Bupati Artha Hadiri Peresmian Rumah Cokelat di Candikusuma
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Putu Artha menghadiri peresmian rumah cokelat dan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Kelompok Wanita Tani (KWT) Kusuma Sari, Kelompok Tani Ternak (KTT) Merta Abadi, dan kampung mandiri vaname di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jumat (27/11).
Kegiatan tersebut juga dihadiri anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wijaya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Camat Melaya I Putu Gde Oka Santhika, beserta para kelompok petani kakao se-Jembrana.
Trisno Nugroho menyampaikan, BI sangat konsen dalam mendukung pengembangan komoditas kakao Jembrana. Apalagi saat ini kakao Jembrana memiliki kualitas yang baik sehingga mampu menembus pasar internasional. Di rumah cokelat dilengkapi dengan mesin produksi biji cokelat, dengan harapan nantinya KWT Kusuma Sari yang sudah dibekali ilmu pengolahan biji cokelat dapat menghasilkan aneka olahan cokelat yang mampu dipasarkan sebagai souvenir bagi masyarakat yang berkunjung ke Jembrana. Serta kepada KTT Merta Abadi juga diserahkan 7 unit infrastruktur, di antaranya sumur bor, motor roda tiga, cultivator, gerobak dorong, mesin penyemprot, dan hand sprayer.
Di samping itu, sambung Trisno Nugroho, BI juga mencoba pengembangan udang vaname di Jembrana, dengan menyerahkan bantuan kepada kelompok tani berupa rumah pakan, plastik terpal kolam, pompa air, dan kincir air untuk digunakan pada kolam budidaya udang vaname. “Semoga pengembangan komoditas kakao dan udang vaname ini, ke depannya dapat berjalan dengan optimal. Seperti diketahui kakao Jembrana saat ini telah menjadi primadona di dunia internasional. Sehingga tidak hanya mengharumkan nama Jembrana secara internasional, namun juga memberikan manfaat ekonomi kepada para petaninya yang akan berdampak pula pada meningkatnya kesejahteraan petani kakao tersebut,” ujarnya.
Sedangkan Rai Wijaya mengajak kelompok-kelompok tani, baik KWT Kusuma Sari, KTT Merta Abadi, dan kampung mandiri vaname, memanfaatkan bantuan BI sebaik-baiknya sehingga nantinya akan memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan perekonomian dan kemajuan di Kabupaten Jembrana.
Sementara Bupati Artha menjelaskan, guna mendukung pengembangan komoditas kakao di Jembrana, telah dicanangkan program kakao lestari yang telah berlangsung selama hampir 9 tahun. “Meski saat ini luasan areal komoditas kakao di Jembrana tidaklah seluas di daerah lainnya, namun berkat komitmen dan dukungan yang baik dari berbagai stakeholder, Kabupaten Jembrana mampu mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas organik aromatik spesifik,” ujarnya. Bupati Artha berpesan, dengan adanya bantuan dari BI ini dapat meningkatkan produktivitas, produksi, dan daya saing produk kakao. *ode
Trisno Nugroho menyampaikan, BI sangat konsen dalam mendukung pengembangan komoditas kakao Jembrana. Apalagi saat ini kakao Jembrana memiliki kualitas yang baik sehingga mampu menembus pasar internasional. Di rumah cokelat dilengkapi dengan mesin produksi biji cokelat, dengan harapan nantinya KWT Kusuma Sari yang sudah dibekali ilmu pengolahan biji cokelat dapat menghasilkan aneka olahan cokelat yang mampu dipasarkan sebagai souvenir bagi masyarakat yang berkunjung ke Jembrana. Serta kepada KTT Merta Abadi juga diserahkan 7 unit infrastruktur, di antaranya sumur bor, motor roda tiga, cultivator, gerobak dorong, mesin penyemprot, dan hand sprayer.
Di samping itu, sambung Trisno Nugroho, BI juga mencoba pengembangan udang vaname di Jembrana, dengan menyerahkan bantuan kepada kelompok tani berupa rumah pakan, plastik terpal kolam, pompa air, dan kincir air untuk digunakan pada kolam budidaya udang vaname. “Semoga pengembangan komoditas kakao dan udang vaname ini, ke depannya dapat berjalan dengan optimal. Seperti diketahui kakao Jembrana saat ini telah menjadi primadona di dunia internasional. Sehingga tidak hanya mengharumkan nama Jembrana secara internasional, namun juga memberikan manfaat ekonomi kepada para petaninya yang akan berdampak pula pada meningkatnya kesejahteraan petani kakao tersebut,” ujarnya.
Sedangkan Rai Wijaya mengajak kelompok-kelompok tani, baik KWT Kusuma Sari, KTT Merta Abadi, dan kampung mandiri vaname, memanfaatkan bantuan BI sebaik-baiknya sehingga nantinya akan memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan perekonomian dan kemajuan di Kabupaten Jembrana.
Sementara Bupati Artha menjelaskan, guna mendukung pengembangan komoditas kakao di Jembrana, telah dicanangkan program kakao lestari yang telah berlangsung selama hampir 9 tahun. “Meski saat ini luasan areal komoditas kakao di Jembrana tidaklah seluas di daerah lainnya, namun berkat komitmen dan dukungan yang baik dari berbagai stakeholder, Kabupaten Jembrana mampu mewujudkan kebun-kebun kakao yang bersertifikasi yang mampu menghasilkan produk kakao fermentasi dengan kualitas organik aromatik spesifik,” ujarnya. Bupati Artha berpesan, dengan adanya bantuan dari BI ini dapat meningkatkan produktivitas, produksi, dan daya saing produk kakao. *ode
1
Komentar