Pengelolaan Air Guyangan Satu Pintu, Oknum Nakal Diganti
SEMARAPURA, NusaBali
Sumber mata air Guyangan di Desa Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, akan dikelola satu pintu lewat PDAM Tirta Mahottama Klungkung.
Selama ini, mata air ini dikelola oleh tiga instansi yakni PDAM, UPT Guyangan Pemprov Bali, dan BWS-Bali Penida.
"Pengelolaan air guyangan harus disatukan," ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Selasa (25/11). Jika masih di bawah tiga pengelolaan, maka ke depan berpotensi saling lempar tanggungjawab. Untuk pengelolaan satu pintu ini, Bupati sudah menghadap Gubernur Bali Wayan Koster. "Rencana pengelolaan satu pintu ini sudah disetujui oleh Bapak Gubernur," ungkap Bupati Suwirta.
Sebelum pengalihan tersebut, Bupati Suwirta ingin memaksimalkan sambungan rumah (SR) dalam meningkatkan jumlah pelanggan. Sebab, ketika sudah pengalihan pengelolaan, dampaknya akan terjadi kenaikan biaya operasional yang dibebankan kepada PDAM. "Kami sudah mempersiapkan agar rencana pengelolaan matang," tegas Bupati Suwirta.
Diakui, saat sidak ke lapangan beberapa waktu lalu, Bupati Suwirta menemukan ada oknum petugas yang malah menjual air Guyangan tersebut kepada masyarakat. Maka, ulah oknum ini juga membuat pengelolaan air Guyangan tak kunjung beres. "Apabila pengelolaan nanti sudah digabung, oknum seperti itu tidak usah dipakai lagi atau diganti," katanya.
Sebelumnya, Bupati Suwirta mengumpulkan petugas BWS Bali-Penida, UPT Guyangan, dan PDAM Klungkung, di Lobby The Angkal Resort, Desa Suana, Nusa Pinda, Minggu (22/11). Bupati kecewa karena pernyataan petugas di lapangan berbeda-beda terkait pengelolaan air Guyangan. Bupati pun langsung memantau satu persatu reservoar (bak penampung air) yang ada. Setelah dicoba pengisian air pada reservoar, ternyata ada pipa bocor di jalan. *wan
"Pengelolaan air guyangan harus disatukan," ujar Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Selasa (25/11). Jika masih di bawah tiga pengelolaan, maka ke depan berpotensi saling lempar tanggungjawab. Untuk pengelolaan satu pintu ini, Bupati sudah menghadap Gubernur Bali Wayan Koster. "Rencana pengelolaan satu pintu ini sudah disetujui oleh Bapak Gubernur," ungkap Bupati Suwirta.
Sebelum pengalihan tersebut, Bupati Suwirta ingin memaksimalkan sambungan rumah (SR) dalam meningkatkan jumlah pelanggan. Sebab, ketika sudah pengalihan pengelolaan, dampaknya akan terjadi kenaikan biaya operasional yang dibebankan kepada PDAM. "Kami sudah mempersiapkan agar rencana pengelolaan matang," tegas Bupati Suwirta.
Diakui, saat sidak ke lapangan beberapa waktu lalu, Bupati Suwirta menemukan ada oknum petugas yang malah menjual air Guyangan tersebut kepada masyarakat. Maka, ulah oknum ini juga membuat pengelolaan air Guyangan tak kunjung beres. "Apabila pengelolaan nanti sudah digabung, oknum seperti itu tidak usah dipakai lagi atau diganti," katanya.
Sebelumnya, Bupati Suwirta mengumpulkan petugas BWS Bali-Penida, UPT Guyangan, dan PDAM Klungkung, di Lobby The Angkal Resort, Desa Suana, Nusa Pinda, Minggu (22/11). Bupati kecewa karena pernyataan petugas di lapangan berbeda-beda terkait pengelolaan air Guyangan. Bupati pun langsung memantau satu persatu reservoar (bak penampung air) yang ada. Setelah dicoba pengisian air pada reservoar, ternyata ada pipa bocor di jalan. *wan
Komentar