dikatakan, ada kekeliruan dalam penulisan aksara Bali pada uger-uger (tata cara penulisan,Red) kata ‘Gianyar’. ‘’Harusnya ‘Gianyar’ itu menggunakan nania (gantungan, Red) di bagian Gia. Kalau dalam satu kata ada i dan a diganti dengan nania," katanya. Terkait tulisan ‘Alun-alun’ yang terbaca ‘Halun-alun’, Suarmaja menilai hal itu tidak menjadi persoalan. "Karena nama, jadi boleh saja. Tinggal ‘Gianyar’-nya saja yang perlu diperbaiki," jelasnya.
Menyikapi kekeliruan tulisan itu, Bupati Mahayastra mengaku akan berkoordinasi dengan PBB untuk penulisan aksara Bali yang tepat. Dikatakan, bila terjadi kekeliruan dalam penulisan aksara Bali segera akan dikoreksi. "Saya sudah konsultasikan ke Penyuluh Bahasa Bali. Karena salah akan segera dikoreksi, " katanya saat dikonfirmasi.
Menurut Mahayastra, kekeliruan ini hanya masalah sepele, apalagi penataan Lapangan Astina belum diresmikan karena pengerjaan masih dilakukan oleh kontraktor PT Tunas Jaya Sanur, hingga Desember 2020. Sejumlah buruh proyek juga masih tampak bekerja.
Untuk diketahui, proyek penataan Lapangan Astina Gianyar dan Padestrian Kota Gianyar akan rampung Desember 2020. Karena proyek itu, plang nama ‘Lapangan Astina Gianyar’ diganti jadi ‘Alun-Alun Gianyar’. Plang nama baru sudah dipasang pihak kontraktor. Namun, karena kekeliruan penulisan aksara Bali ramai menuai kritik, maka aksara ‘Alun-alun Gianyar’ itu langsung diselubung, Selasa (24/11).
Proyek penataan Lapangan Astina ini dimulai sejak 20 Mei 2020, berlangsung selama 210 hari kalender dengan anggaran Rp 22,2 miliar. Sisi utara lapangan juga dipasangi patung Panca Pandawa, ada air mancur, dan taman.
Namun sejumlah warga sudah berkunjung saat seluruh lampu lapangan itu diujioiba diidupkan. Namun masyarakat belum boleh masuk areal lapangan karena sedang ada proyek.*nvi
1
Komentar