Gung Mas Pemayun Rilis 'Karma'
Jadi benteng, ajak anak-anak pilah perbuatan baik dan buruk
DENPASAR, NusaBali
Usianya memang masih sangat belia. Tapi tekadnya menekuni bidang tarik suara tak perlu diragukan. Buktinya, penyanyi belia Dewa Ayu Agung Istri Mas Widia Pradnyasuari Pemayun atau yang lebih akrab disapa Gung Mas Pemayun kini sudah merilis sebanyak dua album.
Album keduanya yang berjudul ‘Karma’ belum lama ini dilaunching di Warung Jambe Boga Sari, kawasan Jalan Pura Dalem Tegal Tamu, Batubulan, Gianyar, Sabtu (28/11).
Album ‘Karma’ memuat sebanyak 8 lagu yang diciptakan oleh beberapa pencipta lagu berbahasa Bali. Sebut saja Komang Raka yang menciptakan lagu ‘Batubulan’ dan Panca Yadnya’, Komang Darmayuda yang menciptakan lagu ‘Karma’, Gus Saka yang menciptakan lagu ‘Sang Dewi’, ‘Kedis Kedasih’, dan ‘Kanda Pat’, Dek Oka’s yang menciptakan lagu ‘Menghafal Abjad’ dan Tison yang menciptakan satu lagu duet antara Gung Mas dan Dek Ulik berjudul ‘Pasuwecan Widhi’. Sementara aransemen lagu dipercayakan pada Dek Artha, Komang Raka, dan Lukita Wiweka. Sedangkan penggarapan video klip melibatkan Yasa Sega dan Rafly J’Flames.
Salah satu pencipta lagu, Komang Darmayuda mengakui, bahwa Gung Mas Pemayun merupakan salah satu penyanyi anak yang memiliki perkembangan yang bagus dalam olah vokal.
Berkat kerjasama tim, Gung Mas mampu menghidupkan suasana lagu yang dia bawakan. Oleh karena permintaan orangtua dari Gung Mas, Komang Darmayuda pun menciptakan satu lagu religi berjudul ‘Karma’ yang secara langsung menjadi judul album kedua Gung Mas Pemayun.
“Dalam lagu karma ini saya ingin mengajak anak-anak untuk memahami apa karma itu. Setelah memahami karma, termotivasi untuk memilih dan memilah mana perbuatan baik dan buruk. Karma menjadi benteng dan bekal menapaki kehidupan. Karena itu, saya ciptakan lagu karma dalam album ini,” jelasnya.
Sang penyanyi, Gung Mas Pemayun, mengaku bersyukur karena album keduanya berhasil dirilis meskipun masih di tengah suasana pandemi. Putri sulung pasangan Agung Bagus Eka Pemayun dan Agung Widiantari ini mengaku banyak kemajuan di bidang teknik vokal yang dipelajarinya seiring berjalannya waktu.
Proses kreatif keseluruhan album pun memberikan pengalaman baru bagi siswi SMPN 1 Gianyar itu. Mengingat dia harus belajar memanajemen waktu karena selain sibuk persiapan album, dia juga ternyata ikut ajang Pemilihan Putri Cilik Indonesia ke Jakarta.
“Kendala dalam persiapan album ini adalah banyaknya kegiatan. Karena saya juga mengikuti ajang Pemilihan Putri Cilik Indonesia. Sehingga harus kejar-kejaran. Setelah selesai ajang Putri Cilik, saya langsung kebut lagi dua lagu untuk diselesaikan. Seminggu full latihan, dan dalam waktu seminggu rekaman dua lagu,” ujar peraih Putri Cilik Indonesia Persahabatan ini.
Di sisi lain, videographer Yasa Sega mengaku tidak menemui kendala berarti. Karena sejak awal Gung Mas Pemayun terjun di industri rekaman, sudah terbiasa bekerjasama dengan dirinya. Hanya, terdapat kendala saat pembuatan video klip lagu ‘Menghafal Abjad’ karena melibatkan Trio GM bersaudara, yakni Gung Mas Pemayun, Gung Mirah Pemayun, dan Gung Mutiara Pemayun yang masih balita.
“Prosesnya tidak kendala sebenarnya. Cuma dari Gung Mutiara sedikit ada pengulangan ambil gambar, karena harus mencari moodnya,” kata Yasa Sega.
Sementara itu, sang ayah, Agung Bagus Eka Pemayun mengatakan, kalau pada album kedua ini akan dipublish di channel pribadi Gung Mas Pemayun.
Berbeda dengan launching album pertama yang mencetak CD sebanyak 1.000 keping. Sebagai ayah, Eka Pemayun berharap jika pengalaman dan ilmu yang didapat oleh Gung Mas bisa menjadi bekal hidupnya saat dewasa nanti. “Saya anggap album ini adalah warisan dia untuk ke depan. Kalau saya tidak bisa mewarisi harta, minimal dia punya pengalaman, ilmu, dia punya karma yang akan dia bawa terus,” ungkapnya. *ind
Usianya memang masih sangat belia. Tapi tekadnya menekuni bidang tarik suara tak perlu diragukan. Buktinya, penyanyi belia Dewa Ayu Agung Istri Mas Widia Pradnyasuari Pemayun atau yang lebih akrab disapa Gung Mas Pemayun kini sudah merilis sebanyak dua album.
