Gunung Semeru Erupsi, Pura Mandara Giri Aman
LUMAJANG, NusaBali
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur erupsi, Selasa (1/12) dini-hari sekitar pukul 03.10 WIB.
Meletusnya gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (Dpl) ini, menyebabkan hujan abu hingga ke kawasan Malang, Jawa Timur. Sementara, Pura Mandara Giri Semeru Agung di Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang tidak kena dampak Gunung Semeru meletus.
Erupsi Gunung Semeru kemarin menyemburkan awan panas yang meluncur sejauh 1,5 kilometer. Awan panas tersebut mengarah ke wilayah Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Selain awan panas, Gunung Semeru juga mengalami guguran lava.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menyebut tidak ada korban jiwa dalam letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," ujar Bupati yang akrab disapa Thoriq kepada detikcom, Selasa kemarin.
Namun, 10 alat berat dan sejumlah ternak warga tertimbun material vulkanik Gunung Semeru. Hingga kemarin sore, alat berat tersebut belum bisa dievakuasi. Alat berat tersebut tertimbun di lokasi tambang pasir kawasan Sungai Curah Koboan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
Terungkap, ketinggian material vulkanik yang menimbun alat berat tersebut ada mencapai sekitar 10 meter. Material vulkanik itu masih panas, sehingga kendaraan belum bisa dievakuasi. "Alat berat saya ada 5 yakni eskavator 3, loader 2, dan bus 1. Sedangkan punya Asmad ada 5 dan dua unit truk tertimbun," cerita Herman Jailani, pemilik armada di lokasi tambang tersebut.
Warga di sekitar kaki Gunung Semeru sebagian besar sudah mengungsu. Warga setempat sudah menyaksikan terjadinya hujan abu, sejak Senin (30/11) malam. Selasa dinihari pukul 01.00 WIB, aktivtas vulkanik Gunung Semeru meningkat. Pukul 01.23 WIB, mulai ada guguran awan panas dan letupan dari kawah Gunung Semeru, lalu disusul munculnya awan panas.
Tiga kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur juga dihujani abu vulkanik Gunung Semeru. Tiga kecamatan tersebut berada di sisi barat Gunung Semeru. Menurut Sekretaris BPBD Malang, Bagyo Setiyono, tiga wilayah yang mengalami hujan abu masing-masing Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, dan Kecamatan Wajak.
"Wilayah Malang hanya kena guyuran abu saja. Wilayah tiga kecamatan itu masih biasa-biasa saja. Hanya sempat diguyur hujan abu. Kita sudah siapkan Posko," ungkap Bagyo Setiyono.
Sementara itu, Pura Mandara Giri Semeru Agung di Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang tidak terkena imbas erupsi Gunung Semeru. "Pura Mandala Giri aman, tidak kena imbas erupsi Gunung Semeru. Untuk itu, umat Hindu di sini juga tidak ada yang terdapak erupsi," ungkap Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Eddy Sumianto, saat dihubungi NusaBali per telepon, Selasa malam.
Menurut Eddy Sumianto, Pura Mandara Giri tidak terkena imbas lantaran jaraknya cukup jauh yakni sekitar 40 kilometer dari Gunung Semeru. Eddy Sumianto mengatakan, selain Pura Mandara Giri, ada pula Pura Tatwa Widi di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Pura ini lokasinya berjarak sekitar 15 kilome-ter dari Gunung Semeru. Umat Hindu di di kawasan ini sebanyak 75 kepala keluarga (KK), sebagian besar asal Jawa.
Sedangkan umat Hindu di sekitar Pura Mandara Giri, mencapai 33 KK, juga asal Jawa. Mereka semua dalam kondisi aman. "Berdasarkan laporan dari PHDI Kecamatan Pronojiwo, Pura Tatwa Widi dan umat Hindu di sana juga aman," papar Eddy.
Meski demikian, PHDI Lumajang berencana akan turun ke Pura Widi Tatwa di Kecamatan Pronojiwo untuk mengecek langsung kondisi pura dan umat sedharma, sekaligus ingin mengetahui bantuan apa yang tepat diberikan kepada korban erupsi Gunung Semeru.
