Mengapa Cineclue Klungkung Dipercaya Jadi Penyelenggara JAFF di Bali? Ini Jawabannya
Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF)
Jogja-NETPAC Asian Film Festival
JAFF 2020
Cineclue
Sineas Bali
DENPASAR, NusaBali Memasuki hari kedua perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) di Dharma Negara Alaya, Denpasar, Sabtu (28/11), terus menarik perhatian dan antusias banyak pihak.
Penyelenggara JAFF di Bali, Cineclue Klungkung pun membagikan kesan dan cerita bagaimana komunitas perfilman yang berbasis di Klungkung ini bisa terpilih dan dipercaya.
“Awal kami ditunjuk karena mendapat rekomendasi langsung dari JAFF. Keberadaan komunitas ini memang sudah terlihat di dalam banyaknya keterlibatan kami pada berbagai acara dan event film,” ujar I Gusti Made Aryadi, Ketua Komunitas Cineclue Klungkung.
Cineclue Klungkung sendiri sudah ada sedari tahun 2012 dan sudah banyak bekerja sama khususnya dengan para pemuda Klungkung sehingga sudah cukup memiliki banyak pengalaman. Meskipun sempat vakum, namun dua tahun terakhir Cineclue Klungkung kembali aktif mengadakan event, entah itu workshop, ataupun membuat film. Bahkan baru-baru ini Cineclue Klungkung bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk membuat film pendek.
Terkait JAFF yang memilih Cineclue Klungkung, Gusti Aryadi mengakui sangat menyambut baik sinergi dan kerja samanya. “Saya dan teman-teman tentu saja menyambut baik dan terkesan sekali apalagi nama besar JAFF yang selalu dinantikan di Jogja juga kembali bergerak dalam komunitas,” tambahnya lagi.
Rasa antusias anggota komunitas sendiri begitu terasa sehingga ingin membuat acara berlangsung secara lebih terkonsep. Meskipun demikian Gusti Aryadi membeberkan bahwa tim panitia dan komunitas juga tetap menemukan kendala tersendiri. “Kendalanya karena waktu yang terbatas dan tiket yang baru disebar dalam waktu satu minggu,” tutur pria yang sering mengenakan topi ini.
Kendati demikian antusias pengunjung tetap terlihat luar biasa. Protokol kesehatan juga tetap diberlakukan dengan ketat. Pada setiap jeda waktu pemutaran film, ruangan akan disterilisasi terlebih dahulu. Penonton juga dibatasi dan hanya 45 orang yang bisa berada dalam ruang teater dengan penempatan kursi yang berjarak satu sama lain.
Untuk kegiatan selanjutnya pada hari Minggu (29/11) atau hari terakhir, akan diadakan diskusi dan menjadi ajang silaturahmi antara komunitas-komunitas film yang ada di Bali.
Sebagai sineas muda Bali, Gusti Aryadi yang juga sempat didapuk menjadi juri NusaBali Horor Film Festival (NHFF) juga berharap pelaksanaan JAFF ini bisa membangun generasi muda, khususnya dalam hal perfilman. “Harapannya bisa ikut membangun sumber daya manusia yang menyukai film di mana sudah ada teman-teman dari SMA yang bisa berkompetisi di kancah nasional. Cineclue Klungkung sendiri juga berharap bisa melakukan lebih banyak lagi untuk membantu geliat perfilman Bali,” jelasnya bersemangat.
Adanya JAFF ini sendiri juga menjadi pembelajaran tersendiri bagi Cineclue Klungkung dalam pengadaan event perfilman di Bali. “Apalagi kegiatan JAFF yang ada workshop edukasinya sudah sering Cineclue adakan,” tutupnya.*cla
1
Komentar