Lonely Holiday Penanda Era Baru Alien Child
Lirik dalam lagu Lonely Holiday memberi kesan ada saatnya sepasang kekasih saling memberikan janji, namun ada saatnya pula janji tersebut tidak ditepati.
DENPASAR, NusaBali
Duo kakak beradik asal Nusa Penida, Aya Maranda dan Laras Maranda yang dikenal sebagai duo Alien Child, kembali hadir dengan sebuah konsep yang baru. Seiring dengan bertambahnya usia dan bertambah dewasa, Alien Child menghadirkan konsep yang juga berkembang, ditandai dengan era baru, The Lonely Hearts.
Single Lonely Holiday yang dirilis pada, Jumat (27/11) di berbagai platform musik digital pun menjadi penanda dimulainya era baru ini. Bertempat di studio B’Live di kawasan Jalan Raya Pemogan, Denpasar Selatan, duo ini merilis video musik dan menampilkan langsung lagu Lonely Holiday.
Momentum dirilisnya lagu dan branding baru oleh duo bersaudari yang masih dalam situasi pandemi Covid-19 ini justru menjadi momen bagi Aya dan Laras untuk memperkenalkan era baru yang diusung oleh Alien Child. “Bisa dibilang, kita mulai punya pikiran untuk rebranding ini, karena pandemi,” ujar Laras.
Musik dalam lagu perdana di era Lonely Hearts ini berisikan unsur instrumental yang dimainkan oleh Aya. Diungkapkan oleh Aya, penggarapan instrumental dalam lagu ini lebih lama dari karya-karya sebelumnya, yang memang menambahkan lebih banyak unsur instrumental seperti pada piano dan biola.
Baik Aya dan Laras merasa senang dengan dirilisnya lagi ini. Dengan hadirnya Alien Child dalam konsep yang baru, maka duo ini juga tengah mengantisipasi respon dari para pendengar. “Sangat senang, dan antisipasi bagaimana orang akan respon dengan era terbaru ini dan juga single perdana dari era baru ini. Gimana orang akan respons, karena sangat berbeda dengan sebelumnya,” Laras menambahkan.
Lagu Lonely Holiday sendiri merupakan lagu yang terinspirasi dari pengalaman salah satu personelnya. Lirik dalam lagu ini memberi kesan bahwa ada saatnya sepasang kekasih saling memberikan janji, namun ada saatnya pula janji tersebut tidak ditepati. Video musik lagu ini pun kemudian merespon lirik tersebut.
“Kami ini sangat suka play a role. Jadi gimana cerita lagunya kita sangat berusaha supaya alur cerita dan screenwriting itu sesuai dengan lagunya, karena apalagi kita semuanya self-produce. Dari komposisi, songwritingnya, rekaman, sampai ke screenwriting dan directing untuk video klip, kita selalu berusaha untuk sesuai story,” beber Laras.
Ke depan, dengan branding era baru Lonely Hearts, Alien Child berkeinginan untuk menampilkan musik yang lebih jujur dan dewasa, sebagaimana yang kini telah ditampilkan melalui Lonely Holiday. Juga meskipun tajuk dari era baru ini berupa Lonely Hearts (hati yang kesepian, red), namun bukan berarti semua lagunya harus tentang perasaan kesepian, namun lebih kepada tujuannya untuk menemani dan mewakili perasaan dari orang-orang seusianya.
“Sebelumnya kita masih holding back, masih punya rasa ragu. Sekarang kita sudah di umur dewasa ini punya pikiran, there’s no more time to hold back, sekarang kita harus 100% in everything,” tuntas Laras. *cr74
Duo kakak beradik asal Nusa Penida, Aya Maranda dan Laras Maranda yang dikenal sebagai duo Alien Child, kembali hadir dengan sebuah konsep yang baru. Seiring dengan bertambahnya usia dan bertambah dewasa, Alien Child menghadirkan konsep yang juga berkembang, ditandai dengan era baru, The Lonely Hearts.
Single Lonely Holiday yang dirilis pada, Jumat (27/11) di berbagai platform musik digital pun menjadi penanda dimulainya era baru ini. Bertempat di studio B’Live di kawasan Jalan Raya Pemogan, Denpasar Selatan, duo ini merilis video musik dan menampilkan langsung lagu Lonely Holiday.
Momentum dirilisnya lagu dan branding baru oleh duo bersaudari yang masih dalam situasi pandemi Covid-19 ini justru menjadi momen bagi Aya dan Laras untuk memperkenalkan era baru yang diusung oleh Alien Child. “Bisa dibilang, kita mulai punya pikiran untuk rebranding ini, karena pandemi,” ujar Laras.
Musik dalam lagu perdana di era Lonely Hearts ini berisikan unsur instrumental yang dimainkan oleh Aya. Diungkapkan oleh Aya, penggarapan instrumental dalam lagu ini lebih lama dari karya-karya sebelumnya, yang memang menambahkan lebih banyak unsur instrumental seperti pada piano dan biola.
Baik Aya dan Laras merasa senang dengan dirilisnya lagi ini. Dengan hadirnya Alien Child dalam konsep yang baru, maka duo ini juga tengah mengantisipasi respon dari para pendengar. “Sangat senang, dan antisipasi bagaimana orang akan respon dengan era terbaru ini dan juga single perdana dari era baru ini. Gimana orang akan respons, karena sangat berbeda dengan sebelumnya,” Laras menambahkan.
Lagu Lonely Holiday sendiri merupakan lagu yang terinspirasi dari pengalaman salah satu personelnya. Lirik dalam lagu ini memberi kesan bahwa ada saatnya sepasang kekasih saling memberikan janji, namun ada saatnya pula janji tersebut tidak ditepati. Video musik lagu ini pun kemudian merespon lirik tersebut.
“Kami ini sangat suka play a role. Jadi gimana cerita lagunya kita sangat berusaha supaya alur cerita dan screenwriting itu sesuai dengan lagunya, karena apalagi kita semuanya self-produce. Dari komposisi, songwritingnya, rekaman, sampai ke screenwriting dan directing untuk video klip, kita selalu berusaha untuk sesuai story,” beber Laras.
Ke depan, dengan branding era baru Lonely Hearts, Alien Child berkeinginan untuk menampilkan musik yang lebih jujur dan dewasa, sebagaimana yang kini telah ditampilkan melalui Lonely Holiday. Juga meskipun tajuk dari era baru ini berupa Lonely Hearts (hati yang kesepian, red), namun bukan berarti semua lagunya harus tentang perasaan kesepian, namun lebih kepada tujuannya untuk menemani dan mewakili perasaan dari orang-orang seusianya.
“Sebelumnya kita masih holding back, masih punya rasa ragu. Sekarang kita sudah di umur dewasa ini punya pikiran, there’s no more time to hold back, sekarang kita harus 100% in everything,” tuntas Laras. *cr74
Komentar