“Kami PHDI Lumajang rencananya akan terjun ke Kecamatan Pronojiwo besok (hari ini). Setelah dari sana, baru kami tentukan apakah perlu melakukan penggalangan bantuan atau tidak. Jika perlu, nantinya bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh para korban bencana erupsi Gunung Semeru," katanya. *k22
Erupsi Gunung Semeru kemarin menyemburkan awan panas yang meluncur sejauh 1,5 kilometer. Awan panas tersebut mengarah ke wilayah Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Selain awan panas, Gunung Semeru juga mengalami guguran lava.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menyebut tidak ada korban jiwa dalam letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," ujar Bupati yang akrab disapa Thoriq kepada detikcom, Selasa kemarin.
Namun, 10 alat berat dan sejumlah ternak warga tertimbun material vulkanik Gunung Semeru. Hingga kemarin sore, alat berat tersebut belum bisa dievakuasi. Alat berat tersebut tertimbun di lokasi tambang pasir kawasan Sungai Curah Koboan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
Terungkap, ketinggian material vulkanik yang menimbun alat berat tersebut ada mencapai sekitar 10 meter. Material vulkanik itu masih panas, sehingga kendaraan belum bisa dievakuasi. "Alat berat saya ada 5 yakni eskavator 3, loader 2, dan bus 1. Sedangkan punya Asmad ada 5 dan dua unit truk tertimbun," cerita Herman Jailani, pemilik armada di lokasi tambang tersebut.
Warga di sekitar kaki Gunung Semeru sebagian besar sudah mengungsu. Warga setempat sudah menyaksikan terjadinya hujan abu, sejak Senin (30/11) malam. Selasa dinihari pukul 01.00 WIB, aktivtas vulkanik Gunung Semeru meningkat. Pukul 01.23 WIB, mulai ada guguran awan panas dan letupan dari kawah Gunung Semeru, lalu disusul munculnya awan panas.
Tiga kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur juga dihujani abu vulkanik Gunung Semeru. Tiga kecamatan tersebut berada di sisi barat Gunung Semeru. Menurut Sekretaris BPBD Malang, Bagyo Setiyono, tiga wilayah yang mengalami hujan abu masing-masing Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, dan Kecamatan Wajak.
"Wilayah Malang hanya kena guyuran abu saja. Wilayah tiga kecamatan itu masih biasa-biasa saja. Hanya sempat diguyur hujan abu. Kita sudah siapkan Posko," ungkap Bagyo Setiyono.
Sementara itu, Pura Mandara Giri Semeru Agung di Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang tidak terkena imbas erupsi Gunung Semeru. "Pura Mandala Giri aman, tidak kena imbas erupsi Gunung Semeru. Untuk itu, umat Hindu di sini juga tidak ada yang terdapak erupsi," ungkap Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Eddy Sumianto, saat dihubungi NusaBali per telepon, Selasa malam.
Menurut Eddy Sumianto, Pura Mandara Giri tidak terkena imbas lantaran jaraknya cukup jauh yakni sekitar 40 kilometer dari Gunung Semeru. Eddy Sumianto mengatakan, selain Pura Mandara Giri, ada pula Pura Tatwa Widi di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Pura ini lokasinya berjarak sekitar 15 kilome-ter dari Gunung Semeru. Umat Hindu di di kawasan ini sebanyak 75 kepala keluarga (KK), sebagian besar asal Jawa.
Sedangkan umat Hindu di sekitar Pura Mandara Giri, mencapai 33 KK, juga asal Jawa. Mereka semua dalam kondisi aman. "Berdasarkan laporan dari PHDI Kecamatan Pronojiwo, Pura Tatwa Widi dan umat Hindu di sana juga aman," papar Eddy.
Meski demikian, PHDI Lumajang berencana akan turun ke Pura Widi Tatwa di Kecamatan Pronojiwo untuk mengecek langsung kondisi pura dan umat sedharma, sekaligus ingin mengetahui bantuan apa yang tepat diberikan kepada korban erupsi Gunung Semeru.
“Kami PHDI Lumajang rencananya akan terjun ke Kecamatan Pronojiwo besok (hari ini). Setelah dari sana, baru kami tentukan apakah perlu melakukan penggalangan bantuan atau tidak. Jika perlu, nantinya bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh para korban bencana erupsi Gunung Semeru," katanya. *k22
1
Komentar