Januari 2021, Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan Bergilir
GIANYAR, NusaBali
Dinas Pendidikan (Disdik) Gianyar kini mempersiapkan sekolah untuk melaksanakan pembelajar tatap muka (PTM).
PTM akan dimulai Januari 2021, guna menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama 3 Menteri soal PTM.
Hanya saja, dalam situasi masih pandemi Covid-19, PTM akan diterapkan hanya 50 persen. Artinya, akan ada 50 persen siswa lainnya dalam satu kelas yang mengikuti berlajar kelas online. Pergiliran ini dilakukan agar sekolah tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes), terutama meminimalisir kerumunan. Aturan lain, siswa akan belajar tatap muka di sekolah tanpa jeda istirahat. Selama itu pula, kantin sekolah wajib tutup atau dilarang buka. Jika dirasa aman, maka tidak menutup kemungkinan PTM dilakukan oleh seluruh siswa.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdik Gianyar I Wayan Sadra, saat ditemui, Selasa (8/12). “Kami mengikuti SKB 3 Menteri yang mana proses pembelajaran diserahkan ke daerah. Karena yang mengatur dan mengetahui kondisi di lapangan adalah daerah masing-masing. Untuk di Gianyar sendiri itu juga jadi acuan pada surat edaran sekaligus sebagai pedoman,” jelasnya.
Pejabat eselon II satu-satunya asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini menyebutkan, PTM akan dilakukan mulai 1 Januari 2021. Kata Sadra, dari jumlah siswa yang ada tiap kelas, 50 persennya akan mengikuti PTM, dan 50 persen lagi belajar secara daring. Siswa dalam setiap kelas diroling setiap mata pelajaran untuk melaksanakan PTM. Guna menghindari kerumuman di sekolah selama belajar tersebut, Sadra menegaskan tidak ada jam istirahat dan tidak ada kantin sekolah buka.
“Tidak ada jam istrirahat, kantin harus tutup semua. Juknis yang ada di sekolah-sekolah agar diterapkan. Pembelajaran tatap muka ini akan dicoba selama dua bulan. Mudah-mudahan selama dua bulan itu nantinya tidak ada permasalahan, ujarnya.
Sadra memastikan, April 2021 langsung akan berlaku PTM penuh dengan penerapan prokes yang ketat. Sebelum proses PTM dilakukan, papar Sadra, Disdik telah menyebarkan blanko kepada orangtua siswa, untuk menanyakan kesiapan komite dan sekolah itu sendiri untuk pelaksanaan PTM. Jika ada orangtua siswa menyetujui, anaknya akan mengikuti secara langsung. Sedangkan bagi yang tidak menyetujui, maka akan dilakukan secara daring.
“Tetap kami tekankan dalam proses pembelajaran menerapakan protokol kesehatan dengan ketat. Yaitu menerapakan 3 M (menggunakan masker, wajib mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun, dan wajib menjaga jarak),” ujarnya.*nvi
Hanya saja, dalam situasi masih pandemi Covid-19, PTM akan diterapkan hanya 50 persen. Artinya, akan ada 50 persen siswa lainnya dalam satu kelas yang mengikuti berlajar kelas online. Pergiliran ini dilakukan agar sekolah tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes), terutama meminimalisir kerumunan. Aturan lain, siswa akan belajar tatap muka di sekolah tanpa jeda istirahat. Selama itu pula, kantin sekolah wajib tutup atau dilarang buka. Jika dirasa aman, maka tidak menutup kemungkinan PTM dilakukan oleh seluruh siswa.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disdik Gianyar I Wayan Sadra, saat ditemui, Selasa (8/12). “Kami mengikuti SKB 3 Menteri yang mana proses pembelajaran diserahkan ke daerah. Karena yang mengatur dan mengetahui kondisi di lapangan adalah daerah masing-masing. Untuk di Gianyar sendiri itu juga jadi acuan pada surat edaran sekaligus sebagai pedoman,” jelasnya.
Pejabat eselon II satu-satunya asal Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ini menyebutkan, PTM akan dilakukan mulai 1 Januari 2021. Kata Sadra, dari jumlah siswa yang ada tiap kelas, 50 persennya akan mengikuti PTM, dan 50 persen lagi belajar secara daring. Siswa dalam setiap kelas diroling setiap mata pelajaran untuk melaksanakan PTM. Guna menghindari kerumuman di sekolah selama belajar tersebut, Sadra menegaskan tidak ada jam istirahat dan tidak ada kantin sekolah buka.
“Tidak ada jam istrirahat, kantin harus tutup semua. Juknis yang ada di sekolah-sekolah agar diterapkan. Pembelajaran tatap muka ini akan dicoba selama dua bulan. Mudah-mudahan selama dua bulan itu nantinya tidak ada permasalahan, ujarnya.
Sadra memastikan, April 2021 langsung akan berlaku PTM penuh dengan penerapan prokes yang ketat. Sebelum proses PTM dilakukan, papar Sadra, Disdik telah menyebarkan blanko kepada orangtua siswa, untuk menanyakan kesiapan komite dan sekolah itu sendiri untuk pelaksanaan PTM. Jika ada orangtua siswa menyetujui, anaknya akan mengikuti secara langsung. Sedangkan bagi yang tidak menyetujui, maka akan dilakukan secara daring.
“Tetap kami tekankan dalam proses pembelajaran menerapakan protokol kesehatan dengan ketat. Yaitu menerapakan 3 M (menggunakan masker, wajib mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun, dan wajib menjaga jarak),” ujarnya.*nvi
Komentar