Gerindra Proses Wibawa Jadi PAW Martini di DPRD Klungkung
SEMARAPURA, NusaBali
Pasca Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini, meninggal dunia saat kunjungan kerja (Kunker) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/11) lalu, DPC Gerindra Klungkung kini mulai menggodok Pergantian Antar Waktu (PAW) Martini di DPRD Klungkung. Adapun kader yang dipastikan menggantikan posisi almarhum Martini, yakni I Made Wibawa.
New comer alias pendatang baru dari Dapil Dawan ini sekarang menjabat sebagai Ketua PAC Gerindra Dawan. Saat Pileg 2019 lalu dia berhasil meraih suara terbanyak ketiga di Dapil Dawan (new comer/perolehan 757 suara). Sementara peraih suara terbanyak pertama Gerindra dari Dapil Dawan adalah Anak Agung Sayang Suparta (incumbent/perolehan 2.151 suara) dan suara terbanyak kedua diraih Ni Nyoman Martini dengan 2.070 suara.
Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, mengaku sudah memproses PAW tersebut. "Sedang diproses," tegas Wayan Baru, Rabu (2/12). Selanjutnya sesuai prosedur, Wayan Baru akan mengajukan nama Made Wibawa ke DPP Partai Gerindra. Nanti DPP akan memberikan surat tugas ke DPD Gerindra Provinsi lalu diteruskan ke DPC. Nanti dari DPC ke DPRD Klungkung lanjut diserahkan ke Pemprov Bali. "Turun dari provinsi baru diserahkan ke KPU," ujarnya.
Made Wibawa merupakan warga Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Sehari-hari Wibawa bekerja sebagai pedagang kebutuhan sehari-hari bersama istri. Selain itu dia juga mengambil pekerjaan membuat perlengkapan upakara. "Saya siap jika itu tugas partai," ujar Wibawa.
Sebelum ikut tarung Pileg 2019, pria kelahiran 31 Desember 1969 ini, pernah menjadi Bendesa Adat Pundukdawa selama 10 tahun (2 periode). Kemudian, menjadi Kelian Banjar Dinas Pundukdawa. Akhirnya, Wibawa memutuskan mundur menjadi kelian dinas dan ikut tarung Pileg 2019 lewat Gerindra.
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Klungkung, Wayan Sudiarta, mengaku hingga saat ini belum ada surat dari partai terkait PAW pasca Nyoman Martini meninggal dunia. Menurutnya selama tidak ada pengganti, anggaran yang ditujukan untuk menggaji Nyoman Martini tidak akan dicairkan. "Meninggal sama sekali tidak dapat gaji," ujarnya.
Meski gaji yang telah dianggarkan tidak bisa terealisasi, Sudiarta tidak bisa mendesak Partai Gerindra untuk mencarikan penggantinya. "Sampai sekarang belum ada surat dari partai," katanya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini, ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 pagi.
Diduga kader senior Gerindra ini menghembuskan napas terakhirnya akibat serangan jantung. Martini berada di Bandung serangkaian mengikuti kegiatan kunjungan kerja (kunker) bersama anggota DPRD Klungkung lainnya. Sebelum berangkat ke Bandung semua anggota dewan yang ikut menjalani rapid test dan semua hasilnya non reaktif. *wan
Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, mengaku sudah memproses PAW tersebut. "Sedang diproses," tegas Wayan Baru, Rabu (2/12). Selanjutnya sesuai prosedur, Wayan Baru akan mengajukan nama Made Wibawa ke DPP Partai Gerindra. Nanti DPP akan memberikan surat tugas ke DPD Gerindra Provinsi lalu diteruskan ke DPC. Nanti dari DPC ke DPRD Klungkung lanjut diserahkan ke Pemprov Bali. "Turun dari provinsi baru diserahkan ke KPU," ujarnya.
Made Wibawa merupakan warga Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Sehari-hari Wibawa bekerja sebagai pedagang kebutuhan sehari-hari bersama istri. Selain itu dia juga mengambil pekerjaan membuat perlengkapan upakara. "Saya siap jika itu tugas partai," ujar Wibawa.
Sebelum ikut tarung Pileg 2019, pria kelahiran 31 Desember 1969 ini, pernah menjadi Bendesa Adat Pundukdawa selama 10 tahun (2 periode). Kemudian, menjadi Kelian Banjar Dinas Pundukdawa. Akhirnya, Wibawa memutuskan mundur menjadi kelian dinas dan ikut tarung Pileg 2019 lewat Gerindra.
Dikonfirmasi terpisah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Klungkung, Wayan Sudiarta, mengaku hingga saat ini belum ada surat dari partai terkait PAW pasca Nyoman Martini meninggal dunia. Menurutnya selama tidak ada pengganti, anggaran yang ditujukan untuk menggaji Nyoman Martini tidak akan dicairkan. "Meninggal sama sekali tidak dapat gaji," ujarnya.
Meski gaji yang telah dianggarkan tidak bisa terealisasi, Sudiarta tidak bisa mendesak Partai Gerindra untuk mencarikan penggantinya. "Sampai sekarang belum ada surat dari partai," katanya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, Ni Nyoman Martini, ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 pagi.
Diduga kader senior Gerindra ini menghembuskan napas terakhirnya akibat serangan jantung. Martini berada di Bandung serangkaian mengikuti kegiatan kunjungan kerja (kunker) bersama anggota DPRD Klungkung lainnya. Sebelum berangkat ke Bandung semua anggota dewan yang ikut menjalani rapid test dan semua hasilnya non reaktif. *wan
1
Komentar