Punya Prospek, Milenial Klungkung Diajak Tekuni Esports
Esports
Esports Indonesia (ESI)
Bupati Klungkung
Pengkab ESI Klungkung
Pengprov ESI Bali
Indonesia Esports Premiere League (IESPL)
SEMARAPURA, NusaBali
Sebagai kabupaten dengan luas paling kecil di Bali, kehadiran ekosistem esports di Klungkung diharapkan bisa menjadi wadah alternatif untuk bersosialisasi dan aktualisasi diri bagi generasi muda Klungkung.
“Dengan adanya ekosistem ini kami mengundang milenial menyalurkan energinya di sini,” papar Ketua Pengkab Esports Indonesia (ESI) Kabupaten Klungkung, Maha Dwija Santya, Selasa (5/12).
Pengembangan esports di Klungkung, lanjut Maha, sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Klungkung yang mengajak generasi muda Klungkung untuk selalu mengisi diri dengan berbagai keterampilan, etika, berperilaku yang baik, dan ikut bersama mewujudkan masyarakat Klungkung yang unggul dan sejahtera dengan spirit Gema Santi.
Esports sendiri sebagai sebuah kategori olahraga baru yang didasari dari sebuah gim, tidak dapat dipungkiri telah berkembang sedemikian pesat di berbagai belahan dunia. Berdasar data Indonesia Esports Premiere League (IESPL), pada 2019 Indonesia telah menempati urutan 12 di pasar gaming dunia dengan total pemain gim aktif mencapai sebesar 62,1 juta orang yang mayoritasnya adalah anak muda.
Di sisi lain, Maha mengelak anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa esports sekadar hobi main gim pengisi waktu luang, bukan olahraga yang bisa ditekuni secara profesional. “Bergabung dengan esports juga bisa menjadi sarana untuk belajar mengembangkan kemampuan dalam bermultitasking. Nah skill untuk melakukan multitasking ini menjadi ‘harga jual’ yang cukup tinggi terutama di tengah-tengah kompetisi sengit dalam mendapatkan pekerjaan,” kata Maha menyebut kemampuan melakukan lebih dari satu aktivitas secara bergantian dalam waktu yang sangat cepat tersebut.
Sementara itu untuk mencetak atlet berprestasi diakui perlu proses. Mulai dari pemanduan bakat, kemudian identifikasi bakat atau memutuskan mana yang sekadar hobi mana yang bisa diarahkan prestasi. “Maka penguatan peran orang tua, sekolah, dan pemerintah itu merupakan langkah yang sangat positif dalam pengembangan esports,” pungkas Maha.*mao
1
Komentar