nusabali

Kredit dan DPK di Bali Negatif

  • www.nusabali.com-kredit-dan-dpk-di-bali-negatif

Ketergantungan perekonomian Bali pada sektor pariwisata menjadi penyebab perkembangan kredit dan DPK di Bali masih negatif.

DENPASAR, NusaBali
Kondisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada sektor perbankan di Bali masih negatif.  Hal itu terjadi menyusul keterpurukan ekonomi karena sektor pariwisata kolaps akibat pandemi Covid-19.

Pada triwulan III kredit minus 2,5 persen dan DPK minus 3,5 persen. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi perbankan secara nasional. Pada periode yang sama untuk tingkat nasional kredit tetap negatif, namun DPK telah tumbuh positif. Ketergantungan perekonomian Bali pada sektor pariwisata menjadi penyebab perkembangan kredit dan DPK di Bali masih negatif.  

Hal tersebut terungkap dari pertemuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI Bali) dengan awak media di Hotel Puri Santrian Sanur Denpasar, Selasa (24/11). “Di Bali dua-duanya (kredit dan DPK) negatif,” ujar Direktur  KPwBI Bali Rizki Ernadi Wimanda.

Kreditnya minus dua persen, DPK minus tiga persen. DPK  terutama pada giro negatifnya sampai dua digit. Hal ini menunjukkan tabungan masyarakat sudah tergerus.

“Para pengusaha yang hotelnya sepi, tabungan sekarang tergerus,“ kata Rizki Ernadi.  Menurutnya, tabungan itu digunakan untuk membiayai operasional usahanya. Mulai dari maintenance, bayar gaji karyawan yang tidak di PKH.

“Itu masih tetap. Jadi mereka mengeluarkan tabungannya dari situ. Tetapi secara nasional sudah lebih baik saving-nya, daripada investasinya,”kata Rizki Ernadi.

Sedang di Bali  investasinya negatif, DPK-nya negative dibandingkan nasional. Keadaan tabungan lebih sedikit dari tahun lalu (2019). “Jadi Bali is special case, karena apa karena 54 persen PDB disokong pariwisata,” jelas Rizki Ernadi.

Jika pariwisata mandeg, PDB-nya jadi paling negatif. Terbukti triwulan I, II dan III. Deputi Direktur KPwBI Bali M Setyawan Santoso menambahkan daya tahan sektor pariwisata 3-6 bulan. Sedang daya tahan dunia usaha secara keseluruhan 6-9 bulan. Pengusaha di Bali saat ini sedang mencari alternative  (pendanaan) agar usaha mereka tidak mati. Atau  tidak menambah PHK.

Sementara DPK sendiri kata M San  terdiri dari tabungan, deposito dan giro. Di Bali jelasnya DPK perbankan minus-3,5 persen. Minus terdalam ada pada giro, dimana minus sampai 20 persen.

Sementara perbaikan perekonomian global berlanjut setelah  setelah triwulan III tumbuh lebih baik. Lanjut Rizki Wimanda perekonomian juga akan membaik sejalan dengan realisasi sti mulus fisikal dan mobilitas masyarakat dan membaiknya permintaan global. Pertemuan dengan media bertajuk bertajuk Indonesia : Perekonomian Terkini dan Respon Kebijakan. K17.

Komentar