Jaya-Wira vs Panji-Budi 'Panas' di Debat Pamungkas
DENPASAR, NusaBali
Pasangan I Komang Gede Sanjaya-I Made Edy Wirawan alias Jaya-Wira (Cabop-Cawabup Tabanan yang diusung PDIP-Gerindra) dan AA Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa alias Panji-Budi (diuung Golkar-NasDem-Demokrat), lakoni depat publik terakhir, Kamis (3/12) malam.
Dalam debat yang berlangsung panas tersebut, Jaya-Wira beberapa kali sebut jawaban Panji-Budi tidak nyambung. Debat pamungkas pasangan calon untuk Pilkada Tabanan 2020 yang digelar di studio Kompas TV, Jalan Prof Dr IB Mantra kawasan Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar semalam dipandu mantan Komisioner KPU Bali, I Ketut Udi Prayudi. Tampil sebagai panelis adalah Prof Dr Drs Nyoman Suarka (akademisi Unud), Dr AA Gde Oka Wisnumurti Murti (akademisi Unwar, Dr Ni Kadek Surpi Aryadharma (akademisi IHDN I Gusti Bagus Sugriwa), Apt Dr I Made Agus Gelgel Wirasuta Msi (akademisi Unud), dan Dr I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa MSi (akademisi Unud).
Debat diawali dengan sesi penyampaian visi misi. Dalam visi misinya, Jaya-Wira menyodorkan program unggulan di berbagai bidang: reformasi pelayanan publik, membangun hukum yang adil dalam pelayanan publik, pembangunan terintegrasi terpadu, tegak lurus. "Untuk pelayanan publik yang tertib dan berkualitas adalah dengan cara berinovasi, bekerja sama dengan DPRD, mengintegrasikan layanan publik yang satu jalur dari pusat, provinsi, hingga kabupaten," ujar IKG Sanjaya sedmbari memekikkan ‘Coblos Nomor 1 untuk Pilkada Tabanan 2020’.
Sedangkan Panji-Budi sodorkan visi misi membangun Tabanan berbasis budaya dan pertanian, mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan, keterbukaan pelayanan publik, membangun pertanian dengan mewujudkan kesejahteraan petani dan kelestarian subak, menciptakan pertanian yang berkualitas. Di bidang pendidikan, menyiapkan wajib pelajar 12 tahun dengan berbasis online. Juga menyi-apkan jaminan kesehatan untuk sulinggih dan aemangku.
Ketika disodori ‘program 100 hari’ dan koordinasi pemerintahan dari pusat dan daerah, Panji-Budi langsung menyentil banyaknya pengangguran di Tabanan, masalah infrastruktur jalan, dan petani terpinggirkan. Panji-Budi akan selesaikan masalah ini dalam 100 hari. "Kami akan mengacu dengan kebijakan provinsi ke kabupaten dan memberikan stimulus kepada masyarakat. Di tengah pandemi Covid-19, juga harus ada penanganan untuk masyarakat yang terdampak," ujar Cabup Gung Panji.
Mendapat kesempatan menanggapi, Cagup IKG Sanjaya membalikkan situasi. Dia menyodok Panji-Budi sembari menyebut jawabannya ngawur. "Jawaban Paslon Panji-Budi tidak nyambung. Kita di Tabanan untuk persoalan koordinasi pusat, provinsi, dan kabupaten, sudah kami atasi. Jawaban Paslon 2 (Panji-Budi) tidak cocok dan tidak tepat," tandas Sanjaya.
Gung Panji langsung menyambar bahwa untuk penanganan Covid-19, ada biaya tak terduga Rp 4 miliar. "Apakah sudah dirasakan masyarakat? Kenapa sebanyak itu belum dirasakan masyarakat?" tangkis Gung Panji.
Sanjaya pun menegaskan bahwa dalam pandemi Covid-19 saat ini, berbagai langkah sudah dilakukan. Termasuk masalah pelayanan publik. Sebagai pihak yang sudah pengalaman di pemerintah dalam pelayanan publik, Sanjaya kemarin benar-benar meladeni penuh Panji-Budi sendirian. Wakil Bupati Tabanan dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) ini membeber segala program Pemkab Tabanan, semua diukur dari indikator penilaian Ombudsman.
"Penilaian Ombudsman RI sebagai indikator dan membuktikan kami di pemerintahan sudah sesuai dengan sistem dan regulasi, sesuai juga dengan koridor. Tidak lagi ‘seandainya, rasanya, atau andaikan’. Jadi, jawaban Paslon Panji-Budi ngawur lagi," sodok politisi PDIP asal Banjar Dauhpala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.
