Wartawan Tiongkok Pantau Pemasangan Pipa di Desa Sukadana
AMLAPURA, NusaBali
Wartawati asal Tiongkok, Ye Lu, memantau pemasangan jaringan pipa sepanjang 3.000 meter di Banjar Mekarsari, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (30/11).
Pengadaan pipa itu merupakan bantuan dari CSR Pemerintah Tiongkok sebesar Rp 106 juta. Jaringan pipa dipasang untuk memanfaatkan air yang ada di reservoar Banjar Bukit.
Perbekel Desa Sukadana, I Gede Suardana, langsung mengajak wartawati dari Tiongkok itu ke lokasi untuk memantau masyarakat yang memasang pipa. Pengerjaannya hampir rampung. Gede Suardana menyebutkan, Desa Sukadana mewilayahi 8 banjar. Dengan bantuan CSR dari Pemerintah Tiongkok maka warga Banjar Bukit dengan penduduk 1.278 jiwa dan Banjar Mekar Sari dengan penduduk 683 jiwa akan terlayani air bersih. Hanya krama di dua banjar yakni Banjar Nusu dan Banjar Kayuaya yang belum terlayani air bersih.
“Saya sangat menyukuri adanya bantuan dari Pemerintah Tiongkok sehingga pemasangan jaringan pipa dari Banjar Bukit menuju Banjar Mekar Sari terealisasi, sehingga mampu meminimalkan masyarakat yang kesulitan air,” ungkap Gede Suardana. Dengan adanya bantuan HID (hibah insentif desa) dari Kementerian PUPR, bantuan dari PUPR Provinsi Bali, dan Dana Alokasi Khusus di tahun 2021, Gede Suardana optimis pelayanan air bersih lebih optimal. Jika bantuan itu terealisasi tahun depan, maka seluruh banjar dinas di Desa Sukadana terlayani air bersih.
Dua reservoar milik Desa Sukadana yang dibangun di Banjar Bukit dan Banjar Kayuaya masing-masing kapasitas 750 meterkubik, airnya bisa dimanfaatkan optimal. Tahun depan tinggal menuntaskan jaringan air di Banjar Kayuaya dan Banjar Nusu. Selama musim panas, masyarakat yang belum terlayani air PAM Desa membeli air per mobil tangki isinya 5.000 liter dengan harga Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Gede Suardana berencana di tahun 2021 mengurangi beban masyarakat dalam hal pembelian air yang dikelola BUMDes. Air yang dikelola BUMDes dijual Rp 7.000 per meter kubik, jika pelanggannya terus bertambah maka harga jual rencana diturunkan jadi Rp 6.000 per meter kubik.
Wartawati Tiongkok, Ye Lu, melalui penerjemah mengapresiasi semangat juang warga di Desa Sukadana. Di tengah cuaca panas tidak ada sumber air, berjuang untuk mendapatkan air. Semangat gotong royongnya tinggi untuk mendapatkan air. Ye Lu memantau langsung pemasangan pipa yang pemasangan jaringan pipa 3.000 meter dikoordinasikan I Made Gelgel. Ye Lu mengapresiasi Pemerintah Desa Sukadana yang mampu mengoptimalkan bantuan Rp 106 juta untuk pengadaan sarana air bersih. *k16
Perbekel Desa Sukadana, I Gede Suardana, langsung mengajak wartawati dari Tiongkok itu ke lokasi untuk memantau masyarakat yang memasang pipa. Pengerjaannya hampir rampung. Gede Suardana menyebutkan, Desa Sukadana mewilayahi 8 banjar. Dengan bantuan CSR dari Pemerintah Tiongkok maka warga Banjar Bukit dengan penduduk 1.278 jiwa dan Banjar Mekar Sari dengan penduduk 683 jiwa akan terlayani air bersih. Hanya krama di dua banjar yakni Banjar Nusu dan Banjar Kayuaya yang belum terlayani air bersih.
“Saya sangat menyukuri adanya bantuan dari Pemerintah Tiongkok sehingga pemasangan jaringan pipa dari Banjar Bukit menuju Banjar Mekar Sari terealisasi, sehingga mampu meminimalkan masyarakat yang kesulitan air,” ungkap Gede Suardana. Dengan adanya bantuan HID (hibah insentif desa) dari Kementerian PUPR, bantuan dari PUPR Provinsi Bali, dan Dana Alokasi Khusus di tahun 2021, Gede Suardana optimis pelayanan air bersih lebih optimal. Jika bantuan itu terealisasi tahun depan, maka seluruh banjar dinas di Desa Sukadana terlayani air bersih.
Dua reservoar milik Desa Sukadana yang dibangun di Banjar Bukit dan Banjar Kayuaya masing-masing kapasitas 750 meterkubik, airnya bisa dimanfaatkan optimal. Tahun depan tinggal menuntaskan jaringan air di Banjar Kayuaya dan Banjar Nusu. Selama musim panas, masyarakat yang belum terlayani air PAM Desa membeli air per mobil tangki isinya 5.000 liter dengan harga Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Gede Suardana berencana di tahun 2021 mengurangi beban masyarakat dalam hal pembelian air yang dikelola BUMDes. Air yang dikelola BUMDes dijual Rp 7.000 per meter kubik, jika pelanggannya terus bertambah maka harga jual rencana diturunkan jadi Rp 6.000 per meter kubik.
Wartawati Tiongkok, Ye Lu, melalui penerjemah mengapresiasi semangat juang warga di Desa Sukadana. Di tengah cuaca panas tidak ada sumber air, berjuang untuk mendapatkan air. Semangat gotong royongnya tinggi untuk mendapatkan air. Ye Lu memantau langsung pemasangan pipa yang pemasangan jaringan pipa 3.000 meter dikoordinasikan I Made Gelgel. Ye Lu mengapresiasi Pemerintah Desa Sukadana yang mampu mengoptimalkan bantuan Rp 106 juta untuk pengadaan sarana air bersih. *k16
1
Komentar