Penyeberangan Banyuwangi-Lombok Dibuka
Resmi Mulai 10 Desember
BANYUWANGI, NusaBali
Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, akhirnya menjadi dermaga yang akan melayani penyebrangan dari Pulau Jawa ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diperkirakan, penyeberangan tersebut akan dibuka, Kamis (10/12). Pembukaan penyeberangan Pelabuhan ASDP Ketapang - Pelabuhan ASDP Padang Bay Lembar menyusul dikeluarkan SK Menhub No 308 tahun 2020. Sementara harga tiket terpadu menunggu izin tertulis dari Dinas Perhubungan Provinsi Jatim terkait penggunaan dermaga.
Koordinator Pengawas Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Korsatpel Ketapang, Rocky Surentu mengatakan SK tersebut keluar setelah memastikan semua syarat untuk penyeberangan Ketapang-Lembar dinyatakan sesuai. Termasuk angkutan yang digunakan untuk menyeberang.
"Rapat persiapan baru selesai pada Rabu (2/12) sore kemarin. Rencananya Minggu (6/12) uji coba dimulai tapi dari Padang Bay Lembar," kata Rocky dilansir detikcom, Minggu (6/12).
Rocky menambahkan, uji coba dari Ketapang akan dimulai pada Selasa (8/12) pekan depan. Lalu launching resmi akan digelar pada Kamis (10/12). Untuk mengawali, pihak penyeberangan menurutnya sudah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
"Jadi mungkin, di tahap awal sudah ada kendaraan logistik yang akan mengisi penyeberangan perdana dari Ketapang menuju Lembar," tambahnya.
Dalam penyeberangan dari Ketapang menuju Lembar, ada tujuh Kapal yang akan beroperasi. Lima kapal berasal dari Padang Bay, dan dua kapal dari Ketapang. Untuk kapal yang berasal dari Ketapang adalah kapal Jambo X dan Liputan XII yang dikelola PT Duta Bahari Menara Line dan PT Segara Luas Sukses Abadi.
"Mungkin setelah ini ASDP akan melakukan sosialisasi. Dibanding kapal dari Tanjungwangi, kapal dari Ketapang ini akan lebih tepat waktu karena mengacu pada jadwal. Karena pelabuhan Lembar sudah ada slotnya," tegasnya.
Sementara itu, GM PT ASDP Ketapang, Fahmi Alweni mengatakan jika saat ini surat penetapan jalur dari Dirjen Perhubungan Darat sudah diterimanya. Sehingga dalam waktu dekat, pelayaran perdana dari Ketapang menuju Lembar bisa terealisasi.
"Semula dijadwalkan pada 10 Desember. Tapi kita belum pastikan karena masih menghitung harga tiket terpadu,"ujar mantan GM ASDP Merak Bakaheuni itu.
Fahmi juga mengatakan, selain harga tiket terpadu, pihaknya masih menunggu izin tertulis dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait penggunaan dermaga. Izin memang sudah diberikan namun masih secara lisan.
Fahmi menjelaskan, secara umum hanya dua hal itu saja yang masih ditunggunya sebelum memastikan saat pelayaran perdana. Karena baik izin operasi maupun besaran tarif sudah turun dari pusat. Tinggal menyesuaikan dengan tarif pelabuhan dan tarif asuransi sehingga bisa dirilis harga dengan angka tarif terpadu.
"Kalau tarif terpadu keluar, kita tinggal jalan. Saya belum sebutkan harganya tapi yang jelas lebih murah dari Tanjungwangi. Kapal akan beroperasi selama 24 jam, jadi penumpang setiap harinya akan mendapatkan layanan kapal Ketapang-Lembar,"pungkasnya. *
Koordinator Pengawas Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Korsatpel Ketapang, Rocky Surentu mengatakan SK tersebut keluar setelah memastikan semua syarat untuk penyeberangan Ketapang-Lembar dinyatakan sesuai. Termasuk angkutan yang digunakan untuk menyeberang.
"Rapat persiapan baru selesai pada Rabu (2/12) sore kemarin. Rencananya Minggu (6/12) uji coba dimulai tapi dari Padang Bay Lembar," kata Rocky dilansir detikcom, Minggu (6/12).
Rocky menambahkan, uji coba dari Ketapang akan dimulai pada Selasa (8/12) pekan depan. Lalu launching resmi akan digelar pada Kamis (10/12). Untuk mengawali, pihak penyeberangan menurutnya sudah bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
"Jadi mungkin, di tahap awal sudah ada kendaraan logistik yang akan mengisi penyeberangan perdana dari Ketapang menuju Lembar," tambahnya.
Dalam penyeberangan dari Ketapang menuju Lembar, ada tujuh Kapal yang akan beroperasi. Lima kapal berasal dari Padang Bay, dan dua kapal dari Ketapang. Untuk kapal yang berasal dari Ketapang adalah kapal Jambo X dan Liputan XII yang dikelola PT Duta Bahari Menara Line dan PT Segara Luas Sukses Abadi.
"Mungkin setelah ini ASDP akan melakukan sosialisasi. Dibanding kapal dari Tanjungwangi, kapal dari Ketapang ini akan lebih tepat waktu karena mengacu pada jadwal. Karena pelabuhan Lembar sudah ada slotnya," tegasnya.
Sementara itu, GM PT ASDP Ketapang, Fahmi Alweni mengatakan jika saat ini surat penetapan jalur dari Dirjen Perhubungan Darat sudah diterimanya. Sehingga dalam waktu dekat, pelayaran perdana dari Ketapang menuju Lembar bisa terealisasi.
"Semula dijadwalkan pada 10 Desember. Tapi kita belum pastikan karena masih menghitung harga tiket terpadu,"ujar mantan GM ASDP Merak Bakaheuni itu.
Fahmi juga mengatakan, selain harga tiket terpadu, pihaknya masih menunggu izin tertulis dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait penggunaan dermaga. Izin memang sudah diberikan namun masih secara lisan.
Fahmi menjelaskan, secara umum hanya dua hal itu saja yang masih ditunggunya sebelum memastikan saat pelayaran perdana. Karena baik izin operasi maupun besaran tarif sudah turun dari pusat. Tinggal menyesuaikan dengan tarif pelabuhan dan tarif asuransi sehingga bisa dirilis harga dengan angka tarif terpadu.
"Kalau tarif terpadu keluar, kita tinggal jalan. Saya belum sebutkan harganya tapi yang jelas lebih murah dari Tanjungwangi. Kapal akan beroperasi selama 24 jam, jadi penumpang setiap harinya akan mendapatkan layanan kapal Ketapang-Lembar,"pungkasnya. *
Komentar