Album keduanya yang berjudul ‘Karma’ belum lama ini dilaunching di Warung Jambe Boga Sari, kawasan Jalan Pura Dalem Tegal Tamu, Batubulan, Gianyar, Sabtu (28/11).
Album ‘Karma’ memuat sebanyak 8 lagu yang diciptakan oleh beberapa pencipta lagu berbahasa Bali. Sebut saja Komang Raka yang menciptakan lagu ‘Batubulan’ dan Panca Yadnya’, Komang Darmayuda yang menciptakan lagu ‘Karma’, Gus Saka yang menciptakan lagu ‘Sang Dewi’, ‘Kedis Kedasih’, dan ‘Kanda Pat’, Dek Oka’s yang menciptakan lagu ‘Menghafal Abjad’ dan Tison yang menciptakan satu lagu duet antara Gung Mas dan Dek Ulik berjudul ‘Pasuwecan Widhi’. Sementara aransemen lagu dipercayakan pada Dek Artha, Komang Raka, dan Lukita Wiweka. Sedangkan penggarapan video klip melibatkan Yasa Sega dan Rafly J’Flames.
Salah satu pencipta lagu, Komang Darmayuda mengakui, bahwa Gung Mas Pemayun merupakan salah satu penyanyi anak yang memiliki perkembangan yang bagus dalam olah vokal.
Berkat kerjasama tim, Gung Mas mampu menghidupkan suasana lagu yang dia bawakan. Oleh karena permintaan orangtua dari Gung Mas, Komang Darmayuda pun menciptakan satu lagu religi berjudul ‘Karma’ yang secara langsung menjadi judul album kedua Gung Mas Pemayun.
“Dalam lagu karma ini saya ingin mengajak anak-anak untuk memahami apa karma itu. Setelah memahami karma, termotivasi untuk memilih dan memilah mana perbuatan baik dan buruk. Karma menjadi benteng dan bekal menapaki kehidupan. Karena itu, saya ciptakan lagu karma dalam album ini,” jelasnya.
Sang penyanyi, Gung Mas Pemayun, mengaku bersyukur karena album keduanya berhasil dirilis meskipun masih di tengah suasana pandemi. Putri sulung pasangan Agung Bagus Eka Pemayun dan Agung Widiantari ini mengaku banyak kemajuan di bidang teknik vokal yang dipelajarinya seiring berjalannya waktu.
Proses kreatif keseluruhan album pun memberikan pengalaman baru bagi siswi SMPN 1 Gianyar itu. Mengingat dia harus belajar memanajemen waktu karena selain sibuk persiapan album, dia juga ternyata ikut ajang Pemilihan Putri Cilik Indonesia ke Jakarta.
“Kendala dalam persiapan album ini adalah banyaknya kegiatan. Karena saya juga mengikuti ajang Pemilihan Putri Cilik Indonesia. Sehingga harus kejar-kejaran. Setelah selesai ajang Putri Cilik, saya langsung kebut lagi dua lagu untuk diselesaikan. Seminggu full latihan, dan dalam waktu seminggu rekaman dua lagu,” ujar peraih Putri Cilik Indonesia Persahabatan ini.
Di sisi lain, videographer Yasa Sega mengaku tidak menemui kendala berarti. Karena sejak awal Gung Mas Pemayun terjun di industri rekaman, sudah terbiasa bekerjasama dengan dirinya. Hanya, terdapat kendala saat pembuatan video klip lagu ‘Menghafal Abjad’ karena melibatkan Trio GM bersaudara, yakni Gung Mas Pemayun, Gung Mirah Pemayun, dan Gung Mutiara Pemayun yang masih balita.
“Prosesnya tidak kendala sebenarnya. Cuma dari Gung Mutiara sedikit ada pengulangan ambil gambar, karena harus mencari moodnya,” kata Yasa Sega.
Sementara itu, sang ayah, Agung Bagus Eka Pemayun mengatakan, kalau pada album kedua ini akan dipublish di channel pribadi Gung Mas Pemayun.
Berbeda dengan launching album pertama yang mencetak CD sebanyak 1.000 keping. Sebagai ayah, Eka Pemayun berharap jika pengalaman dan ilmu yang didapat oleh Gung Mas bisa menjadi bekal hidupnya saat dewasa nanti. “Saya anggap album ini adalah warisan dia untuk ke depan. Kalau saya tidak bisa mewarisi harta, minimal dia punya pengalaman, ilmu, dia punya karma yang akan dia bawa terus,” ungkapnya. *ind
1
Komentar