Kereta Kuda akan Ramaikan Heritage City
Bakal Terintegrasi dengan Dokar dan Trans Metro Dewata
Wisatawan yang naik bus menuju kawasan Jalan Gajah Mada selain berbelanja juga bisa menikmati keliling kota menggunakan kereta kuda.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar merancang penambahan moda transportasi penunjang City Tour Kota Denpasar. Moda transportasi tersebut merupakan kendaraan tradisional, yakni dua kereta kuda. Kereta kuda tersebut akan berfungsi sama dengan dokar gratis yang diberdayakan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar. Bedanya kereta kuda ini memiliki 4 roda yang nantinya juga akan meramaikan kawasan Heritage City.
Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, saat dihubungi, Rabu (2/12) mengungkapkan pihaknya memang diminta untuk menambah moda transportasi tradisional penunjang kawasan wisata di Kota Denpasar khususnya heritage City oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra. Dengan keinginan Walikota adanya moda transportasi tradisional, Dishub berinisiatif untuk membuat kereta kuda dan disetujui Walikota Denpasar.
Dikatakan Sriawan, kereta kuda tersebut memiliki rute yang sama dengan dokar yang selama ini sudah beroperasi, yakni mengelilngi kawasan heritage city dari Jalan Merdeka mengelilingi Pura Jagathnata dan Rute Jalan Merdeka, Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran. “Ini kan memang ada permintaan dari Walikota, jadi kami realisasikan dengan membuat kereta kuda,” ungkapnya.
Sriawan mengatakan, kereta kuda ini perbedaannya memiliki 4 roda dengan tingkat keamanan yang sudah diujicoba. Selain itu, jumlah penumpang yang bisa naik sebanyak 4 orang dengan ditarik oleh satu kuda saja. Moda transportasi tradisional ini dibangkitkan sebagai daya tarik nantinya selain transportasi dokar.
Dishub menurut dia sudah memiliki rencana untuk memulai pengoperasian kereta kuda tersebut pada awal Januari 2020 mendatang. Namun yang perlu dilengkapi saat ini tinggal kuda yang masih akan dikoordinasikan dengan Persatuan Dokar Denpasar (Perdoden) untuk peminjaman kudanya. “Kita baru buat keretanya saja, kalau untuk kudanya kami masih akan komunikasi dengan Perdoden. Begitu juga masalah tarif kami masih diskusikan seperti apa yang akan dikenakan sekali naik kereta kuda,” jelasnya.
Dalam hal ini, Sriawan mengatakan kereta kuda ini bukan hanya terintegrasi dengan dokar lainnya, tetapi juga dengan Bus Trans Metro Dewata yang juga masuk dalam jalur Heritage City. Wisatawan yang naik bus menuju kawasan Jalan Gajah Mada selain berbelanja juga nantinya bisa menikmati keliling menggunakan kereta kuda.
Begitu juga pesepeda juga melalui jalur tersebut, jadi nantinya diharapkan dengan banyak jenis moda transportasi ini bisa menghiasi dan membuat hidup suasana Heritage City. “Ini akan terintegrasi baik jalur sepeda, Bus Trans Metro Dewata, dan dokar bisa menghidupkan suasana kawasan Heritage City. Walikota Denpasar berencana mengubah kawasan Jalan Gajah Mada jadi pusat kuliner,” tandasnya. *mis
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar merancang penambahan moda transportasi penunjang City Tour Kota Denpasar. Moda transportasi tersebut merupakan kendaraan tradisional, yakni dua kereta kuda. Kereta kuda tersebut akan berfungsi sama dengan dokar gratis yang diberdayakan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar. Bedanya kereta kuda ini memiliki 4 roda yang nantinya juga akan meramaikan kawasan Heritage City.
Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, saat dihubungi, Rabu (2/12) mengungkapkan pihaknya memang diminta untuk menambah moda transportasi tradisional penunjang kawasan wisata di Kota Denpasar khususnya heritage City oleh Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra. Dengan keinginan Walikota adanya moda transportasi tradisional, Dishub berinisiatif untuk membuat kereta kuda dan disetujui Walikota Denpasar.
Dikatakan Sriawan, kereta kuda tersebut memiliki rute yang sama dengan dokar yang selama ini sudah beroperasi, yakni mengelilngi kawasan heritage city dari Jalan Merdeka mengelilingi Pura Jagathnata dan Rute Jalan Merdeka, Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran. “Ini kan memang ada permintaan dari Walikota, jadi kami realisasikan dengan membuat kereta kuda,” ungkapnya.
Sriawan mengatakan, kereta kuda ini perbedaannya memiliki 4 roda dengan tingkat keamanan yang sudah diujicoba. Selain itu, jumlah penumpang yang bisa naik sebanyak 4 orang dengan ditarik oleh satu kuda saja. Moda transportasi tradisional ini dibangkitkan sebagai daya tarik nantinya selain transportasi dokar.
Dishub menurut dia sudah memiliki rencana untuk memulai pengoperasian kereta kuda tersebut pada awal Januari 2020 mendatang. Namun yang perlu dilengkapi saat ini tinggal kuda yang masih akan dikoordinasikan dengan Persatuan Dokar Denpasar (Perdoden) untuk peminjaman kudanya. “Kita baru buat keretanya saja, kalau untuk kudanya kami masih akan komunikasi dengan Perdoden. Begitu juga masalah tarif kami masih diskusikan seperti apa yang akan dikenakan sekali naik kereta kuda,” jelasnya.
Dalam hal ini, Sriawan mengatakan kereta kuda ini bukan hanya terintegrasi dengan dokar lainnya, tetapi juga dengan Bus Trans Metro Dewata yang juga masuk dalam jalur Heritage City. Wisatawan yang naik bus menuju kawasan Jalan Gajah Mada selain berbelanja juga nantinya bisa menikmati keliling menggunakan kereta kuda.
Begitu juga pesepeda juga melalui jalur tersebut, jadi nantinya diharapkan dengan banyak jenis moda transportasi ini bisa menghiasi dan membuat hidup suasana Heritage City. “Ini akan terintegrasi baik jalur sepeda, Bus Trans Metro Dewata, dan dokar bisa menghidupkan suasana kawasan Heritage City. Walikota Denpasar berencana mengubah kawasan Jalan Gajah Mada jadi pusat kuliner,” tandasnya. *mis
1
Komentar