Atlet Binaraga Ikuti 'Penggemukan'
GIANYAR, NusaBali
Dua atlet Binaraga peraih tiket PON Papua XX/2021, M Zainudin di kelas 65 kg dan Erwin Adianto di kelas 85 kg + masih mengikuti tahap proses ‘penggemukan’.
Pembesaran masa otot itu akan dilakukan sampai Februari 2021. Dengan demikian, dua atlet binaraga tersebut akan tampak lebih gemuk dari berat idealnya.
M Zainudin yang turun di kelas 65 kg, namun untuk saat ini berat badan mencapai 80 kg. Program itu selalu dilakukan secara bertahap, sehingga dalam perjalannya nanti akan ada pengurangan berat badan. Begitu juga Erwin Adianto dikelas 85 kg +.
Hanya saja karena Erwin Adianto di kelas berat tidak perlu butuh pengurangan berat badan. Dan saat ini memang terlihat berlemak. Namun pada saat PON Papua bukan Oktober nanti, ototnya akan terlihat. Sehingga ada pengurangan karbohidrat.
"Kami akui atlet binaraga sekarang ini memang gemuk. Semua itu untuk mengejar size dan masa otot. Dimana- mana memang seperti itu programnya. Makan memang banyak dan berkarbohidrat. Mereka saat ini butuh kalori yang banyak, karena untuk power," ucap pelatih Kepala Binaraga Bali, I Wayan Bun Setiady, Senin (7/12).
Menurut Bun Setiady, pengaturan berat badan akan dilakukan secara bertahap. Nanti ada program menurunkan berat badan. "Kami akui
meningkatkan berat badan memang lebih gampang. Istilahnya sekarang itu masih program penggemukan. Atlet Binaraga saat masa persiapan memang tidak ada terlihat bagus," tutur Bun Setiady. Kenapa begitu, karena program di awal itu masih penambahan dan pembesaran masa otot. Semuanya diperbesar atau istilahnya masih dalam tahap Balking. Kemudian tahap kedua yakni cutting atau pemangkasan. Selanjutnya dekat PON baru masuk program finishing. Kata Bun Setiady asal Peliatan Ubud Gianyar itu, saat ini atletnya memang lebih condong mengangkat beban berat tapi dengan intensitas sedikit. Bisa pengulangan angkat beban hanya maksimal 6-8 kali. Kemudian mulai Februari nanti baru
pengulangan gerakan yang sama. Tetapi ada saat program cutting itu, beban yang diangkat dikurangi, hanya saja pengulangan gerakan yang ditambah. Program kedua ini beban dikurangi, tetapi intensitas justru diperbanyak. "Masuk tahap cutting atau pemangkasan berat badan, intensitas angkat beban dikurangi. Tapi pengulangannya lebih banyak. Pengulangan hal yang sama bisa sampai 30 kali. Kalau sebelumnya bebannya lebih berat, tapi kan intensitas pengulangan hanya maksimal 6-8 kali," tutur Bun Setiady. Dan pada saya ini makan karbohidrat juga mulai dikurangi. Hingga 3 bulan jelang PON akan ada banyak variasi latihan. Dan, berat badan atlet sudah menyesuaikan dengan kelas yang diikutinya. Istilahnya ini sudah masuk pengurangan air di dalam tubuh. Hingga yang terlihat semakin menonjol adalah masa ototnya. "Tahapan program kita harus detail dijalankan dengan baik. Itu semua untuk hasil yang maksimal. Karena kita ingin menunjukkan prestasi di PON Papua. Dan, kedua atlet kami memiliki peluang. Terlebih Erwin Adianto kini sudah sangat ketat persaingannya dengan atlet binaraga lainnya," kata Bun Setiady. *dek
M Zainudin yang turun di kelas 65 kg, namun untuk saat ini berat badan mencapai 80 kg. Program itu selalu dilakukan secara bertahap, sehingga dalam perjalannya nanti akan ada pengurangan berat badan. Begitu juga Erwin Adianto dikelas 85 kg +.
Hanya saja karena Erwin Adianto di kelas berat tidak perlu butuh pengurangan berat badan. Dan saat ini memang terlihat berlemak. Namun pada saat PON Papua bukan Oktober nanti, ototnya akan terlihat. Sehingga ada pengurangan karbohidrat.
"Kami akui atlet binaraga sekarang ini memang gemuk. Semua itu untuk mengejar size dan masa otot. Dimana- mana memang seperti itu programnya. Makan memang banyak dan berkarbohidrat. Mereka saat ini butuh kalori yang banyak, karena untuk power," ucap pelatih Kepala Binaraga Bali, I Wayan Bun Setiady, Senin (7/12).
Menurut Bun Setiady, pengaturan berat badan akan dilakukan secara bertahap. Nanti ada program menurunkan berat badan. "Kami akui
meningkatkan berat badan memang lebih gampang. Istilahnya sekarang itu masih program penggemukan. Atlet Binaraga saat masa persiapan memang tidak ada terlihat bagus," tutur Bun Setiady. Kenapa begitu, karena program di awal itu masih penambahan dan pembesaran masa otot. Semuanya diperbesar atau istilahnya masih dalam tahap Balking. Kemudian tahap kedua yakni cutting atau pemangkasan. Selanjutnya dekat PON baru masuk program finishing. Kata Bun Setiady asal Peliatan Ubud Gianyar itu, saat ini atletnya memang lebih condong mengangkat beban berat tapi dengan intensitas sedikit. Bisa pengulangan angkat beban hanya maksimal 6-8 kali. Kemudian mulai Februari nanti baru
pengulangan gerakan yang sama. Tetapi ada saat program cutting itu, beban yang diangkat dikurangi, hanya saja pengulangan gerakan yang ditambah. Program kedua ini beban dikurangi, tetapi intensitas justru diperbanyak. "Masuk tahap cutting atau pemangkasan berat badan, intensitas angkat beban dikurangi. Tapi pengulangannya lebih banyak. Pengulangan hal yang sama bisa sampai 30 kali. Kalau sebelumnya bebannya lebih berat, tapi kan intensitas pengulangan hanya maksimal 6-8 kali," tutur Bun Setiady. Dan pada saya ini makan karbohidrat juga mulai dikurangi. Hingga 3 bulan jelang PON akan ada banyak variasi latihan. Dan, berat badan atlet sudah menyesuaikan dengan kelas yang diikutinya. Istilahnya ini sudah masuk pengurangan air di dalam tubuh. Hingga yang terlihat semakin menonjol adalah masa ototnya. "Tahapan program kita harus detail dijalankan dengan baik. Itu semua untuk hasil yang maksimal. Karena kita ingin menunjukkan prestasi di PON Papua. Dan, kedua atlet kami memiliki peluang. Terlebih Erwin Adianto kini sudah sangat ketat persaingannya dengan atlet binaraga lainnya," kata Bun Setiady. *dek
Komentar