Pelabuhan Benoa Punya Sistem Resi Gudang
Sektor perikanan tetap menjadi andalan peningkatan kinerja ekspor Indonesia
DENPASAR,NusaBali
Sektor perikanan masih tetap menjadi salah satu andalan dalam peningkatan kinerja ekspor Indonesia. Termasuk dalam masa pandemi Covid-19. Pada Januari – September 2020, ekspor perikanan mencapai 2,72 miliar dollar (Rp 38,3 triliun) atau tumbuh 8,82 persen dibanding periode sama tahun 2019.
Hal tersebut terungkap dalam acara peresmian Sistem Resi Gudang (SRG) Komoditas Ikan di Cold Storage PT Perinakan Nusantara (Persero) di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Jumat (27/11).
Peresmian dilakukan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, sekaligus pelepasan ekspor ikan dari Gudang Sistem Resi Gudang dengan tujuan Korea Selatan.
“Sektor perikanan masih tetap memberikan kontribusi cukup besar pada kinerja ekspor,” ujar Mendag Agus Suparmanto.
Selain Korea Selatan, negara- negara lain juga menjadi tujuan ekspor ikan Indonesia. Diantaranya Tiongkok, Amerika Serikat dan lainnya.
“Akan ditingkatkan terus melalui atase di 31 negara,” ujarnya. Selain di Pelabuhan Benoa, pada Jumat kemarin juga dilakukan pelepasan ekspor produk ikan dari Makasar.
Sistem resi gudang kata Mendag bermanfaat sebagai alternative memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif dan yang berfungsi sebagai instrument tanda jual atau tunda jual.
Program SRG tersebut akan terus berlanjut, karena itu kepada pelaku usaha di bidang perikanan, Mendag mengatakan bisa memanfaatkan sistem resi gudang, karena akan sangat membantu cash flow pelaku usaha perikanan.
Bagi Bali yang sektor pariwisatanya sedang menurun, sektor perikanan menjadi salah satu alternative meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dirut PT Perikanan Nusantara/Perinus (Persero) Farida Mokodompit menyatakan SRG di Pelabuhan Benoa, merupakan SRG yang pertama dilaunching. Perinus kata Farida Mokodompit telah memiliki izin di 11 gudang SRG, yakni Muara Baru, Surabaya, Benoa, Makasar, Belitung , Talaud , Gorontalo, Bacan , Ambon, Sorong dan Mimika.
Dengan SRG kata Farida Mokodompit, para nelayan maupun mitra usaha masih bisa memiliki modal atau cash flow, caranya dengan melakukan resi gudang.
Dengan SRG ini kata Farida Mokodompit , membantu nelayan melakukan penundaan penjualan dan mendapatkan pembiayaan baik itu dari lembaga pembiayaan bank atau non bank.
Dijelaskan Farida Mokodompit,,SRG di Pelabuhan Benoa memiliki kapasitas 300 ton. Sedang volume ikan uang diresigudangkan 191.978 kilogram (192 ton) dengan 8 resi jenis dengann nilai resi Rp 3,39 miliar .
Untuk implementasi pertama mendapat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebesar 65 persen dari resi gudang. “Semoga ini menjadi solusi bagi nelayan dan pelaku usaha lain meningkatkan produksi perikanan,” ujarnya. *K17
Hal tersebut terungkap dalam acara peresmian Sistem Resi Gudang (SRG) Komoditas Ikan di Cold Storage PT Perinakan Nusantara (Persero) di Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Jumat (27/11).
Peresmian dilakukan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, sekaligus pelepasan ekspor ikan dari Gudang Sistem Resi Gudang dengan tujuan Korea Selatan.
“Sektor perikanan masih tetap memberikan kontribusi cukup besar pada kinerja ekspor,” ujar Mendag Agus Suparmanto.
Selain Korea Selatan, negara- negara lain juga menjadi tujuan ekspor ikan Indonesia. Diantaranya Tiongkok, Amerika Serikat dan lainnya.
“Akan ditingkatkan terus melalui atase di 31 negara,” ujarnya. Selain di Pelabuhan Benoa, pada Jumat kemarin juga dilakukan pelepasan ekspor produk ikan dari Makasar.
Sistem resi gudang kata Mendag bermanfaat sebagai alternative memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif dan yang berfungsi sebagai instrument tanda jual atau tunda jual.
Program SRG tersebut akan terus berlanjut, karena itu kepada pelaku usaha di bidang perikanan, Mendag mengatakan bisa memanfaatkan sistem resi gudang, karena akan sangat membantu cash flow pelaku usaha perikanan.
Bagi Bali yang sektor pariwisatanya sedang menurun, sektor perikanan menjadi salah satu alternative meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dirut PT Perikanan Nusantara/Perinus (Persero) Farida Mokodompit menyatakan SRG di Pelabuhan Benoa, merupakan SRG yang pertama dilaunching. Perinus kata Farida Mokodompit telah memiliki izin di 11 gudang SRG, yakni Muara Baru, Surabaya, Benoa, Makasar, Belitung , Talaud , Gorontalo, Bacan , Ambon, Sorong dan Mimika.
Dengan SRG kata Farida Mokodompit, para nelayan maupun mitra usaha masih bisa memiliki modal atau cash flow, caranya dengan melakukan resi gudang.
Dengan SRG ini kata Farida Mokodompit , membantu nelayan melakukan penundaan penjualan dan mendapatkan pembiayaan baik itu dari lembaga pembiayaan bank atau non bank.
Dijelaskan Farida Mokodompit,,SRG di Pelabuhan Benoa memiliki kapasitas 300 ton. Sedang volume ikan uang diresigudangkan 191.978 kilogram (192 ton) dengan 8 resi jenis dengann nilai resi Rp 3,39 miliar .
Untuk implementasi pertama mendapat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebesar 65 persen dari resi gudang. “Semoga ini menjadi solusi bagi nelayan dan pelaku usaha lain meningkatkan produksi perikanan,” ujarnya. *K17
Komentar