BPC PHRI Kabupaten Jembrana Periode 2020–2025 Resmi Dilantik
NEGARA, NusaBali
Wakil Gubernur Bali yang juga Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, disaksikan Bupati Jembrana I Putu Artha, melantik pengurus Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI Kabupaten Jembrana periode 2020-2025.
Pelantikan dilaksanakan di Hotel Kelapa Retreat, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Rabu (2/12), dihadiri Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, perwakilan Kapolres Jembrana, Asisten III Setda Jembrana I Ketut Kariadi Erawan, sejumlah kepala OPD Pemkab Jembrana, Camat Pekutatan I Wayan Yudana.
Cok Ace mengatakan, dengan dilantiknya pengurus BPC PHRI Jembrana periode 2020-2025, diharapkan dapat meningkatkan bidang ekonomi setempat. “Dengan meningkatnya bidang pariwisata, otomatis bidang ekonomi dalam sektor lain juga ikut meningkat. Dengan dilantiknya PHRI Jembrana saat ini, diharapkan mampu membawa peningkatan sektor ekonomi di tengah pandemi saat ini,” ujarnya.
Cok Ace mengemukakan, Kabupaten Jembrana mempunyai banyak unique tourism geology. Seperti sektor pertanian kakao dan pisang, serta perikanan. Potensi pertanian maupun perikanan untuk dijadikan pariwisata, bisa memberikan warna lain bagi Kabupaten Jembrana. “Jangan sia-siakan apa yang sudah ada. Semuanya harus dimaksimalkan,” ucapnya.
Ketua PHRI Jembrana I Gede Sukadana mengatakan, ada 27 orang pengurus baru BPC PHRI Jembrana yang dilantik. Dirinya berharap agar semua pengurus dapat bersinergi untuk memajukan perekonomian di Kabupaten Jembrana. “Saya berharap pengurus yang baru dilantik itu dapat saling bekerja sama dalam mengatasi segala permasalahan,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha mengucapkan selamat kepada ketua dan pengurus BPC PHRI Jembrana periode 2020-2025. Harapannya, BPC PHRI Jembrana memasarkan pariwisata, meningkatkan kualitas destinasi, edukasi kepariwisataan, serta penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability) pada destinasi wisata di Jembrana. “Dengan penerapan CHSE itu, tentu akan memberikan dampak positif terhadap pariwisata Jembrana dalam membangkitkan kepercayaan serta menghilangkan rasa takut wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Jembrana,” kata Bupati Artha.
Bupati Artha menambahkan, perubahan gaya hidup masyarakat saat ini, melalui tatanan kehidupan era baru harus tetap dijalankan. Pariwisata bangkit lagi dan kembali produktif dengan melaksanakan protokol kesehatan. “Dengan kerjasama dan sinergi yang baik ini, saya percaya pariwisata Jembrana dapat bangkit kembali. Wisatawan baik domestik maupun mancanegara tidak takut lagi dan merasa aman untuk berwisata ke Jembrana,” ucap Bupati Artha. *ode
Cok Ace mengatakan, dengan dilantiknya pengurus BPC PHRI Jembrana periode 2020-2025, diharapkan dapat meningkatkan bidang ekonomi setempat. “Dengan meningkatnya bidang pariwisata, otomatis bidang ekonomi dalam sektor lain juga ikut meningkat. Dengan dilantiknya PHRI Jembrana saat ini, diharapkan mampu membawa peningkatan sektor ekonomi di tengah pandemi saat ini,” ujarnya.
Cok Ace mengemukakan, Kabupaten Jembrana mempunyai banyak unique tourism geology. Seperti sektor pertanian kakao dan pisang, serta perikanan. Potensi pertanian maupun perikanan untuk dijadikan pariwisata, bisa memberikan warna lain bagi Kabupaten Jembrana. “Jangan sia-siakan apa yang sudah ada. Semuanya harus dimaksimalkan,” ucapnya.
Ketua PHRI Jembrana I Gede Sukadana mengatakan, ada 27 orang pengurus baru BPC PHRI Jembrana yang dilantik. Dirinya berharap agar semua pengurus dapat bersinergi untuk memajukan perekonomian di Kabupaten Jembrana. “Saya berharap pengurus yang baru dilantik itu dapat saling bekerja sama dalam mengatasi segala permasalahan,” ujarnya.
Sementara Bupati Artha mengucapkan selamat kepada ketua dan pengurus BPC PHRI Jembrana periode 2020-2025. Harapannya, BPC PHRI Jembrana memasarkan pariwisata, meningkatkan kualitas destinasi, edukasi kepariwisataan, serta penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability) pada destinasi wisata di Jembrana. “Dengan penerapan CHSE itu, tentu akan memberikan dampak positif terhadap pariwisata Jembrana dalam membangkitkan kepercayaan serta menghilangkan rasa takut wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Jembrana,” kata Bupati Artha.
Bupati Artha menambahkan, perubahan gaya hidup masyarakat saat ini, melalui tatanan kehidupan era baru harus tetap dijalankan. Pariwisata bangkit lagi dan kembali produktif dengan melaksanakan protokol kesehatan. “Dengan kerjasama dan sinergi yang baik ini, saya percaya pariwisata Jembrana dapat bangkit kembali. Wisatawan baik domestik maupun mancanegara tidak takut lagi dan merasa aman untuk berwisata ke Jembrana,” ucap Bupati Artha. *ode
Komentar