PUPR Bangli dan BPBD Beda Pendapat
Perbaikan Trotoar Jalan Lettu Lilla
BANGLI, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR) Bangli beda pendapat dengan BPPD Bangli terkait penanganan kerusakan trotoar dan badan jalan di Jalan Lettu Lilla, Kecamatan Bangli.
Menurut Kadis PUPR Bangli, Wayan Suastika, kerusakan akibat huhan deras. Drainase tersumbat sampah menyebabkan trotoar jebol. Kerusakannya cukup lama, namun tak kunjung diperbaiki.
Kadis PUPR Bangli, Wayan Suastika, mengaku tidak mengalokasikan anggaran perbaikan jalan jebol dan kerusakan trotoar di Jalan Lettu Lilla. Menurutnya, perbaikan trotoar lebih tepat dilakukan BPBD karena termasuk bencana. “Tentu yang lebih tepat mengusulkan anggaran untuk perbaikan adalah BPBD Bangli,” jelas Wayan Suastika, Minggu (29/11). Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Ketut Gede Wiradana mengatakan, trotor maupun jalan rusak masuk aset kabupaten sehingga perbaikan menjadi tanggung jawab daerah.
Pejabat asal Desa Tamanbali ini mencontohkan, perbaikan jembatan penghubung Desa Pinggan dengan Desa Siakin, Kecamatan Kintamani yang hancur akibat banjir bandang tahun 2017 lalu. “Akses jembatan sangat penting, maka kami mengajukan anggaran ke pusat dan baru tahun ini bisa dikerjakan dengan anggran Rp 3 miliar lebih,” jelas Gede Wiradana. *esa
Kadis PUPR Bangli, Wayan Suastika, mengaku tidak mengalokasikan anggaran perbaikan jalan jebol dan kerusakan trotoar di Jalan Lettu Lilla. Menurutnya, perbaikan trotoar lebih tepat dilakukan BPBD karena termasuk bencana. “Tentu yang lebih tepat mengusulkan anggaran untuk perbaikan adalah BPBD Bangli,” jelas Wayan Suastika, Minggu (29/11). Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Ketut Gede Wiradana mengatakan, trotor maupun jalan rusak masuk aset kabupaten sehingga perbaikan menjadi tanggung jawab daerah.
Pejabat asal Desa Tamanbali ini mencontohkan, perbaikan jembatan penghubung Desa Pinggan dengan Desa Siakin, Kecamatan Kintamani yang hancur akibat banjir bandang tahun 2017 lalu. “Akses jembatan sangat penting, maka kami mengajukan anggaran ke pusat dan baru tahun ini bisa dikerjakan dengan anggran Rp 3 miliar lebih,” jelas Gede Wiradana. *esa
Komentar