Warisi Anugerah Batari Durga dari Sang Kakek Sejak Usia 15 Tahun
Selama 45 tahun kuasai ilmu Pangleakan suci anugerah Ida Batari Durga, Jro Mangku Gde Puspa baru dua kali pernah mempertontonkan atraksi ngeleak di depan masyarakat. Ketika ngelak, lidahnya menjulur sepanjang 20 cm
Kedua, Jro Mangku Puspa kembali ngeleak di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Saniscara Wage, Medangsia, Sabtu, 1 Oktober 2016 lalu, terkait rangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging di pura tempatnya ngayah sebagai pamangku tersebut. Aksi ngelak kala itu ditunton seribuan warga.
Ketika ngelak di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan malam itu, Jro Mangku Puspa mampu menjulurkan lidah hingga sepanjang 20 cm. “Itu kan baru menjulurkan lidah, nanti bisa berubah wujud dan melepas sukma (jiwa) dengan cara memperbanyak diri. Semuanya tergantung kehendak Ida Batari Durga yang saya sungsung (muliakan),” jelas Jro Mangku Puspa.
Tujuan aksi ngeleaknya itu, kata Jro Mangku Puspa, agar masyarakat tahu Leak itu seperti apa. “Berubah wujud tidak kenal waktu, bisa siang, bisa malam. Terpenting matur piuning dulu kepada Ida Batari Durga sebagai penguasa ilmu Pangleakan,” papar ayah 4 anak ini.
Jro Mangku Puspa memaparkan, anugerah ilmu Pangleakan yang disandangnya berbeda dengan ilmu Pangleakan hasil belajar dari lontar yang bisa berubah wujud sesuai tingkatan ilmu desti. Menurut Jro Mangku Puspa, kalau ilmu Pangleakan yang didapatkan hasil belajar berdasarkan lontar seperti Durga Bhairawi, Ratuning Kawisesan, dan Pedestian. Jro Mangku Puspa tidak mengenal ilmu Pangleakan dari beragam lontar itu.
“Saya hanya mengenal ilmu panugerahan yang bisa dipertontonkan dan bisa dibuktikan. Sekarang zaman globalisasi, bisa dibuktikan agar masyarakat tahu. Bukan maksud pamer, tapi ilmu ini hatus dipertontonkan di tempat yang benar atas restu Ida Batari Durga,” jelas Jro Mangku Puspa.
Sebelum berubah wujud saat ngeleak, harus melalui prosesi khusyuk. Kemasan banten digunakan untuk matur piuning. Sarana paling penting untuk menurunkan kekuatan gaib melalui kontak bathin adalah minyak candu. Makanya, sebelum melakukan atraksi ngelak, Jro Mangku Puspa bersemadi dulu untuk mohon panugerahan. Untuk mengabadikan ritual itu dengan perekaman video, pengikut Jro Mangku Puspa juga wajib mohon anugerah Ida Batari Durga, agar kegiatannya bisa direkam secara jelas.
Tanda-tanda anugerah masuk ke dalam tubuhnya, sebagaimana yang dipertontonkan Jro Mangku Puspa di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan, adalah lidahnya terlihat menjulur sepanjang 20 cm. Lidah menjulur dalam kondisi bawah sadar, disertai mengeluarkan suara bercampur napas tersengal-sengal. Saat lidahnya menjulur, Jro Mangku Puspa tidak melihat apa-apa, yang dilihatnya hanya kegelapan.
“Saya tidak tahu berapa lama lidah saya menjulur. Yang jelas, kalau Ida Batari Durga tidak lagi menghendaki, lidah saya otomatis kembali masuk ke dalam tenggorokan,” cerita tokoh spiritual berpostur tinggi besar ini. Lantas, Leak jenis apa dan tingkatan apa yang dikuasai Jro Mangku Puspa? Silakan ikuti di serial berikutnya. nantra
Ketika ngelak di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan malam itu, Jro Mangku Puspa mampu menjulurkan lidah hingga sepanjang 20 cm. “Itu kan baru menjulurkan lidah, nanti bisa berubah wujud dan melepas sukma (jiwa) dengan cara memperbanyak diri. Semuanya tergantung kehendak Ida Batari Durga yang saya sungsung (muliakan),” jelas Jro Mangku Puspa.
Tujuan aksi ngeleaknya itu, kata Jro Mangku Puspa, agar masyarakat tahu Leak itu seperti apa. “Berubah wujud tidak kenal waktu, bisa siang, bisa malam. Terpenting matur piuning dulu kepada Ida Batari Durga sebagai penguasa ilmu Pangleakan,” papar ayah 4 anak ini.
Jro Mangku Puspa memaparkan, anugerah ilmu Pangleakan yang disandangnya berbeda dengan ilmu Pangleakan hasil belajar dari lontar yang bisa berubah wujud sesuai tingkatan ilmu desti. Menurut Jro Mangku Puspa, kalau ilmu Pangleakan yang didapatkan hasil belajar berdasarkan lontar seperti Durga Bhairawi, Ratuning Kawisesan, dan Pedestian. Jro Mangku Puspa tidak mengenal ilmu Pangleakan dari beragam lontar itu.
“Saya hanya mengenal ilmu panugerahan yang bisa dipertontonkan dan bisa dibuktikan. Sekarang zaman globalisasi, bisa dibuktikan agar masyarakat tahu. Bukan maksud pamer, tapi ilmu ini hatus dipertontonkan di tempat yang benar atas restu Ida Batari Durga,” jelas Jro Mangku Puspa.
Sebelum berubah wujud saat ngeleak, harus melalui prosesi khusyuk. Kemasan banten digunakan untuk matur piuning. Sarana paling penting untuk menurunkan kekuatan gaib melalui kontak bathin adalah minyak candu. Makanya, sebelum melakukan atraksi ngelak, Jro Mangku Puspa bersemadi dulu untuk mohon panugerahan. Untuk mengabadikan ritual itu dengan perekaman video, pengikut Jro Mangku Puspa juga wajib mohon anugerah Ida Batari Durga, agar kegiatannya bisa direkam secara jelas.
Tanda-tanda anugerah masuk ke dalam tubuhnya, sebagaimana yang dipertontonkan Jro Mangku Puspa di Pura Dalem Desa Pakraman Nongan, adalah lidahnya terlihat menjulur sepanjang 20 cm. Lidah menjulur dalam kondisi bawah sadar, disertai mengeluarkan suara bercampur napas tersengal-sengal. Saat lidahnya menjulur, Jro Mangku Puspa tidak melihat apa-apa, yang dilihatnya hanya kegelapan.
“Saya tidak tahu berapa lama lidah saya menjulur. Yang jelas, kalau Ida Batari Durga tidak lagi menghendaki, lidah saya otomatis kembali masuk ke dalam tenggorokan,” cerita tokoh spiritual berpostur tinggi besar ini. Lantas, Leak jenis apa dan tingkatan apa yang dikuasai Jro Mangku Puspa? Silakan ikuti di serial berikutnya. nantra
Komentar