Senderan Jebol, Dapur Nyaris Roboh
AMLAPURA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur kawasan Besakih dan sekitarnya menyebabkan senderan di Banjar Kiduling Kreteg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem jebol, Minggu (29/11) sekitar pukul 03.03 Wita.
Senderan jebol sepanjang 20 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter. Imbasnya, dapur milik I Nengah Murti, 47, nyaris roboh. Material senderan jebol menutupi jalan raya menuju akses ke Pura Kiduling Kreteg.
Senderan jebol dekat jembatan di jalan tanjakan, bersebelahan dengan pertigaan menuju Pura Kiduling Kreteg atau menuju ke Terminal Pura Manik Mas Desa Besakih. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ni Wayan Asmi Sukmawati bersama petugas PT PLN Persero Amlapura, Polsek Rendang, perangkat Desa Besakih, dan Dinas PUPR Karangasem turun ke lokasi pasca menerima laporan bencana. Dinas PUPR Karangasem bawa ekskavator untuk mempercepat penanganan longsor sehingga sepeda motor bisa melintas.
Petugas belum berani mengevakuasi seluruh material yang longsor karena khawatir terjadi longsor susulan. Sedangkan senderan yang jebol ditutupi terpal agar tidak tergerus jika hujan kembali turun. “Penanganan awal hanya mengevakuasi material longsor sebagian agar pengendara sepeda motor bisa melintas,” jelas Asmi Sukmawati. Pemilik senderan I Nengah Murti mengakui sebelumnya hujan lebat di Desa Besakih dan sekitarnya. “Terdengar suara gemuruh saat hujan lebat, ternyata senderan longsor,” ungkap Nengah Murti. *k16
Senderan jebol dekat jembatan di jalan tanjakan, bersebelahan dengan pertigaan menuju Pura Kiduling Kreteg atau menuju ke Terminal Pura Manik Mas Desa Besakih. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ni Wayan Asmi Sukmawati bersama petugas PT PLN Persero Amlapura, Polsek Rendang, perangkat Desa Besakih, dan Dinas PUPR Karangasem turun ke lokasi pasca menerima laporan bencana. Dinas PUPR Karangasem bawa ekskavator untuk mempercepat penanganan longsor sehingga sepeda motor bisa melintas.
Petugas belum berani mengevakuasi seluruh material yang longsor karena khawatir terjadi longsor susulan. Sedangkan senderan yang jebol ditutupi terpal agar tidak tergerus jika hujan kembali turun. “Penanganan awal hanya mengevakuasi material longsor sebagian agar pengendara sepeda motor bisa melintas,” jelas Asmi Sukmawati. Pemilik senderan I Nengah Murti mengakui sebelumnya hujan lebat di Desa Besakih dan sekitarnya. “Terdengar suara gemuruh saat hujan lebat, ternyata senderan longsor,” ungkap Nengah Murti. *k16
1
Komentar