Basarnas Gelar Latihan Gunakan Jet Ski
Antisipasi Kunjungan Wisatawan Jelang Liburan Akhir Tahun
MANGUPURA, NusaBali
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar bersama Balawista Badung menggelar latihan penyelamatan wisatawan tenggelam saat berwisata di objek wisata Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung pada Rabu (2/12) siang.
Dalam latihan itu, petugas gabungan melakukan penyelamatan menggunakan jet ski dan mengevakuasi korban untuk mendapatkan penanganan medis.
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, menerangkan latihan penyelamatan terhadap wisatawan yang tenggelam ini bagian dari upaya untuk mengasah kemampuan petugas Basarnas maupun petugas Balawista yang sehari-hari berhadapan langsung dengan situasi penyelamatan. Sehingga, para petugas tersebut sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam proses penyelamatan hingga evakuasi wisatawan yang tenggelam. “Bali ini terkenal dengan obyek wisata pantai. Banyak wisatawan datang ke Bali menikmati keindahan pantai atau pun melakukan aktivitas mandi, main surfing di pantai. Seiring dengan kondisi itu, tentu ada risiko di sana. Nah, karena kami yang berada paling depan dalam pencarian dan pertolongan, kami harus selalu siap dan sigap dalam memberikan pertolongan kalau suatu hal terjadi di lapangan,” tutur Darmada, Rabu siang kemarin.
Mengingat kondisi itu, lanjut Darmada, sangat perlu bagi petugas Basarnas untuk meningkatkan skill dalam penyelamatan orang tenggelam saat bermain di pantai. Salah satu upaya penyelamatan yang paling cepat dilakukan saat kondisi genting itu yakni menggunakan jet ski. Sehingga, pihaknya meningkatkan skill para petugas Basarnas dan Balawista. Dia berharap, dengan mengasah kemampuan mereka, akan berdampak pula pada waktu penyelamatan yang cepat dan tepat sasaran. Sehingga nantinya wisatawan yang mengalami musibah bisa ditangani dengan cepat.
“Umumnya kejadian orang tenggelam posisinya tidak jauh dari bibir pantai. Sehingga sangat efektif kalau penyelamatan menggunakan jet ski. Makanya kami latih petugas ini untuk memberikan penanganan terbaik,” urai Darmada.
Dalam pelatihan itu, Basarnas Denpasar menggandeng berbagai pihak termasuk sejumlah instruktur jet ski untuk memberikan arahan kepada 25 orang peserta latihan. Dalam prakteknya, pihak Basarnas mengerahkan 5 unit jet ski di Pantai Kuta.
Darmada berharap, para peserta mengikuti setiap tahap pelatihan dengan baik dan mematuhi instruksi dari para pengajar. Pun di masa pandemi, ketaatan protokol kesehatan Covid-19 juga harus diperhatikan agar kondisi tubuh tetap sehat selama mengikuti kegiatan. “Ilmu yang nantinya diperoleh bisa ditularkan kepada personel dan rescuer lainnya. Sehingga pada saat operasi SAR bisa betul-betul dipraktekkan,” tandas Darmada, seraya mengatakan kegiatan melibatkan 6 orang instruktur dari Balawista Pantai Kuta dan 5 orang lainnya dari tenaga kediklatan Balai Diklat Basarnas.
Masih menurut Darmada, latihan ini juga sangat baik dilakukan secara berkesinambungan ke depannya. Pasalnya, dari data yang dimiliki Basarnas, hingga awal Desember 2020 ini, banyak kejadian atau operasi SAR yang berkaitan dengan orang terseret arus, tenggelam, dan nelayan hilang. Pun saat ini juga menjelang liburan akhir tahun, bukan tidak mungkin banyak wisatawan yang datang berlibur ke Bali.
“Sehingga kita memiliki kesiapan dalam mengantisipasi berbagai situasi di lapangan, termasuk yang tenggelam atau tergulung ombak. Personel kita harus selalu siap melakukan penyelamatan dan pertolongan,” tegas Darmada. *dar
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada, menerangkan latihan penyelamatan terhadap wisatawan yang tenggelam ini bagian dari upaya untuk mengasah kemampuan petugas Basarnas maupun petugas Balawista yang sehari-hari berhadapan langsung dengan situasi penyelamatan. Sehingga, para petugas tersebut sudah memiliki kemampuan yang mumpuni dalam proses penyelamatan hingga evakuasi wisatawan yang tenggelam. “Bali ini terkenal dengan obyek wisata pantai. Banyak wisatawan datang ke Bali menikmati keindahan pantai atau pun melakukan aktivitas mandi, main surfing di pantai. Seiring dengan kondisi itu, tentu ada risiko di sana. Nah, karena kami yang berada paling depan dalam pencarian dan pertolongan, kami harus selalu siap dan sigap dalam memberikan pertolongan kalau suatu hal terjadi di lapangan,” tutur Darmada, Rabu siang kemarin.
Mengingat kondisi itu, lanjut Darmada, sangat perlu bagi petugas Basarnas untuk meningkatkan skill dalam penyelamatan orang tenggelam saat bermain di pantai. Salah satu upaya penyelamatan yang paling cepat dilakukan saat kondisi genting itu yakni menggunakan jet ski. Sehingga, pihaknya meningkatkan skill para petugas Basarnas dan Balawista. Dia berharap, dengan mengasah kemampuan mereka, akan berdampak pula pada waktu penyelamatan yang cepat dan tepat sasaran. Sehingga nantinya wisatawan yang mengalami musibah bisa ditangani dengan cepat.
“Umumnya kejadian orang tenggelam posisinya tidak jauh dari bibir pantai. Sehingga sangat efektif kalau penyelamatan menggunakan jet ski. Makanya kami latih petugas ini untuk memberikan penanganan terbaik,” urai Darmada.
Dalam pelatihan itu, Basarnas Denpasar menggandeng berbagai pihak termasuk sejumlah instruktur jet ski untuk memberikan arahan kepada 25 orang peserta latihan. Dalam prakteknya, pihak Basarnas mengerahkan 5 unit jet ski di Pantai Kuta.
Darmada berharap, para peserta mengikuti setiap tahap pelatihan dengan baik dan mematuhi instruksi dari para pengajar. Pun di masa pandemi, ketaatan protokol kesehatan Covid-19 juga harus diperhatikan agar kondisi tubuh tetap sehat selama mengikuti kegiatan. “Ilmu yang nantinya diperoleh bisa ditularkan kepada personel dan rescuer lainnya. Sehingga pada saat operasi SAR bisa betul-betul dipraktekkan,” tandas Darmada, seraya mengatakan kegiatan melibatkan 6 orang instruktur dari Balawista Pantai Kuta dan 5 orang lainnya dari tenaga kediklatan Balai Diklat Basarnas.
Masih menurut Darmada, latihan ini juga sangat baik dilakukan secara berkesinambungan ke depannya. Pasalnya, dari data yang dimiliki Basarnas, hingga awal Desember 2020 ini, banyak kejadian atau operasi SAR yang berkaitan dengan orang terseret arus, tenggelam, dan nelayan hilang. Pun saat ini juga menjelang liburan akhir tahun, bukan tidak mungkin banyak wisatawan yang datang berlibur ke Bali.
“Sehingga kita memiliki kesiapan dalam mengantisipasi berbagai situasi di lapangan, termasuk yang tenggelam atau tergulung ombak. Personel kita harus selalu siap melakukan penyelamatan dan pertolongan,” tegas Darmada. *dar
1
Komentar