Ketika mendapatkan pertanyaan tentang strategi peningkatan pendidikan dan SDM di tengah pandemi Covid-19, Panji-Budi mengatakan akan memastikan orangtua murid bebas biasa pendidikan, memberikan stimulus, dan pengajaran online hingga bantuan WiFi gratis. Namun, hal ini dimuntahkan oleh Jaya-Wira. "Itu baru akan. Kami sudah memasang internet di banjar-banjar, mengunjungi siswa ke rumah-rumah saat pandemi Covid-19. Bukan, baru akan dan akan…," sergah Sanjaya yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan.
Gung Astika balik berkelit atas tudingan Sanjaya. "Kan pertanyaan adalah jika Anda dipercaya sebagai bupati dan wakil bupati? Jadi, jawabannya ya jelas akan. Faktanya kan orangtua murid masih kesulitan memenuhi kuota internet," dalihnya.
Masih dalam sesi menjawab pertanyaan yang disodorkan panelis, suasana debat semakin alot. Ketika ditanya soal pelayanan kesehatan saat pandemi, Jaya-Wira menegaskan pelayanan maksimal dengan menyiapkan 58 ruangan, 90 kamar isolasi dari hotel, rumah sakit rujukan secara online, offline. Secara offline, ada Puskesmas yang siap melayani di Tabanan. "Lansia di Tabanan bahkan diantar dan dida-mpingi ketika sakit. Termasuk tahun 2021 nanti, vaksinasi Covid-19 sudah siap di Tabanan," tegas Sanjaya.
Sebaliknya, Gung Panji menyerang dengan menyebut kasus Covid-19 meningkat di Tabanan. "Dalam hal ini, ada informasi anggaran minus di rumah sakit. Hemat saya, anggaran dipakai dengan sebaik-baiknya. Karena sekarang masyarakat masih sulit dapat layanan. Ke depan, layanan ini yang harus diperbaiki," kata Gung Panji.
Sanjaya sendiri membantah iso defisit anggaran rumah sakit ini. "Kita sebut itu informasi tidak benar. Justru pelayanan RSUD Tabanan banyak dapat apresiasi dari masyarakat. Kasihan tim medis dikatakan tidak memberikan layanan. Mudah-mudahan, tim medis mendukung Jaya-Wira di Pilkada," serang balik Sanjaya.
Menjawab pertanyaan apa strategi dalam memajukan kebudayaan, Panji-Budi menegaskan langkah untuk mereposisi ekonomi ke ekonomi kreatif berbasis budaya, membangun UMKM berbasis budaya berfkolaborasi dengan potensi pertanian. Sanjaya pun menanggapi bahwa pihaknya di pemerintahan telah melakukan langkah bidang pemajuan kebudayaan, melalui regulasi UU Nomor 17 Tahun 2005 tentang Pemajuan Kebudayaan. "Gedung kesenian kami sudah revitalisasi lebih asri. Itu persis di depan rumah Pak Panji Astika. Nikmati itu sekarang, karena sudah kami benahi, kami juga telah mewadahi kegiatan kesenian. Jadi, kami sudah berbuat banyak," beber Sanjaya.
Saat sesi debat eksploratif (saling lempar pertanyaan), Panji-Budi menyerang masalah APBD Tabanan yang ditolak Fraksi Golkar dan Fraksi Nasional Demokrat (NasDem-Demokrat). Panji-Budi juga memasalahkan jalan rusak di Tabanan.
Atas sindiran ini, Sanjaya mengatakan semua jalan sudah diperbaiki. Soal masalah PAD kecil, Tabanan kini mendapatkan dana dari pusat sebagai sebuah regulasi dalam sistem tata pemerintahan. "Masalah penolakan APBD sah-sah saja. Tapi, APBD Tabanan sudah disahkan. PAD kecil nggak masalah, karena kita mendapatkan dana perimbangan juga dari pusat. Kami di Tabanan jelas ikan lele ikan mujair Tidak bertele-tele dan langsung cair," sergah Sanjaya.
Saat sesi closing statement, Jaya-Wira meminta masyarakat selalu taat dengan protokol kesehatan ketika datang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nanti. "Hadir ke TPS, karena suara Anda menentukan Tabanan. Jaya-Wira pemerintahan satu jalur dari pusat, provinsi, kabupaten menuju ‘Tabanan Era Baru’. Membangun Tabanan di segala sektor, Tabanan yang madani dengan peradaban tinggi. Ke Tabanan beli es puter, jangan lupa beli es batu. Coblos Nomor 1," pekik Jaya-Wira.
"Ikan lele dicaplok buaya, jangan bertele-tele coblos nomor 2. Dalam Pilkada, calon yang berpengalaman gagal jangan sampai terpilih melanjutkan kegagalan. Infrastruktur amburadul, banyak janji tak terpenuhi. Kalau Panji-Budi terpilih, kami akan selesaikan dengan tuntas. Coblos Nomor 2," ujar Panji-Budi dalam closing statement-nya. *nat
Komentar